Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Kontraindikasi dan Peringatan Lemborexant annisa-meidina 2023-09-14T09:09:09+07:00 2023-09-14T09:09:09+07:00
Lemborexant
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Kontraindikasi dan Peringatan Lemborexant

Oleh :
dr. Siti Solichatul Makkiyyah
Share To Social Media:

Lemborexant memiliki kontraindikasi absolut pada pasien dengan riwayat narkolepsi. Pemberian lemborexant sebaiknya dihindari pada pasien dengan riwayat sleep apnea, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), atau depresi. Belum pernah ada penelitian yang dilakukan pada pasien dengan riwayat gangguan sistem respirasi sehingga efek terhadap populasi ini belum dapat ditentukan.[9]

Pada lansia, pemberian lemborexant dapat meningkatkan risiko jatuh. Pasien dengan riwayat konsumsi alkohol atau penyalahgunaan obat dapat mengalami gejala adiksi dan kembali menggunakan obat sehingga perlu pengawasan ketat. Pasien dengan riwayat depresi dapat mengalami perburukan gejala depresi dan ide bunuh diri.[1,3,9]

Kontraindikasi

Kontraindikasi absolut dari obat lemborexant adalah pasien dengan riwayat narkolepsi. Pemberian lemborexant sebaiknya dihindari pada pasien dengan riwayat sleep apnea, PPOK, atau depresi. Belum pernah ada penelitian yang dilakukan pada pasien dengan riwayat gangguan sistem respirasi sehingga efek terhadap populasi ini belum dapat ditentukan.[9]

Peringatan

Pemberian lemborexant saat ini memiliki biaya yang tinggi sehingga pemberian harus dipertimbangkan pada pasien dengan gagal terapi atau tidak dapat mentoleransi pengobatan sebelumnya.[3]

Gangguan tidur dapat terjadi akibat penyakit atau kondisi medis lain sehingga pengobatan insomnia hanya dimulai setelah evaluasi yang hati-hati terhadap pasien. Kegagalan perbaikan insomnia setelah 7 hingga 10 hari pengobatan, perburukan insomnia atau munculnya abnormalitas perilaku atau kognitif baru mengindikasikan adanya kondisi primer medis atau psikiatri yang harus dievaluasi.[2]

Populasi Lansia

Pemberian lemborexant pada populasi dengan usia ≥65 tahun harus hati-hati dan dosis tidak lebih dari 5 mg. Peringatkan pasien dan keluarga terhadap risiko jatuh.[2,9]

Gangguan Fungsi Hati

Pasien gangguan fungsi hati ringan dapat mengalami peningkatan risiko somnolen, namun tidak ada rekomendasi penyesuaian dosis. Pasien gangguan hati sedang tidak direkomendasikan untuk mengonsumsi lemborexant lebih dari 5 mg setiap malam. Belum ada uji yang memberikan lemborexant pada pasien gangguan fungsi hati berat, sehingga pemberiannya tidak direkomendasikan.[2,9]

Gangguan Fungsi Ginjal

Tidak ada penyesuaian dosis pada populasi dengan gangguan fungsi ginjal ringan, sedang dan berat. Namun pasien dengan gangguan ginjal berat harus diperingatkan karena dapat mengalami peningkatan risiko somnolen.[2,9]

Riwayat Penyalahgunaan Obat

Studi pada pengguna narkotika menunjukkan konsumsi obat pada dosis 5 mg, 10 mg, 20 mg dan 30 mg berhubungan dengan respon seperti kembali menggunakan obat. Sehingga pasien dengan riwayat penyalahgunaan obat harus menjalani follow-up ketat dan hati-hati karena berisiko tinggi mengalami kembali penyalahgunaan dan adiksi terhadap obat lemborexant.[3]

Gangguan Fungsi Respirasi

Lemborexant belum pernah diteliti pada populasi dengan gangguan respirasi seperti Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) atau Obstructive Sleep Apnea (OSA) sedang-berat, sehingga efek pada sistem respirasi masih belum dapat dieksklusi. Waspadai pemberian lemborexant pada pasien dengan gangguan fungsi respirasi.[3]

Riwayat Konsumsi Alkohol

Konsumsi bersamaan obat lemborexant dan alkohol dapat meningkatkan risiko penyalahgunaan obat dan kecanduan. Sehingga pasien dengan riwayat penggunaan obat harus menjalani follow-up ketat dan hati-hati.[2]

Referensi

1. Scott LJ. Lemborexant: First Approval. Drugs. 2020;80(4):425-432. doi:10.1007/s40265-020-01276-1
2. Foods and Drugs Administration. Highlights of Prescribing Information: Dayvigo.; 2023.
3. Rhodes MA. Lemborexant (Dayvigo) for the Treatment of Insomnia. Am Fam Physician. 2021 Feb 15;103(4):241-242. PMID: 33587572.
9. Ardeljan AD, Hurezeanu R. Lemborexant. StatPearls Publishing.

Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...
Pengawasan Klinis Lemborexant

Artikel Terkait

  • Antihistamin Tidak Disarankan untuk Penatalaksanaan Insomnia
    Antihistamin Tidak Disarankan untuk Penatalaksanaan Insomnia
  • Hindari Penghentian Diazepam secara Tiba-Tiba
    Hindari Penghentian Diazepam secara Tiba-Tiba
  • Olahraga sebagai Terapi untuk Insomnia
    Olahraga sebagai Terapi untuk Insomnia
  • Efektivitas dan Keamanan Obat Antidepresan untuk Insomnia
    Efektivitas dan Keamanan Obat Antidepresan untuk Insomnia
  • Perbandingan Lemborexant dengan Obat Insomnia Lain
    Perbandingan Lemborexant dengan Obat Insomnia Lain

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 01 Februari 2025, 08:46
Terapi insomnia dan ansietas pada pasien usia kerja
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter, mhn arahan dan step terapi mengenai pasien usia kerja 30-35 thn dg kecenderungan insomnia dan ansietas....jika mungkin ada gangguan psikotik,...
Anonymous
Dibalas 18 Desember 2024, 07:45
Terapi farmakologis untuk pasien insomnia
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter,Jika alprazolam atau lorazepam single msh blm memberikan efek yg dirasa maksimal utk pasien....terapi farmakologis apa lg yg bs kita berikan y...
Anonymous
Dibalas 17 Mei 2024, 21:56
Kesulitan tidur pada pasien survivor CKB
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter,Mhn arahan utk pasien ini :Nama : Nn. JUsia : 31 thnStatus : singleOccupation : bukan passion diaNona ini pnya kesulitan tidur, overthinking,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.