Formulasi Methylcobalamin (Mecobalamine)
Formulasi methylcobalamin adalah dalam bentuk sediaan vitamin B12 oral, injeksi, dan intranasal. Methylcobalamin rentan terhadap fotolisis, sehingga penyimpanannya perlu dihindari dari paparan sinar matahari.[1,5]
Bentuk Sediaan
Methylcobalamin tersedia dalam bentuk sediaan oral berupa tablet 500 μg, injeksi 500 μg, dan semprot intranasal 250 μg/0,05 ml. Methylcobalamin juga tersedia dalam bentuk kombinasi dengan vitamin lain dan mineral.[1,5]
Sebuah studi menunjukkan bahwa pemberian methylcobalamin secara intranasal lebih aman dan efektif dibandingkan rute intramuskular, sehingga dapat dipertimbangkan sebagai terapi alternatif untuk defisiensi vitamin B12. Pemberian melalui rute intranasal memiliki beberapa keuntungan dibandingkan pemberian secara injeksi, seperti lebih mudah diberikan, mencegah/mengurangi potensi komplikasi akibat injeksi, dan dapat ditoleransi dengan baik.
Pemberian secara intranasal juga lebih menguntungkan karena daerah hidung memiliki area vaskularisasi yang lebih besar sehingga memiliki bioavailabilitas sistemik yang lebih tinggi dibandingkan dengan rute oral. Selain itu, pemberian secara intranasal tidak menimbulkan nyeri dan tidak membutuhkan bantuan tenaga medis.[5]
Cara Penggunaan
Methylcobalamin dapat digunakan untuk terapi defisiensi vitamin B12, neuropati perifer, dan anemia megaloblastik. Methylcobalamin dapat diberikan secara injeksi intravena, intramuskular, oral, dan pemberian intranasal. Pemberian oral dapat dengan atau tanpa makanan.[1,5]
Rute pemberian methylcobalamin dipilih tergantung pada penyebab, presentasi klinis, dan preferensi pasien. Seorang pasien dengan defisiensi yang ringan, umumnya cukup diterapi per oral. Pada defisiensi vitamin B12 yang lebih berat, rute injeksi dapat dipilih dan dapat pula dikombinasikan dengan pemberian oral jika dirasa perlu.[2]
Cara Penyimpanan
Methylcobalamin sangat rentan terhadap fotolisis. Paparan cahaya menyebabkan dekomposisi kandungan aktif. Oleh karenanya, penyimpanan perlu dihindari dari paparan cahaya langsung.[1]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja