Efek Samping dan Interaksi Obat Esomeprazole
Penggunaan jangka panjang esomeprazole telah dikaitkan dengan kemungkinan efek samping, seperti peningkatan kerentanan terhadap infeksi bakteri, termasuk C. difficile; penurunan penyerapan mikronutrien, seperti zat besi dan vitamin B12; serta peningkatan risiko hipomagnesemia dan hipokalsemia yang dapat menyebabkan osteoporosis dan patah tulang di kemudian hari. Selain itu, Interaksi obat esomeprazole dengan obat antiretroviral perlu diwaspadai.[1]
Efek Samping
Efek samping esomeprazole yang sering dilaporkan antara lain nyeri kepala (2-11%), pusing (2-3%), somnolen (1-2%), gatal (1%), xerostomia (3-4%), mual (6%), dispepsia (6%), nyeri perut (1-6%), sering buang gas (10%), diare (2-3%), dan konstipasi (2-3%).[4]
Pada penggunaan jangka panjang, proton pump inhibitor (PPI) seperti esomeprazole, telah dikaitkan dengan peningkatan kerentanan terhadap infeksi bakteri, termasuk C. difficile. Penggunaan jangka panjang juga dilaporkan menyebabkan penurunan penyerapan mikronutrien, seperti zat besi dan vitamin B12. Selain itu, dapat pula terjadi hipomagnesemia dan hipokalsemia yang terkait dengan kejadian osteoporosis dan fraktur di masa depan.[1]
Efek samping selengkapnya adalah:
- Hematologi dan limfa: agranulositosis, pansitopenia, leukopenia, trombositopenia
- Gangguan gastrointestinal: pankreatitis, stomatitis, kolitis mikroskopik, kandidiasis gastrointestinal, polip kelenjar fundus, gastritis atrofi, diare terkait Clostridium difficile, dan infeksi gastrointestinal akibat Salmonella atau Campylobacter
- Hepatobilier: gagal hati, hepatitis dengan atau tanpa jaundice, peningkatan enzim hati
- Imunologi: reaksi hipersensitivitas, subacute cutaneous lupus erythematosus (CLE), lupus eritematosus sistemik
- Metabolisme dan nutrisi: hipomagnesemia, hipokalsemia, hiponatremia, edema perifer
- Muskuloskeletal: lemah otot, atralgia, myalgia, fraktur terkait osteoporosis
- Neuropsikiatri: ensefalopati hepatikum, gangguan indera pengecapan, vertigo, parestesia, agresi, agitasi, depresi, halusinasi, insomnia, konfusi
- Renal: nefritis intersisial akut, peningkatan kreatinin serum
- Hormon: ginekomastia, perubahan kadar hormon tiroid, peningkatan gastrin
- Respirasi: bronkospasme, batuk
- Kulit: ruam, dermatitis, alopecia, eritema multiforme, hiperhidrosis, fotosensitivitas, sindrom Stevens-Johnson, toxic epidermal necrolysis
- Lainnya: gangguan penglihatan, defisiensi vitamin B12[4,5]
Jika ditemukan efek samping yang signifikan, hentikan dan hindari penggunaan esomeprazole.[4]
Interaksi Obat
Penggunaan esomeprazole bersama beberapa obat antivirus dikontraindikasikan. Selain itu, esomeprazole dapat menyebabkan interaksi bermakna yang merubah efikasi dan farmakokinetik esomeprazole ataupun obat lain..[4,14]
Interaksi yang Dikontraindikasikan
Esomeprazole tidak boleh digunakan bersama atazanavir, erlotinib, nelfinavir, dan rilpivirine. Esomeprazole akan menurunkan kadar obat atazanavir, erlotinib, nelfinavir, dan rilpivirine secara bermakna, sehingga efikasi obat-obat tersebut berkurang.[4,5,14]
Interaksi Bermakna
Interaksi serius dapat timbul jika esomeprazole digunakan dengan:
- Meningkatkan konsentrasi esomeprazole: abametapir, fluvoxamine, idelalisib, isoniazid, lonafarnib, tucatinib, voxelotor
- Menurunkan konsentrasi esomeprazole: apalutamide, carbamazepine, enzalutamide, fexinidazole, phenobarbital, secobarbital, rifampicin
- Meningkatkan konsentrasi obat lain: dacomitinib, digoxin, nisoldipine
- Menurunkan konsentrasi obat lain: acalabrutinib, ceritinib, clopidogrel, dasatinib, indinavir, infigratinib, itraconazole, ketoconazole, mesalamine, neratinib, nilotinib, pazopanib, pexidartinib, ponatinib, sofosbuvir/velpatasvir, sotorasib, selpercatinib
- Meningkatkan toksisitas obat lain: cilostazol
- Sekresi gastrin berlebih: secretin[4,5,14]
Interaksi yang Memerlukan Pengawasan
Interaksi esomeprazole dengan obat-obat berikut dapat menimbulkan efek tertentu yang perlu diawasi untuk menentukan perlu tidaknya penggantian atau modifikasi terapi dengan penyesuaian dosis atau dengan jeda waktu pemberian antar obat. Berikut adalah obat-obat yang perlu diawasi efeknya jika digunakan bersama dengan esomeprazole:
- Meningkatkan konsentrasi esomeprazole: armodafinil, bortezomib, cannabidiol, cenobamate, cobicistat, crofelemer, elagolix, eslicarbazepine acetate, etravirine, fedratinib, fexinidazole, fluconazole, iloperidone, istradefylline, letermovir, posaconazole, ritonavir, triclabendazole, voriconazole
- Menurunkan konsentrasi esomeprazole: amobarbital, belzutifan, bosentan, butabarbital, dabrafenib, cenobamate, efavirenz, elagolix, fosphenytoin, lumacaftor/ivacaftor, mitotane, pentobarbital, phenytoin, secobarbital, st john's wort, stiripentol, tazemetostat
- Meningkatkan konsentrasi obat lain: amitriptyline, axitinib, citalopram, clobazam, cannabidiol, diazepam intranasal, escitalopram, etravirine, fosphenytoin, glipizide, imipramine, methotrexate, tacrolimus, tolbutamide, warfarin, atorvastatin
- Menurunkan konsentrasi obat lain: ampicillin, bendamustine, bosutinib, budesonide, carbonyl iron, cefpodoxime, cefuroxime, clozapine, crizotinib, dabrafenib, dextroamphetamine, duloxetine, zat besi, fosamprenavir, gefitinib, ledipasvir/sofosbuvir, methylphenidate, mycophenolate, rose hips, vismodegib,
- Meningkatkan toksisitas obat lain: digoxin
- Meningkatkan risiko hipomagnesemia: diuretik, amphotericin B, cetuximab, cisplatin, siklosporin, tacrolimus
- Meningkatkan risiko hipokalemia: dichlorphenamide[4,5,14]