Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Carvedilol general_alomedika 2023-03-30T10:28:04+07:00 2023-03-30T10:28:04+07:00
Carvedilol
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Carvedilol

Oleh :
Josephine Darmawan
Share To Social Media:

Indikasi dan dosis pemberian carvedilol / karvedilol berbeda-beda tergantung kondisi yang menyertai. Secara umum, dosis awal carvedilol adalah 3.125 mg 2 kali sehari dengan dosis maksimal 25-50 mg, dua kali sehari. [2,5,14]

Gagal Jantung

Carvedilol merupakan beta blocker pilihan pada gagal jantung dengan penurunan fraksi ejeksi. Perlu diperhatikan bahwa carvedilol tidak dapat digunakan sebagai terapi tunggal dan harus digunakan bersamaan dengan obat lain.

Dosis awal yang direkomendasikan adalah 3.125 mg, 2 kali sehari. Dosis dapat dititrasi naik setelah 2-4 minggu hingga dosis target 25-50 mg, 2 kali sehari atau dosis maksimal yang dapat ditoleransi dengan baik. Dosis dapat dinaikkan apabila tidak terdapat perburukan klinis, tekanan darah stabil,  dan nadi >50x/menit. [11,15]

Studi terbaru di Jepang pada pasien gagal jantung menunjukkan bahwa dosis carvedilol juga sebaiknya disesuaikan pada setiap individu tergantung penurunan denyut nadi.[16]

Disfungsi Ventrikel Kiri

Disfungsi ventrikel kiri umumnya disebabkan oleh infark miokard akut atau riwayat infark sebelumnya. Untuk kondisi ini, carvedilol diberikan dalam dosis awal 6.25 mg, 2 kali sehari. Dosis dapat dititrasi naik setelah 3-10 hari hingga dosis target 25 mg, sekali sehari atau dosis maksimal yang dapat ditoleransi.[3,5,11]

Kardiomiopati Dilatasi

Carvedilol dapat diberikan pada kardiomiopati dilatasi dengan dosis inisial 3.125 mg, 2 kali sehari. Dosis dapat dititrasi naik hingga dosis maksimal yang dapat ditoleransi atau dosis maksimal 25-50 mg, 2 kali sehari.[11,16]

Atrial Fibrilasi

Carvedilol dapat digunakan pada atrial fibrilasi untuk kendali laju jangka panjang pada pasien dengan kondisi stabil. Dosis yang direkomendasikan adalah 3.125 mg, 2 kali sehari dengan dosis maksimal 25 mg, 2 kali sehari. Pada pasien atrial fibrilasi dengan gagal jantung atau pada ibu hamil, dosis inisial carvedilol dinaikkan menjadi 6,25 mg, 2 kali sehari.[11,17]

Angina Pektoris Stabil

Carvedilol dapat digunakan pada angina pektoris stabil dengan dosis 25-50 mg, 2 kali sehari. [3,11]

Sindrom Koroner Akut

Carvedilol dapat diberikan pada pasien-pasien sindrom koroner akut (SKA) pada fase perawatan intensif dengan dosis:

  • Unstable angina / non-ST elevation myocardial infarction (NSTEMI): 12.5 mg, 2 kali sehari

  • ST elevation Myocardial Infarction (STEMI): 3.125 mg, 2 kali sehari

Carvedilol umumnya diberikan pada pasien SKA jika fungsi ginjal menurun. Dosis dapat dititrasi naik sampai dosis maksimal yang dapat ditoleransi. [11,13]

Hipertensi

Carvedilol umumnya diberikan pada pasien hipertensi dengan komorbiditas, seperti gagal jantung, stable ischemic heart disease (SIHD), penyakit ginjal kronis, penyakit serebrovaskular, diabetes melitus, sindrom metabolik, penyakit arteri perifer, dan atrial fibrilasi.

Untuk kondisi ini, berikan dosis inisial 6.25 mg, 2 kali sehari. Dosis kemudian dititrasi naik setiap 7-14 hari hingga dosis target 25 mg, 2 kali sehari atau dosis maksimal yang dapat ditoleransi. [11,18]

Profilaksis Pecah Varises Esofagus (PVO) dan Hipertensi Portal

Studi terbaru menunjukkan bahwa carvedilol lebih efektif dibandingkan propranolol dan beta blocker non-selektif lainnya dalam mencegah pecah varises esofagus (PVO) pada pasien sirosis hepatis. Carvedilol juga lebih efektif dalam menurunkan tekanan darah portal dan dapat digunakan sebagai beta blocker pilihan dalam hipertensi portal.

Dosis carvedilol yang direkomendasikan adalah 6.25 mg, sekali sehari, dapat dititrasi naik hingga 12.5 mg setelah 1 minggu bila dapat ditoleransi atau titrasi naik hingga batas denyut nadi 50-55. [6-9,19]

Referensi

2. Frederix I, Mcintosh M. Beta-blockers: Modes of action & cardiovascular effects, indications, contraindications & side effects. European Society of Cardiology. 2019. Diakses dari: https://www.escardio.org/Education/ESC-Prevention-of-CVD-Programme/Treatment-goals/Cardio-Protective-drugs/beta-blockers
Furman B. Carvedilol. Ref Modul Biomed Sci. 2018;1–4.
5. MIMS Indonesia. Carvedilol. MIMS Indonesia. 2018. Diakses dari: https://www.mims.com/indonesia/drug/info/carvedilol/
6. Reiberger T, Ulbrich G, Ferlitsch A, Payer BA, Schwabl P, Pinter M, et al. Carvedilol for primary prophylaxis of variceal bleeding in cirrhotic patients with haemodynamic non-response to propranolol. Gut. 2013;62:1634–41.
7. Schwarzer R, Kivaranovic D, Paternostro R, Mandorfer M, Reiberger T, Trauner M, et al. Carvedilol for reducing portal pressure in primary prophylaxis of variceal bleeding: a dose-response study. Aliment Pharmacol Ther. 2018;47:1162–9.
8. Huang Y, Li T, Ke W, Xian W, Li J, Zheng Q, et al. Carvedilol for portal hypertension in cirrhosis: systematic review with meta-analysis. Vol. 6, BMJ Open. 2016. p. e010902.
9. Triantos C, Kalafateli M. Primary prevention of bleeding from esophageal varices in patients with liver cirrhosis. World J Hepatol. 2014;6:363–9.
11. Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI). Panduan Praktik Klinis (PPK) dan Clinical Pathway (CP) Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah. Ed 1. PERKI. 2016.
13. Drugs.com. Carvedilol. Drugs.com. 2018. Diakses dari: https://www.drugs.com/pro/carvedilol.html
14. American College of Cardiology. Carvedilol. American College of Cardiology. 2019. Diakses dari: https://www.acc.org/tools-and-practice-support/clinical-toolkit
15. Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI). Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung. Ed 1. PERKI. 2015. h 14-28.
16. Okamoto H, Hori M, Matusuzaki M, Tsutsui H, Yamazaki T, Nagai R, et al. Minimal dose for effective clinical outcome and predictive factors for responsiveness to carvedilol: Japanese chronic heart failure (J-CHF) study. Int J Cardiol. 2013;164:238–44.
17. Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI). Pedoman Tata Laksana Fibrilasi Atrium. 2014.
18. Whelton P, Carey R, Aronow W, Casey D, Himmelfarb C, DePalma S, et al. 2017 ACC / AHA / AAPA / ABC / ACPM / AGS / APhA /ASH / ASPC / NMA / PCNA Guideline for the Prevention, Detection, Evaluation, and Management of High Blood Pressure in Adults. J Am Coll Cardiol. 2017;71:e127–248.
19. Tripathi D, Stanley AJ, Hayes PC, Patch D, Millson C, Mehrzad H, et al. UK guidelines on the management of variceal haemorrhage in cirrhotic patients. Gut. 2015;64:1680–704.

Formulasi Carvedilol
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Torakosentesis Tidak Bermanfaat pada Kasus Gagal Jantung – Telaah Jurnal Alomedika
    Torakosentesis Tidak Bermanfaat pada Kasus Gagal Jantung – Telaah Jurnal Alomedika
  • Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
    Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
  • Apakah Calcium Score Jantung Merupakan Indikator Penyakit Jantung Koroner?
    Apakah Calcium Score Jantung Merupakan Indikator Penyakit Jantung Koroner?
  • Diagnosis Banding Elevasi Segmen ST pada Elektrokardiografi
    Diagnosis Banding Elevasi Segmen ST pada Elektrokardiografi
  • Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
    Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 29 Maret 2025, 19:48
Apakah pasien HT terkontrol dg tensi >180/90 boleh dilakukan vaksinasi meningitis?
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter, izin bertanya apakah pasien dengan tensi >180/90 boleh dilakukan vaksin meningitis? Atau harus dilakukan penundaan terlebih dahulu, jika iya...
Anonymous
Dibalas 15 Maret 2025, 13:59
Apakah dokter umum boleh memberikan obat hipertensi pada ibu hamil
Oleh: Anonymous
8 Balasan
Alo Dokter. Saya izin bertanya, ada pasien ibu hamil tensi 150/80mmHgDicek protein urine negatifSebaiknya kami sebagai dokter umum memberikan rujukan poli...
Anonymous
Dibalas 24 Februari 2025, 10:12
CAPTOPRIL SUBLINGUAL VS ORAL
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya pada kasus HT urgensi dengan dispepsia. TD 198/122. Keluhan menyesak di dada. EKG normal. Tatalaksana awal utk menurunkan TD nya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.