Indikasi dan Dosis Lemborexant
Lemborexant diberikan pada indikasi insomnia dengan karakteristik kesulitan memulai tidur atau mempertahankan tidur. Lemborexant juga tengah diuji untuk pemberian pada pengobatan Irregular Sleep-Wake Rhythm Disorder (ISWRD) yang berhubungan dengan penyakit Alzheimer sedang. Dosis awal yang digunakan adalah 5 mg, dikonsumsi segera sebelum tidur.[1,3,6]
Insomnia
Lemborexant digunakan pada kasus insomnia. FDA menyetujui penggunaan lemborexant untuk pengobatan pasien dewasa dengan insomnia, dengan karakteristik kesulitan memulai dan mempertahankan tidur. Insomnia dideskripsikan sebagai sebuah gangguan hyperarousal.[3,9]
Sistem orexin/hipokretin di otak berperan penting terhadap siklus tidur/bangun. Orexin-A dan Orexin-B mengaktivasi reseptor Orexin-1 (OX1R) dan reseptor Orexin-2 (OX2R) pada post sinaps. Reseptor Orexin-1 (OX1R) menekan onset tidur REM (Rapid Eye Movement) dan reseptor Orexin-2 (OX2R) menekan onset tidur non-REM.
Obat golongan antagonis dual orexin atau Dual Orexin Receptor Antagonists (DORAs) merupakan obat yang berikatan dengan reseptor orexin di hipotalamus. Obat ini diketahui menekan kondisi sadar dan memicu tidur dengan menekan dorongan untuk bangun yang dimediasi oleh orexin tanpa mengganggu kemampuan untuk bangun akibat stimulus eksternal.[6,9,12]
Dosis
Lemborexant diberikan dengan dosis 5 mg tidak lebih dari 1 kali per malam, segera sebelum tidur. Dapat diberikan hingga dosis maksimal 10 mg tidak lebih dari 1 kali per malam berdasarkan respon klinis dan tolerabilitas. Pemberian dengan atau segera setelah makan dapat menghambat onset kerja obat. Gunakan lemborexant hanya jika lama tidur diperkirakan ≥7 jam.[6]
Uji klinis fase 3 menunjukkan manfaat signifikan penggunaan lemborexant pada pasien dengan gangguan tidur yang meliputi gangguan onset tidur dan mempertahankan tidur jika dibandingkan plasebo. Manfaat ini bertahan hingga 12 bulan setelah pemberian terapi selama 6 bulan. Hal ini menunjukkan manfaat jangka-panjang penggunaan lemborexant pada pasien dengan insomnia.[12]
Lemborexant juga menunjukkan efek signifikan dalam memperbaiki latensi tidur sejak dua malam pertama pengobatan jika dibandingkan dengan kelompok plasebo dan obat zolpidem 6,25 mg. Keunggulan lemborexant dibandingkan dengan plasebo dan zolpidem 6,25 mg juga dinilai dari penilaian efisiensi tidur dan penilaian bangun setelah onset tidur serta penurunan keparahan insomnia.[1]
Lemborexant diketahui efektif untuk menurunkan latensi tidur dan mempertahankan kondisi tidur. Tidak ada bukti gejala withdrawal atau rebound insomnia pada penghentian pemberian lemborexant.[9]
Irregular Sleep-Wake Rhythm Disorder (ISWRD)
Lemborexant tengah diuji untuk digunakan pada pengobatan Irregular Sleep-Wake Rhythm Disorder (ISWRD) yang berhubungan dengan penyakit Alzheimer sedang. Uji fase II menunjukkan lemborexant memperbaiki ritme sirkardian dan variasi tidur malam pasien dengan ISWRD terkait penyakit Alzheimer pada pemberian hari ke-28.[1,3]
Penyesuaian Dosis Akibat Gangguan Fungsi Hati
Konsumsi lemborexant pada populasi dengan gangguan hati ringan dapat meningkatkan efek somnolen namun tidak terdapat rekomendasi penyesuaian dosis. Pada populasi dengan gangguan fungsi hati sedang dosis yang direkomendasikan yaitu 5 mg tidak lebih dari satu kali per malam. Konsentrasi plasma puncak dan AUC meningkat hingga 58 dan 25%, waktu paruh tidak terpengaruh.[3,6,9]
Penelitian belum pernah dilakukan pada populasi dengan gangguan hati berat. Sehingga populasi dengan gangguan hati berat tidak direkomendasikan untuk mengonsumsi obat ini.[2,3,6,9]
Penyesuaian Dosis Akibat Gangguan Fungsi Ginjal
Tidak ada penyesuaian dosis pada populasi dengan gangguan fungsi ginjal ringan, sedang dan berat. Meskipun pada populasi dengan gangguan ginjal berat, dengan laju filtrasi glomerulus 15-29 mL/menit per 1,73 m2 dan tidak memerlukan dialisis, AUC meningkat menjadi 1,5 kali sedangkan konsentrasi plasma puncak dan waktu paruh tidak terpengaruh.[3,6]