Kontraindikasi dan Peringatan Formoterol
Kontraindikasi formoterol adalah penggunaan pada terapi asma tanpa disertai terapi controller asma jangka panjang, misalnya kortikosteroid inhalasi (ICS). Peringatan dalam black box warning formoterol telah menyatakan bahwa penggunaan formoterol sebagai monoterapi dalam penanganan asma telah dilaporkan berkaitan dengan peningkatan risiko kematian.[1-3]
Kontraindikasi
Formoterol dikontraindikasikan untuk pengobatan asma tanpa penggunaan terapi pengontrol asma jangka panjang, misalnya kortikosteroid inhalasi (ICS). Hal ini karena penggunaan formoterol sebagai terapi tunggal berkaitan dengan peningkatan risiko kematian terkait asma dan rawat inap.
Sediaan formoterol dan formoterol-budesonide dikontraindikasikan untuk digunakan sebagai pengobatan utama pada kondisi status asmatikus atau serangan akut penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) ketika diperlukan tindakan intensif. Sementara itu, sediaan formoterol-glikopirronium tidak diindikasikan untuk pengobatan asma.
Formoterol sediaan tunggal maupun kombinasi juga dikontraindikasikan pada pasien yang diketahui memiliki hipersensitivitas terhadap bahan apapun yang ada dalam formulasi obat.[2,5]
Peringatan
Label obat menyebutkan black box warning bahwa formoterol tidak boleh digunakan pada terapi asma sebagai monoterapi atau tanpa disertai penggunaan terapi pengontrol jangka panjang. Hal ini karena adanya laporan peningkatan kematian terkait asma.[2-5]
Eksaserbasi Akut Asma atau PPOK
Jangan gunakan formoterol untuk terapi pada pasien dengan episode asma atau PPOK yang memburuk dengan cepat atau berpotensi mengancam jiwa. Perhatikan bahwa kegagalan untuk merespons terhadap dosis yang sebelumnya efektif dapat menandakan memburuknya asma atau destabilisasi PPOK yang memerlukan evaluasi ulang segera.[2-5]
Efek Kardiovaskular
Formoterol telah dikaitkan dengan efek kardiovaskular yang bermakna secara klinis. Ini bisa mencakup perubahan tekanan darah, denyut jantung, dan EKG yang dapat memerlukan penghentian obat. Gunakan formoterol dengan hati-hati pada pasien dengan gangguan kardiovaskular, terutama insufisiensi koroner, aritmia jantung, dan hipertensi.[2-5]
Bronkospasme Paradoks
Bronkospasme akut yang mengancam jiwa dapat terjadi segera setelah menghirup formoterol. Apabila terjadi bronkospasme paradoks, segera hentikan terapi dan berikan terapi alternatif.[2]
Reaksi Sensitivitas
Reaksi hipersensitivitas langsung, termasuk anafilaksis, telah dilaporkan pada penggunaan formoterol. Segera hentikan terapi jika terjadi reaksi alergi.[2-5]
Efek Metabolik
Penggunaan formoterol dapat menimbulkan perubahan pada glukosa dan kalium darah. Hipokalemia biasanya bersifat sementara dan tidak memerlukan suplementasi.[2]