Formulasi Anti Bisa Ular
Formulasi serum anti bisa ular (ABU) yang ada di Indonesia adalah dalam serbuk injeksi dalam vial dengan atau tanpa pelarut. Menurut formularium nasional, anti bisa ular yang tersedia di Indonesia adalah ABU I dan ABU II. ABU I adalah serum anti bisa khusus untuk ular dari luar area Papua, sedangkan ABU II adalah serum anti bisa khusus untuk ular dari area Papua. Adapun dua rute pemberian dari anti bisa ular adalah intramuskular (IM) dan intravena (IV).[4,7,8,17]
Bentuk Sediaan
Berikut adalah sediaan serum anti bisa ular yang ada di Indonesia.
Biosave®
Salah satu serum anti bisa ular yang beredar di Indonesia adalah produksi Bio Farma dengan nama dagang Biosave®. Serum anti bisa ular ini tersedia dalam vial berisikan cairan injeksi 5 ml. Setiap ml sediaan mengandung anti bisa Agkistrodon rhodostoma ≥10 LD50, Bungarus fasciatus ≥25 LD50, Naja sputatrix ≥25 LD50, dan phenol 2,5 mg.[8,23]
King Kobra®
King Kobra® digunakan untuk bisa Ophiophagus hannah. Sediaan anti bisa ular ini adalah dalam vial berisikan 10 mg.[23,24]
Green Pit Viper Antivenom®
Green Pit Viper Antivenom® digunakan untuk bisa ular Trimeresurus sp. Sediaan anti bisa ular ini adalah vial berisikan 10 mg.[23,24]
Anti Bisa Daboia siamensis ruselli
Anti bisa Daboia siamensis ruselli tersedia dalam bentuk vial 10 mg.[23,24]
Neuropolivalen Thailand
Neuropolivalen Thailand digunakan untuk bisa Naja kaothia atau ular welang. Sediaan vial berisikan 10 mg.[23,24]
Hematopolivalen Thailand
Hematopolivalen Thailand digunakan untuk bisa Caloselesma rhodostoma, Trimeresurus albolabris, dan Daboia siamensis. Sediaan vial berisikan 10 mg.[23,24]
Neuropolivalen Australia
Neuropolivalen Australia digunakan untuk bisa Black snake, Tiger snake, Brown snake, Taipan dan Death adder. Sediaan vial berisikan 50 ml.[23,24]
Anti Bisa Ular Laut
Anti bisa ular laut digunakan untuk ular laut. Sediaan dalam vial berisi 1000 unit.[23,24]
Cara Penggunaan
Pada kasus gigitan ular, serum anti bisa ular dapat digunakan secara intramuskuler (IM) dan intravena (IV).[1,8,22]
Intravena
Pemberian antibisa ular secara IV dapat dilakukan secara bolus maupun drip. Serbuk injeksi dilarutkan terlebih dulu dengan water for injection yang biasanya sudah disediakan dalam sediaan obat. Bolus dilakukan secara sangat perlahan dengan kecepatan maksimal 2 mL/menit.
Pada pemberian melalui infus, anti bisa ular harus dilarutkan dalam larutan fisiologis seperti NaCl 0,9%, Ringer Laktat, atau Dextrose 5% sebanyak 5 mL/kg. Pemberian melalui infus dapat menggunakan kecepatan 40-80 tetes per menit.[1,8,22,24]
Intramuskuler
Pemberian anti bisa ular secara IM hanya dilakukan pada kondisi tidak memungkinkan dilakukannya pemberian secara IV atau berada di lokasi yang terpencil dan membutuhkan waktu lama untuk mencapai fasilitas kesehatan. Penyuntikan secara IM di area gluteus perlu dihindari karena bioavailabilitas buruk dan dapat mengganggu proses absorbsi obat.[1]
Cara Penyimpanan
Sediaan anti bisa ular Biosave®, anti bisa ular air laut, dan neuropolivalen Australia disimpan dalam suhu 4-8oC. Masa kadaluarsa 2 tahun.
Sediaan anti bisa ular lainnya disimpan dalam suhu 25-29 oC. Masa kadaluarsa 5 tahun.[8,24]
Penulisan pertama oleh: dr. DrRiawati MMedPH