Formulasi Formoterol
Formulasi formoterol yang ada di Indonesia adalah dalam bentuk kombinasi dengan obat lain, seperti budesonide dan glikopirronium. Sediaan formoterol ada dalam inhaler, baik dalam bentuk cairan dan bubuk untuk inhalasi.[1-3,5]
Bentuk Sediaan
Di Indonesia, formoterol ada dalam bentuk kombinasi dengan budesonide, yakni dalam bentuk inhaler. Terdapat dua kekuatan sediaan yang tersedia di pasaran, yaitu:
- Budesonide 80 µg + Formoterol 4,5 µg
- Budesonide 160 µg + Formoterol 4,5 µg
Formoterol juga tersedia dalam bentuk cairan untuk inhalasi dalam inhaler, yang berisikan budesonide 160 µg, glikopirronium 9 µg, dan formoterol 6 µg.
Sediaan lain yang ada di Indonesia adalah kombinasi formoterol 6 µg dengan beclomethasone 100 µg. Sediaan ini ada dalam bentuk cairan untuk inhalasi dan bubuk untuk inhalasi, yang keduanya dijual dalam bentuk inhaler.[5]
Cara Penggunaan
Formoterol digunakan dengan cara dihirup lewat mulut menggunakan inhaler. Sebelum menggunakan formoterol inhaler, minta pasien untuk memastikan tepi isapan mulut kering dan bersih, lalu kocok inhaler selama kurang lebih 5 detik. Selanjutnya, pasien menghembuskan napas sebanyak-banyaknya, lalu isap formoterol secara perlahan melalui mulut.[2-4]
Cara Penyimpanan
Simpan formoterol di dalam kulkas (suhu 2-8°C). Setelah dibuka, obat dapat disimpan pada suhu 2-25°C selama maksimal 3 bulan. Sediaan formoterol harus selalu tersimpan di dalam kantung tertutup dan hanya dibuka sesaat sebelum digunakan.[3,4]