Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Docetaxel
Penggunaan docetaxel pada kehamilan dikategorikan sebagai kategori D, FDA menyarankan agar pasien wanita yang mendapat terapi docetaxel harus menghindari kehamilan. Pada ibu menyusui, ASI sebaiknya dihentikan selama terapi dengan docetaxel walau data mengenai ekskresi docetaxel ke dalam ASI masih belum diketahui.[11,17]
Penggunaan pada Kehamilan
Kategori D (FDA): Ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa.[11]
Walaupun umumnya tindakan operasi bedah onkologi cukup aman dilakukan selama kehamilan, sampai saat ini masih terdapat sedikit informasi mengenai keamanan penggunaan agen sitotoksik selama kehamilan. Tujuan terapi antikanker adalah menghambat pembelahan dan pertumbuhan sel kanker. Mekanisme ini berisiko terhadap tumbuh kembang embrio baik pada trimester pertama kehamilan.[11]
Penelitian yang dilakukan di Kanada ada 19 pasien hamil trimester pertama dengan kanker payudara yang diberikan docetaxel, menemukan malformasi kongenital pada 3 di antaranya. Oleh karena itu, pemberian terapi docetaxel sebaiknya dilakukan pada kehamilan trimester kedua dan ketiga.
Penelitian selanjutnya dilakukan pada 20 pasien limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin dengan pemberian docetaxel yang sedang hamil trimester kedua dan ketiga, ditemukan 2 kejadian malformasi. Maka dari itu, masih diperlukan penelitian lebih lanjut pemberian docetaxel pada ibu hamil.[7,8]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Belum ada data mengenai ekskresi docetaxel ke dalam ASI, karena menyusui langsung dihentikan apabila ibu akan menjalani terapi docetaxel. Perempuan dengan kanker yang sedang menjalani kemoterapi tetapi hendak menyusui, disarankan terlebih dahulu untuk tidak memberikan ASI kepada bayinya.[2,4,6]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli