Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Esomeprazole general_alomedika 2022-12-27T14:43:00+07:00 2022-12-27T14:43:00+07:00
Esomeprazole
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Esomeprazole

Oleh :
dr. Putri Kumala Sari
Share To Social Media:

Indikasi esomeprazole adalah penyakit yang berkaitan dengan asam lambung, misalnya gastritis, gastroesophageal reflux disease (GERD), ulkus peptikum, dan eradikasi Helicobacter pylori. Dosis oral yang umum digunakan adalah 20-40 mg per hari pada orang dewasa.[1,4,5,12]

Indikasi

Indikasi esomeprazole adalah untuk terapi gangguan refluks asam, termasuk penyembuhan dan pemeliharaan esofagitis erosif, gastroesophageal reflux disease (GERD), ulkus peptikum, eradikasi Helicobacter pylori, pencegahan perdarahan gastrointestinal akibat penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), serta pengobatan hipersekresi patologis termasuk Sindrom Zollinger-Ellison. Pada orang dewasa, esomeprazole dapat diberikan peroral maupun intravena dengan dosis disesuaikan indikasi.[1]

Esofagitis Erosif

Pada esofagitis erosif, esomeprazole diberikan dengan dosis 20-40 mg 1 kali sehari per oral. Obat dapat diberikan secara intravena jika tidak memungkinkan pemberian oral. Dosis oral diberikan selama 4-8 minggu. Dosis intravena dapat diberikan sampai 10 hari, namun jika kondisi memungkinkan atau membaik segera ganti ke sediaan oral.

Dosis rumatan adalah 20 mg 1 kali sehari, diberikan per oral selama 6 bulan.[4,5,9]

Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) Pasien Dewasa

Pada GERD dewasa yang simptomatik, esomeprazole diberikan dengan dosis 20 mg sekali sehari hingga 4 minggu; atau dapat pula diberikan 40 mg on demand.[4,5,9,13]

Eradikasi Helicobacter pylori pada Ulkus Peptikum

Untuk eradikasi H.pylori pada ulkus peptikum, esomeprazole diberikan dengan dosis 40 mg 1 kali sehari per oral, dikombinasikan bersama amoxicillin dan clarithromycin sebagai triple therapy. Terapi diberikan selama 10 hari.[4,5,12]

Pencegahan Perdarahan Gastrointestinal Akibat Penggunaan Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS)

Pada pencegahan perdarahan gastrointestinal akibat penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti aspirin, esomeprazole diberikan dengan dosis 20-40 mg 1 kali sehari peroral. Terapi dapat diberikan sampai 6 bulan.[4,5]

Sindrom Zollinger-Ellison

Pada Sindrom Zollinger-Ellison, esomeprazole diberikan dengan dosis awal 40 mg 2 kali sehari per oral. Dilanjutkan dosis 40-120 mg disesuaikan dengan respon pasien, 2 kali sehari per oral.[4,5]

Profilaksis Perdarahan Gaster dan Duodenum Setelah Terapi Endoskopi

Esomeprazole dapat digunakan sebagai profilaksis perdarahan gaster atau duodenum setelah terapi endoskopi. Esomeprazole diberikan melalui infus dengan dosis awal 80 mg habis dalam 30 menit, dilanjutkan infus kontinyu 8 mg/jam selama 3 hari (72 jam). Selanjutnya, pemberian esomeprazole diganti per oral dengan dosis 40 mg 1 kali sehari selama 4 minggu.[4,5]

Gejala Heartburn Berulang

Esomeprazole dapat digunakan sebagai terapi pada gejala heartburn berulang dengan dosis 20 mg 1 kali sehari per oral selama 14 hari.[4,10]

GERD Pediatrik

Pada pasien pediatrik yang mengalami GERD dengan esofagitis erosif, esomeprazole diberikan secara intravena jika tidak memungkinkan pemberian oral. Pemberian dosis dibedakan berdasarkan sediaan, usia dan berat badan.[4,5]

GERD Tanpa Esofagitis Erosif

Untuk kasus GERD anak tanpa esofagitis erosif:

  • Usia 1-12 tahun: 10-20 mg per oral sekali sehari hingga maksimal 8 minggu
  • Usia 12 tahun ke atas: 20-40 mg per oral sekali sehari hingga maksimal 8 minggu

Jika tidak memungkinkan pemberian per oral, dapat digunakan sediaan intravena untuk pemberian jangka pendek sebagai berikut:

  • Usia 1 bulan hingga 1 tahun: 0,5 mg/kg/hari
  • Usia di atas 1 tahun dengan berat badan di bawah 55 kg: 10 mg sekali sehari
  • Usia di atas 1 tahun dengan berat badan di atas 55 kg: 20 mg sekali sehari[4,16,17]

GERD Dengan Esofagitis Erosif

Pada anak yang mengalami GERD disertai esofagitis erosif esomeprazole dapat digunakan dalam dosis:

  • Bayi usia 1 bulan hingga 1 tahun, berat badan 3,5 kg: 2,5 mg sekali sehari per oral hingga 6 minggu
  • Bayi usia 1 bulan hingga 1 tahun, berat badan >3,5 hingga 7,5 kg: 5 mg sekali sehari per oral hingga 6 minggu
  • Bayi usia 1 bulan hingga 1 tahun, berat badan >7.5 kg: 10 mg sekali sehari per oral hingga 6 minggu
  • Anak usia 1-12 tahun, berat badan <20 kg: 10 mg sekali sehari per oral hingga 8 minggu
  • Anak usia 1-12 tahun, berat badan ≥20 kg: 10-20 mg sekali sehari per oral hingga 8 minggu
  • Anak usia di atas 12 tahun: 20-40 mg sekali sehari per oral, selama 4-8 minggu. Dosis rumatan 20 mg sekali sehari per oral hingga 6 bulan[4,16,17]

Penyesuaian Dosis Akibat Gangguan Hepar

Pada gangguan hepar, diperlukan penyesuaian dosis esomeprazole. Pasien dengan gangguan hepar berat (Child-Pugh Kelas C) namun memerlukan pemberian esomeprazole, dapat menggunakan dosis oral maupun intravena tidak melebihi 20 mg/hari.

Pada pasien dengan perdarahan ulkus gaster atau duodenum yang disertai gangguan hepar, esomeprazole diberikan melalui infus kontinu. Dosis maksimal adalah 6 mg/jam jika Child Pugh A/B; serta maksimal 4 mg/jam jika Child-Pugh Kelas C.[4,5]

Penyesuaian Dosis Akibat Gangguan Enzim CYP2C19

Polimorfisme genetik CYP2C19 dapat menyebabkan perbedaan farmakologi esomeprazole yang berpengaruh terhadap efikasi obat. Oleh karena itu, diperlukan penyesuaian dosis esomeprazole. Pada pasien metabolisme cepat CYP2C19, dosis esomeprazole perlu ditingkatkan 50-100% untuk mencapai respon terapeutik.

Meskipun tidak ada rekomendasi untuk melakukan tes genetik CYP2C19 selama terapi esomeprazole, namun respon terapeutik yang tidak tercapai dengan dosis maksimal dapat dicurigai sebagai pemetabolisme cepat CYP2C19.[5]

Referensi

1. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 9568614, Esomeprazole. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Esomeprazole. 2022.
4. Medscape. esomeprazole (Rx, OTC). 2022. https://reference.medscape.com/drug/nexium-nexium-24hr-esomeprazole-341998
5. MIMS. Esomeprazole. 2022. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/esomeprazole?mtype=generic
9. FDA. Highlights of prescribing information. 2014. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2014/022101s014021957s017021153s050lbl.pdf
10. Peura D, Le Moigne A, Wassel H, Pollack C. Analysis of the symptom response to esomeprazole 20 mg over days 1-4 of a 14-day course of treatment for frequent heartburn: results of two randomised controlled trials. BMJ Open Gastroenterol. 2019;6(1):e000278. Published 2019 Jun 21. doi:10.1136/bmjgast-2019-000278
11. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Daftar Produk Obat. 2022. https://cekbpom.pom.go.id/
12. Sezgin O, Aydın MK, Özdemir AA, Kanık AE. Standard triple therapy in Helicobacter pylori eradication in Turkey: Systematic evaluation and meta-analysis of 10-year studies. Turk J Gastroenterol. 2019;30(5):420-435. doi:10.5152/tjg.2019.18693
16. Eichenwald EC; Committee on Fetus and Newborn. Diagnosis and management of gastroesophageal reflux in preterm infants. Pediatrics. 2018. PubMed 29915158
17. Rosen R, Vandenplas Y, Singendonk M, et al. Pediatric gastroesophageal reflux clinical practice guidelines: Joint recommendations of the North American Society for Pediatric Gastroenterology, Hepatology, and Nutrition and the European Society for Pediatric Gastroenterology, Hepatology, and Nutrition. J Pediatr Gastroenterol Nutr. 2018;66(3):516-554.

Formulasi Esomeprazole
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Indikasi Endoskopi pada Kasus Gastritis
    Indikasi Endoskopi pada Kasus Gastritis
  • Peran Obat Sitoprotektor pada GERD dan Gastritis
    Peran Obat Sitoprotektor pada GERD dan Gastritis
  • Efek Penghambat Pompa Proton vs Antagonis Reseptor Histamin-2 dalam Profilaksis Stress Ulcer – Telaah Jurnal
    Efek Penghambat Pompa Proton vs Antagonis Reseptor Histamin-2 dalam Profilaksis Stress Ulcer – Telaah Jurnal
  • Penyebab dan Manajemen Hematemesis pada Anak
    Penyebab dan Manajemen Hematemesis pada Anak
Diskusi Terkait
dr.Anisa Ryani Mafitri
Dibalas 05 April 2024, 18:24
Pars ascenden duodenal tumor
Oleh: dr.Anisa Ryani Mafitri
1 Balasan
Saya memiliki pasien dengan keluhan Muntah - muntah sejak 2 bulan yg lalu, perut terasa kembung, setelah makan perut kembung, selama sebulan terkhir hanya...
Anonymous
Dibalas 03 April 2023, 16:33
Diagnosis banding untuk keluhan nyeri perut di epigastrium
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alodok, ingin konsulPasien perempuan 19 tahun keluhan nyeri perut 1 hari, rasanya tajam. Awalnya nyeri daerah umbilikus, kemudian pindah ke epigastrium. Saat...
Anonymous
Dibalas 01 Februari 2023, 14:55
Pusing setelah makan malam
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin bertanya. Pasien laki-laki usia 52 tahun memiliki keluhan sejak 16/1/23 merasa pusing (gliyer, lemas) tiap setelah makan sore/malam. Pasien...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.