Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Carvedilol
Penggunaan carvedilol, atau dikenal sebagai karvedilol, pada kehamilan termasuk dalam Kategori C oleh FDA dan TGA. Pada ibu menyusui, carvedilol diekskresikan ke dalam ASI dalam jumlah sedikit.
Penggunaan pada Kehamilan
Kategori C (FDA): Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Studi pada tikus menunjukkan perlambatan perkembangan sistem muskuloskeletal bila digunakan dalam dosis besar. [1,13] Studi populasi terbaru di Eropa menunjukkan bahwa penggunaan beta blocker pada umumnya tidak memberikan risiko terhadap kehamilan dalam trimester pertama.
Namun demikian, terdapat penelitian yang menghubungkan penggunaan alpha blocker atau beta blocker, dan peningkatan risiko displasia renal multikistik. Carvedilol juga ditemukan berhubungan dengan terjadinya hipospadia berat pada bayi laki-laki. Masih diperlukan studi lebih lanjut dan lebih luas terkait hal tersebut. [20]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Carvedilol diekskresikan ke dalam air susu ibu (ASI) dalam jumlah sedikit. Kadar carvedilol yang masuk ke dalam bayi juga sangat kecil. Banyaknya obat penyekat beta-adrenergik yang diekskresikan ke dalam ASI sangat ditentukan oleh kekuatan protein-binding obat tersebut. Bila kekuatan protein binding semakin kecil, maka ekskresi ke dalam ASI semakin ekstensif. Penyekat beta-adrenergik dengan protein binding > 95% umumnya memiliki risiko akumulasi yang kecil. Data mengenai penggunaan carvedilol selama menyusui masih minimal, sehingga obat penyekat beta lain umumnya lebih direkomendasikan. [13,21]