Farmakologi Loperamide
Loperamide merupakan obat antidiare sintetik yang diindikasikan untuk mengontrol dan mengatasi gejala diare akut nonspesifik dan diare kronis yang disebabkan oleh inflammatory bowel disease (IBD) atau gastroenteritis.[1]
Loperamide bekerja dengan memperpanjang waktu transit dari isi intestinal sehingga mengurangi volume keluarnya feses, meningkatkan viskositas dan densitas feses, serta mengatasi hilangnya cairan dan elektrolit berlebih.[2]
Loperamide merupakan agonis reseptor opioid yang bekerja di plexus mienterikus usus besar. Loperamide bekerja secara spesifik dengan mengurangi aktivitas plexus mienterikus, sehingga mengurangi motilitas otot polos sirkuler dan longitudinal dari dinding intestine. Hal ini menyebabkan isi usus berada di dalam lumen lebih lama, sehingga semakin banyak air yang dapat diserap.[1,2,3]
Loperamide juga dapat bekerja dengan meningkatkan tonus sphincter ani, sehingga menurunkan gejala inkontinensia dan urgensi.[12]
Farmakokinetik
Walaupun diserap dengan baik di intestinal, loperamide akan hampir seluruhnya diekstraksi dan dimetabolisme oleh sitokrom P450 di hepar.[2]
Absorpsi
Loperamide diserap dengan baik di intestinal. Bioavailabilitas loperamide adalah 0,3%. Onset kerja adalah 1-3 jam, dengan durasi 41 jam. Waktu puncak plasma sediaan kapsul adalah 5 jam, sedangkan untuk sediaan likuid adalah 2,5 jam.[2,6]
Metabolisme
Metabolisme loperamide terjadi di hepar dan melibatkan sitokrom P450, terutama CYP3A4. Di liver, loperamide dikonjugasikan, dan hasil konjugasinya diekskresikan di empedu. Karena proses ini, sebagian kecil loperamide dapat dideteksi di darah.[2]
Eliminasi
Ekskresi loperamide dan metabolitnya kebanyakan terjadi melalui feses. Waktu paruh eliminasi berkisar antara 7-14 jam.[1,6]
Distribusi
Distribusi loperamide terjadi dalam volume yang besar dan disertai dengan pengikatan dengan protein plasma yang tinggi.[1]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri