Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Interaksi Obat Trifluoperazine general_alomedika 2023-02-27T15:41:25+07:00 2023-02-27T15:41:25+07:00
Trifluoperazine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Trifluoperazine

Oleh :
dr. Angelin Putri Gozali
Share To Social Media:

Efek samping trifluoperazine yang paling umum terjadi adalah gejala ekstrapiramidal. Trifluoperazine dapat berinteraksi dengan beberapa obat yang dapat memengaruhi metabolisme enzim CYP1A2 serta obat yang bersifat antagonis atau sinergis dengannya, sehingga dapat menyebabkan efek samping.

Efek Samping

Mekanisme trifluoperazine dalam memblokade reseptor dopamin dapat menyebabkan efek samping berupa gejala ekstrapiramidal. Trifluoperazine memiliki potensi rendah dalam blokade kolinergik dapat menyebabkan efek samping parasimpatolitik. Mekanisme blokadenya pada reseptor histamin dan alfa-adrenergik menyebabkan efek sedasi dan hipotensi ortostatik.[2,3]

Sindrom Ekstrapiramidal

Efek samping ekstrapiramidal, merupakan efek samping yang paling sering terjadi, umumnya terjadi pada 60% pasien. Efek samping dapat timbul apabila pasien mengonsumsi dosis obat melebihi 6 mg/hari. Gejala yang muncul adalah kekakuan pada otot, parkinson, tortikolis, trismus, pergerakan mata yang abnormal, akathisia dengan motor restlessness, dan sulit untuk duduk diam. Diskinesia atau akut distonia terjadi pada awal pengobatan dan umumnya memiliki gejala yang berat pada anak–anak.[9,11]

Neuroleptic Malignant Syndrome (NMS)

Neuroleptic malignant syndrome memiliki gejala seperti hiperpireksia, rigiditas otot, gangguan kesadaran, dan sistem autonomik yang tidak stabil.[9,11]

Gangguan Parasimpatolitik

Trifluoperazine dapat menyebabkan efek samping parasimpatolitik, seperti kebingungan, agitasi, mulut kering, dan pandangan kabur.[3]

Gangguan Neurologi

Trifluoperazine dapat menyebabkan efek samping neurologis, seperti nyeri kepala, hiperrefleksia, opistotonus, kejang grand atau petit mal (terjadi pada pasien dengan riwayat abnormalitas EEG), tremor, gangguan keseimbangan atau berjalan, gangguan termoregulasi, edema serebral.[3,9,11]

Gangguan Kardiovaskular

Hipotensi berat dapat timbul pada pasien dengan komorbid (regurgitasi mitral, pheochromocytoma), hipotensi ortostatik, serta perubahan pada EKG (QT yang memanjang dan perubahan bentuk gelombang T yang reversible). [9,11]

Gangguan Dermatologi

Pigmentasi kulit dapat terjadi pada pasien yang menggunakan trifluoperazine dalam dosis tinggi dan jangka panjang. Gangguan dermatologi lain, seperti, dermatitis kontak, pruritus, reaksi fotosensitivitas, juga dapat terjadi.[9,11]

Gangguan Psikiatri

Agitasi dapat dijumpai pada penggunaan trifluoperazine dosis rendah, khususnya pada pasien nonpsikotik. Efek samping lain seperti insomnia, ansietas, euforia, dan depresi juga dapat terjadi.[9,11]

Gangguan Oftalmologi

Trifluoperazine dapat menyebabkan opasitas pada lensa mata pada penggunaan dosis tinggi dan durasi pengobatan yang panjang. Selain itu, dapat terjadi juga perubahan kornea dan retinitis pigmentosa.[9,11]

Gangguan Gastrointestinal

Peningkatan berat badan, anoreksia, konstipasi, dispepsia, ileus, diare, Reye’s syndrome, dan cholestatic jaundice (namun jarang).[9]

Gangguan Hematologi

Trifluoperazine dapat menyebabkan agranulositosis, anemia aplastik, eosinofilia, anemia hemolitik, leukopenia, dan pansitopenia.[11]

Gangguan Genitourinaria

Oligomenorrhea/amenorrhea, disfungsi ereksi, priapism, dan galactorrhea.[9,11]

Interaksi Obat

Interaksi obat trifluoperazine dibagi dua berdasarkan efeknya dalam meningkatkan atau menurunkan konsentrasi obat.

Meningkatkan Konsentrasi Obat

Penggunaan obat yang merupakan inhibitor kuat CYP1A2 akan menyebabkan peningkatan konsentrasi obat trifluoperazine. Pemberian trifluoperazine yang bersamaan dengan lithium dapat meningkatkan risiko gangguan ekstrapiramidal berat atau neurotoksisitas berat.[8,14]

Menurunkan Konsentrasi Obat

Merokok dapat menginduksi enzim CYP1A2, sehingga dapat mengurangi konsentrasi obat. Antasida mengurangi penyerapan obat dan dapat menyebabkan penurunan konsentrasi obat trifluoperazine sehingga terjadi penurunan efektivitas obat.[8,14]

Interaksi trifluoperazine dengan obat lain yang perlu diwaspadai adalah risiko peningkatan interval QT pada EKG; risiko ventricular tachycardia pada penggunaan bersama obat probucol, disopyramide, ibutilide, indapamide, pentamidine, pimozide, procainamide, quinidine, dan sotalol. Selain itu, trifluoperazine juga sebaiknya tidak diberikan bersama obat antikolinergik, seperti hyoscine dan atropin karena akan meningkatkan risiko efek samping obat yang berupa mata kabur, konstipasi, mulut kering, dan retensi urine.

Obat yang mensupresi sistem saraf pusat (SSP) seperti opioid, barbiturate, obat anestesi umum, atau alkohol dapat meningkat efeknya apabila diberikan bersama trifluoperazine. Metrizamide yang diberikan bersama trifluoperazine meningkatkan risiko kejang. Trifluoperazine bersifat antagonis dengan obat dopaminergik seperti levodopa. Trifluoperazine memiliki efek antihipertensi pada obat guanethidine.[4,8,9,14]

Keseluruhan interaksi obat trifluoperazine adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Interaksi Trifluoperazine

Interaksi Obat Nama Obat
Meningkatkan konsentrasi obat inhibitor kuat CYP1A2
Menurunkan konsentrasi obat Antasida dan merokok
Meningkatkan risiko efek samping obat Lithium, hyoscine, atropin, opioid, analgesik, barbiturate, anestesi umum, alcohol
Meningkatkan risiko ventricular tachycardia Probucol, disopyramide, ibutilide, indapamide, pentamidine, pimozide, procainamide, quinidine, dan sotalol
Meningkatkan risiko kejang Metrizamide
Bersifat antagonis dengan obat Levodopa
Menghilangkan efek obat lain Guanethidine

 

Referensi

2. Koch K, Mansi K, Haynes E, Adams Ce, Sampson S, dan Furtado VA. Trifluoperazine versus placebo for schizophrenia (Review). Cochrane Database of Systematic Reviews. 2014,issue 1.
3. Tardy M, Dold M, Engel RR, dan Leucht S. Trifluoperazine versus low-potency first-generation antipsychotic drugs for schizophrenia. Cochrane Database of Systematic Reviews. 2014, issue 7.
4. Trifluoperazine [Internet]. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Database. U.S. National Library of Medicine; Available form: https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/5566
8. Trifluoperazine [Internet]. MIMS. Available form: https://www.mims.com/malaysia/drug/info/trifluoperazine/?type=brief&mtype=generic
9. Trifluoperazine [Internet]. Medscape. Available form: https://reference.medscape.com/drug/trifluoperazine-342991#5
11. Trifluoperazine [Internet]. Drugs; 2020. Available From: https://www.drugs.com/ppa/trifluoperazine.html
14. Wijesinghe R. A review of pharmacokinetic and pharmacodynamic interactions with antipsychotics. Ment Health Clin. 2016;6(1):21-7.

Indikasi dan Dosis Trifluoperazine
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Pencegahan Relaps pada Schizophrenia
    Pencegahan Relaps pada Schizophrenia
  • Antipsikotik Pertama dalam Bentuk Transdermal Patch untuk Schizophrenia Dewasa – Telaah Jurnal
    Antipsikotik Pertama dalam Bentuk Transdermal Patch untuk Schizophrenia Dewasa – Telaah Jurnal
  • Risiko Sindrom Metabolik pada Penggunaan Antipsikotik
    Risiko Sindrom Metabolik pada Penggunaan Antipsikotik
  • Cegah Kambuh Skizofrenia e-Course
    Cegah Kambuh Skizofrenia e-Course
  • Pengaturan Dosis Antipsikotik untuk Optimalisasi Pencegahan Kekambuhan Schizophrenia
    Pengaturan Dosis Antipsikotik untuk Optimalisasi Pencegahan Kekambuhan Schizophrenia

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Ni Putu Intan Sri Maharani
Dibuat 30 April 2025, 21:17
Buku psikiatri anak dan remaja beserta obat dan dosisnya
Oleh: dr.Ni Putu Intan Sri Maharani
0 Balasan
Alo dokter. Ada yang tau gak buku psikiatri anak dan remajaBerserta dosis2 obatnya?Terimakasih
Anonymous
Dibalas 16 September 2024, 09:43
Kapan obat skizofrenia dapat diturunkan dosisnya
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alodok, izin konsu dokter,l saya dapat pasien skizofrenia, sekitar 4 bulan yang lalu pasien tersebut dibawa berobat ke RSJ yang kemudian di beri obat...
dr.Ni Putu Intan Sri Maharani
Dibalas 29 Juli 2024, 22:27
Skizofrenia hebefrenik yang menyerang apakah bisa diberikan injeksi diazepam
Oleh: dr.Ni Putu Intan Sri Maharani
2 Balasan
Pasien mengamuk, putus obat trifluoperasoneHendak mau memberikan obat lagiTapi pasiennya mengamuk hingga memukulSaya ingin memberikan obat injeksi tapi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.