Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Lemborexant annisa-meidina 2023-09-14T09:07:38+07:00 2023-09-14T09:07:38+07:00
Lemborexant
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Lemborexant

Oleh :
dr. Siti Solichatul Makkiyyah
Share To Social Media:

Penggunaan obat lemborexant pada kehamilan masuk dalam kategori C menurut Food and Drug Administration (FDA). Pada ibu menyusui, lemborexant diketahui diekskresikan pada Air Susu Ibu (ASI) dalam jumlah kecil. Tidak ada data mengenai efek lemborexant terhadap bayi yang disusui atau terhadap produksi ASI.[2,8]

Penggunaan pada Kehamilan

Penggunaan pada ibu hamil menurut Food and Drug Administration (FDA) masuk dalam kategori C. Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.[2]

Therapeutic Goods Administration (TGA) memasukkan lemborexant dalam Kategori B3. Obat hanya dikonsumsi oleh sejumlah kecil wanita hamil dan wanita usia subur, tanpa teramati adanya peningkatan frekuensi malformasi atau efek merugikan langsung atau tidak langsung lainnya pada janin manusia. Penelitian pada hewan menunjukkan bukti peningkatan kejadian kerusakan janin, yang signifikansinya masih belum pasti pada manusia.[8]

Hingga saat ini belum ada penelitian penggunaan lemborexant pada populasi wanita hamil. Pada uji hewan coba, pemberian lemborexant secara oral pada tikus dan kelinci hamil selama periode organogenesis menyebabkan toksisitas hanya pada dosis tinggi yaitu 23 kali dosis maksimal yang direkomendasikan pada manusia.[2]

Penggunaan pada Ibu Menyusui

Data studi pada delapan wanita menunjukkan bahwa lemborexant diekskresikan pada Air Susu Ibu (ASI) dan dosis yang diterima oleh bayi yang disusui yaitu kurang dari 2% dari dosis maternal. Data ini mendukung bahwa lemborexant diekskresikan pada ASI dengan kadar yang rendah. Tidak ada data mengenai efek lemborexant terhadap bayi yang disusui atau terhadap produksi ASI.

Pemberian lemborexant pada ibu menyusui dengan insomnia harus dipertimbangkan dengan baik berdasarkan kondisi klinis ibu dan potensi efek samping pada bayi yang disusui.[2]

Referensi

2. Foods and Drugs Administration. Highlights of Prescribing Information: Dayvigo.; 2023.
8. Therapeutic Goods Administration (TGA). Database search. 2023. https://www.tga.gov.au/products/medicines/find-information-about-medicine/prescribing-medicines-pregnancy-database

Efek Samping dan Interaksi Obat ...
Kontraindikasi dan Peringatan Le...

Artikel Terkait

  • Antihistamin Tidak Disarankan untuk Penatalaksanaan Insomnia
    Antihistamin Tidak Disarankan untuk Penatalaksanaan Insomnia
  • Hindari Penghentian Diazepam secara Tiba-Tiba
    Hindari Penghentian Diazepam secara Tiba-Tiba
  • Olahraga sebagai Terapi untuk Insomnia
    Olahraga sebagai Terapi untuk Insomnia
  • Efektivitas dan Keamanan Obat Antidepresan untuk Insomnia
    Efektivitas dan Keamanan Obat Antidepresan untuk Insomnia
  • Perbandingan Lemborexant dengan Obat Insomnia Lain
    Perbandingan Lemborexant dengan Obat Insomnia Lain

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 01 Februari 2025, 08:46
Terapi insomnia dan ansietas pada pasien usia kerja
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter, mhn arahan dan step terapi mengenai pasien usia kerja 30-35 thn dg kecenderungan insomnia dan ansietas....jika mungkin ada gangguan psikotik,...
Anonymous
Dibalas 18 Desember 2024, 07:45
Terapi farmakologis untuk pasien insomnia
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter,Jika alprazolam atau lorazepam single msh blm memberikan efek yg dirasa maksimal utk pasien....terapi farmakologis apa lg yg bs kita berikan y...
Anonymous
Dibalas 17 Mei 2024, 21:56
Kesulitan tidur pada pasien survivor CKB
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter,Mhn arahan utk pasien ini :Nama : Nn. JUsia : 31 thnStatus : singleOccupation : bukan passion diaNona ini pnya kesulitan tidur, overthinking,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.