Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Naproxen
Penggunaan naproxen (naproksen) pada kehamilan berdasarkan FDA dan TGA masuk kategori C. Penggunaan obat naproxen pada kehamilan dan ibu menyusui hanya bila keuntungannya lebih tinggi daripada risiko yang mungkin ditimbulkan.[2,5]
Penggunaan pada Kehamilan
Berdasarkan kategori dari food and drug administration (FDA), naproxen termasuk dalam kategori C. Studi pada hewan menunjukkan risiko teratogenik, tetapi belum ada penelitian yang adekuat mengenai keamanan dan efikasi naproxen pada wanita hamil. Naproxen dapat diberikan pada ibu hamil apabila berdasarkan hasil penilaian dokter manfaatnya melebihi potensi risiko pada janin.[2,5]
Berdasarkan kategori dari therapeutic goods administration (TGA), penggunaan naproxen adalah kategori C. Obat berpotensi merugikan janin dan neonatus. Sebaiknya, ibu hamil dengan gout akut, bursitis, osteoartritis, tendonitis, rheumatoid arthritis, atau nyeri, menghindari penggunaan naproxen karena bisa mengakibatkan penutupan prematur dari duktus arteriosus.[2,5,7]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Naproxen diekskresikan melalui ASI sekitar 1% dari jumlah di plasma. Hal ini dapat meningkatkan risiko efek samping pada neonatus, sehingga naproxen disarankan untuk tidak digunakan pada ibu menyusui. Ibu menyusui dianjurkan untuk memilih obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) lain yang lebih aman.[2,5]