Indikasi dan Dosis Carvedilol
Indikasi dan dosis pemberian carvedilol / karvedilol berbeda-beda tergantung kondisi yang menyertai. Secara umum, dosis awal carvedilol adalah 3.125 mg 2 kali sehari dengan dosis maksimal 25-50 mg, dua kali sehari. [2,5,14]
Gagal Jantung
Carvedilol merupakan beta blocker pilihan pada gagal jantung dengan penurunan fraksi ejeksi. Perlu diperhatikan bahwa carvedilol tidak dapat digunakan sebagai terapi tunggal dan harus digunakan bersamaan dengan obat lain.
Dosis awal yang direkomendasikan adalah 3.125 mg, 2 kali sehari. Dosis dapat dititrasi naik setelah 2-4 minggu hingga dosis target 25-50 mg, 2 kali sehari atau dosis maksimal yang dapat ditoleransi dengan baik. Dosis dapat dinaikkan apabila tidak terdapat perburukan klinis, tekanan darah stabil, dan nadi >50x/menit. [11,15]
Studi terbaru di Jepang pada pasien gagal jantung menunjukkan bahwa dosis carvedilol juga sebaiknya disesuaikan pada setiap individu tergantung penurunan denyut nadi.[16]
Disfungsi Ventrikel Kiri
Disfungsi ventrikel kiri umumnya disebabkan oleh infark miokard akut atau riwayat infark sebelumnya. Untuk kondisi ini, carvedilol diberikan dalam dosis awal 6.25 mg, 2 kali sehari. Dosis dapat dititrasi naik setelah 3-10 hari hingga dosis target 25 mg, sekali sehari atau dosis maksimal yang dapat ditoleransi.[3,5,11]
Kardiomiopati Dilatasi
Carvedilol dapat diberikan pada kardiomiopati dilatasi dengan dosis inisial 3.125 mg, 2 kali sehari. Dosis dapat dititrasi naik hingga dosis maksimal yang dapat ditoleransi atau dosis maksimal 25-50 mg, 2 kali sehari.[11,16]
Atrial Fibrilasi
Carvedilol dapat digunakan pada atrial fibrilasi untuk kendali laju jangka panjang pada pasien dengan kondisi stabil. Dosis yang direkomendasikan adalah 3.125 mg, 2 kali sehari dengan dosis maksimal 25 mg, 2 kali sehari. Pada pasien atrial fibrilasi dengan gagal jantung atau pada ibu hamil, dosis inisial carvedilol dinaikkan menjadi 6,25 mg, 2 kali sehari.[11,17]
Angina Pektoris Stabil
Carvedilol dapat digunakan pada angina pektoris stabil dengan dosis 25-50 mg, 2 kali sehari. [3,11]
Sindrom Koroner Akut
Carvedilol dapat diberikan pada pasien-pasien sindrom koroner akut (SKA) pada fase perawatan intensif dengan dosis:
-
Unstable angina / non-ST elevation myocardial infarction (NSTEMI): 12.5 mg, 2 kali sehari
-
ST elevation Myocardial Infarction (STEMI): 3.125 mg, 2 kali sehari
Carvedilol umumnya diberikan pada pasien SKA jika fungsi ginjal menurun. Dosis dapat dititrasi naik sampai dosis maksimal yang dapat ditoleransi. [11,13]
Hipertensi
Carvedilol umumnya diberikan pada pasien hipertensi dengan komorbiditas, seperti gagal jantung, stable ischemic heart disease (SIHD), penyakit ginjal kronis, penyakit serebrovaskular, diabetes melitus, sindrom metabolik, penyakit arteri perifer, dan atrial fibrilasi.
Untuk kondisi ini, berikan dosis inisial 6.25 mg, 2 kali sehari. Dosis kemudian dititrasi naik setiap 7-14 hari hingga dosis target 25 mg, 2 kali sehari atau dosis maksimal yang dapat ditoleransi. [11,18]
Profilaksis Pecah Varises Esofagus (PVO) dan Hipertensi Portal
Studi terbaru menunjukkan bahwa carvedilol lebih efektif dibandingkan propranolol dan beta blocker non-selektif lainnya dalam mencegah pecah varises esofagus (PVO) pada pasien sirosis hepatis. Carvedilol juga lebih efektif dalam menurunkan tekanan darah portal dan dapat digunakan sebagai beta blocker pilihan dalam hipertensi portal.
Dosis carvedilol yang direkomendasikan adalah 6.25 mg, sekali sehari, dapat dititrasi naik hingga 12.5 mg setelah 1 minggu bila dapat ditoleransi atau titrasi naik hingga batas denyut nadi 50-55. [6-9,19]