Pengawasan Klinis Esomeprazole
Pengawasan klinis terhadap penggunaan esomeprazole perlu dilakukan pada terapi esomeprazole jangka panjang. Perhatikan tanda dan gejala terkait infeksi Clostridium difficile, gastroenteritis, pneumonia, defisiensi vitamin B12, defisiensi vitamin C, defisiensi zat besi, dan osteoporosis.[1,4,5]
Awasi pula tanda kekurangan magnesium. Terapi esomeprazole jangka panjang dapat menyebabkan hipomagnesemia yang dapat menyebabkan aritmia dan kejang. Pemberian suplemen magnesium saja tidak dapat memperbaiki kondisi ini. Pemberian esomeprazole harus dihentikan dan dilakukan pemantauan kadar magnesium serum secara berkala sebelum dan setelah memulai kembali terapi esomeprazole.[4,5]
Respon terapi esomeprazole pada pasien suspek keganasan gaster perlu diawasi. Jika responnya suboptimal atau muncul gejala relaps setelah selesai terapi esomeprazole, tidak serta merta mengeliminasi keganasan gaster. Pantau gejala dan lakukan investigasi sesuai indikasi medis.[4]