Facebook 
Masuk dengan Email
Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Esomeprazole
Penggunaan esomeprazole pada kehamilan direkomendasikan hanya jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. Esomeprazole telah dimasukkan Kategori C oleh FDA. Esomeprazole ditemukan dalam kadar rendah pada air susu ibu menyusui.[5-8]
Penggunaan pada Kehamilan
Esomeprazole dimasukkan dalam Kategori C oleh FDA. Penggunaan esomeprazole pada hewan coba memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Esomeprazole hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.[1,9]
TGA memasukkan esomeprazole dalam Kategori B3. Jumlah pasien hamil dan menyusui yang mengonsumsi obat tersebut masih terbatas; observasi pada pasien-pasien tersebut tidak menunjukkan adanya peningkatan frekuensi malformasi atau risiko lain terhadap janin.[6,7]
Pada studi hewan, teratogenisitas dilaporkan tidak ditemukan dengan pemberian magnesium esomeprazole oral pada tikus dan kelinci dengan dosis masing-masing sekitar 68 kali dan 42 kali dosis manusia 40 mg). Meski begitu, telah diamati adanya perubahan morfologi tulang pada keturunan tikus yang diberi dosis sama atau lebih besar dari sekitar 34 kali dosis manusia oral 40 mg.[9]
Setelah dosis ibu esomeprazole 10 mg/hari selama kehamilan, konsentrasi darah tali pusat saat melahirkan adalah sekitar 40% dari konsentrasi serum ibu (sekitar 12 jam setelah dosis ibu terakhir). Pada 12 jam setelah melahirkan (sekitar 23 jam setelah dosis ibu terakhir), esomeprazole tidak lagi terdeteksi dalam serum bayi.[15]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Esomeprazole adalah S-enansiomer dari omeprazole. Bukti ilmiah terbatas menunjukkan bahwa dosis ibu 10 mg setiap hari menghasilkan kadar esomeprazole dalam ASI yang rendah. Oleh karenanya, pemberian pada ibu menyusui diperkirakan tidak akan menyebabkan efek samping pada bayi yang disusui. Meski begitu, penggunaan esomeprazole pada ibu menyusui harus mempertimbangkan besarnya manfaat dibandingkan risikonya.[8,15]
