Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Anti Bisa Ular general_alomedika 2024-06-11T15:49:38+07:00 2024-06-11T15:49:38+07:00
Anti Bisa Ular
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Anti Bisa Ular

Oleh :
dr.Monica
Share To Social Media:

Indikasi penggunaan serum anti bisa ular adalah pada kasus suspek atau terkonfirmasi mengalami gigitan ular berbisa. Tanda sistemik gigitan ular berbisa dapat berupa gangguan hemodinamik, perdarahan, dan tanda neurotoksik.[24]

Mengenali Gigitan Ular Berbisa

Gigitan ular berbisa dapat menyebabkan gangguan hemodinamik berupa perdarahan sistemik spontan dan gangguan koagulopati. Perdarahan sistemik spontan ditandai dengan adanya perdarahan gusi, saluran pencernaan, ataupun epistaksis. Gangguan koagulopati ditandai dengan adanya trombositopenia, waktu pembekuan darah yang memanjang, prothrombin time (PT) > 4-5 detik, dan INR > 1,2.

Tanda neurotoksik dapat berupa ptosis, disfagia, disartria, paralisis, dan oftalmoplegia eksternal. Gangguan kardiovaskular dapat berupa hipotensi, syok, aritmia, dengan gambaran abnormal pada EKG. Gigitan ular juga bisa menyebabkan Acute Kidney Injury (AKI) dengan peningkatan kadar kreatinin dan ureum, baik sekunder terhadap rhabdomyolysis atau hemolisis.

Tanda lokal dapat berupa pembengkakan lokal area gigitan ular yang juga dapat meluas hingga setengah dari lokasi gigitan awal dalam 48 jam. Pembengkakan juga bisa terlihat di jari kaki dan tangan, serta pembesaran limfonodi di area sekitar gigitan ular.[24]

Dosis

Anti bisa ular dipilih spesifik berdasarkan ular yang dicurigai mencederai pasien. Dosis pemberian anti bisa ular berbeda-beda tergantung jenis dari anti bisa ular yang digunakan.

Dosis dapat diulang setiap 6 jam. Bila gejala menetap atau bertambah, pemberian dapat dilanjutkan setiap 24 jam dengan dosis maksimal 80-100 mL. Dosis pada anak sama dengan dosis pada dewasa.

Perlu diperhatikan bahwa pada kasus gigitan ular yang menimbulkan gejala sistemik yang disertai riwayat alergi, anti bisa ular tetap diberikan sesuai dosis yang dianjurkan dengan ditambah epinefrin 0,25 mg dan antihistamin seperti cetirizine atau loratadine. Epinefrin dapat diberikan secara subkutan, sedangkan antihistamin diberikan secara intravena (IV) atau per oral.

Selama pemberian antibisa ular dan setidaknya selama 24 jam setelah pemberian, pemantauan ketat perlu dilakukan. Pemantauan mencakup denyut jantung, tekanan darah, saturasi oksigen, dan laju napas.[1,8]

Biosave®

Anti bisa ular ini digunakan untuk kasus gigitan ular Caloselesma rhodostoma atau ular tanah, Bungarus fasciatus atau ular welang, dan Naja spurtatix atau kobra Jawa. Dosis inisial yang digunakan adalah 2 vial dicampurkan dalam larutan Hartman atau cairan fisiologis seperti NaCl 0,9%, Ringer Laktat, atau Dextrose 5% sebanyak 5 mL/kg. Anti bisa ular diberikan 40-80 tetes/menit atau habis dalam 5-6 jam dan diulang setiap 6 jam sekali.[8,24]

King Kobra®

Anti bisa ular ini digunakan untuk kasus gigitan ular king cobra atau Ophiophagus Hannah. Dosis yang digunakan adalah 10 vial yang masing-masing vial mengandung 10 mg anti bisa ular.

Sediaan ini berbentuk serbuk dan dilarutkan dengan water for injection 10 ml, lalu diberikan dalam 500 mL cairan infus fisiologis.[24]

Green Pit Viper Antivenom®

Anti bisa ular ini diberikan pada kasus gigitan ular hijau atau Trimeresurus sp. Dosis yang digunakan 3-5 vial  dimana 1 vial mengandung 10 mg anti bisa ular. Sediaan ini berbentuk serbuk dan dilarutkan dengan water for injection 10 ml, lalu diberikan dalam 500 mL cairan infus fisiologis.[24]

Anti Bisa Daboia siamensis ruselli

Anti bisa ular ini digunakan pada kasus gigitan ular Daboia siamensis ruselli. Dosis yang digunakan adalah 3-5 vial dimana 1 vial mengandung 10 mg anti bisa ular. Sediaan ini berbentuk serbuk dan dilarutkan dengan water for injection 10 ml, lalu diberikan dalam 500 mL cairan infus fisiologis.[24]

Neuropolivalen Thailand

Anti bisa ular ini digunakan untuk kasus gigitan ular Naja kaothia atau ular welang. Dosis yang digunakan adalah 10 vial yang masing-masing vial mengandung 10 mg anti bisa ular. Sediaan ini berbentuk serbuk dan dilarutkan dengan water for injection 10 ml, lalu diberikan dalam 500 mL cairan infus fisiologis.[24]

Hematopolivalen Thailand

Anti bisa ular ini digunakan untuk kasus gigitan ular Caloselesma rhodostoma, Trimeresurus albolabris, dan Daboia siamensis. Dosis yang digunakan adalah 3 vial dimana 1 vial mengandung 10 mg anti bisa ular. Sediaan ini berbentuk serbuk dan dilarutkan dengan water for injection 10 ml, lalu diberikan dalam 500 mL cairan infus fisiologis.[24]

Neuropolivalen Australia

Anti bisa ular ini digunakan untuk kasus gigitan ular Black snake, Tiger snake, Brown snake, Taipan, dan Death adder. Dosis yang digunakan adalah 1-3 vial dimana 1 vial mengandung 50 mL anti bisa ular. Selanjutnya, anti bisa ular dilarutkan dan diberikan dalam 500 mL cairan infus fisiologis.[24]

Anti Bisa Ular Laut

Anti bisa ular laut digunakan untuk kasus gigitan ular laut. Dosis yang digunakan adalah 1-10 vial dimana 1 vial mengandung 1000 unit anti bisa ular. Sediaan berupa cairan yang dilarutkan dan diberikan dalam 500 mL cairan infus fisiologis.[24]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. DrRiawati MMedPHv

Referensi

1. World Health Organization. Guidelines for the Management of Snakebites. 2nd Edition. India: World Health Organization. 2016.
8. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Direktorat Jenderal Pencegahan & Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Buku Pedoman Penanganan Gigitan, Sengatan Hewan Berbisa dan Keracunan Tumbuhan dan Jamur. Indonesia: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2023.
24. Kementerian Kesehatan RI. Buku Pedoman Penanganan Gigitan, Sengatan Hewan Berbisa dan Keracunan Tumbuhan dan Jamur. 2023. https://p2pm.kemkes.go.id/storage/informasi-publik/content/KEN8EV0rUs9Nqwmvw0ClXu903uRITK-metaQnVrdSBQZWRvbWFuIFBlbmFuZ2dhbmFuIEhld2FuIEJlcmJpc2EgZGFuVHVtYnVoYW4gZWRpdDEucGRm-.pdf

Formulasi Anti Bisa Ular
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Pertolongan Pertama dan Penanganan Pre-Hospital Gigitan Ular
    Pertolongan Pertama dan Penanganan Pre-Hospital Gigitan Ular
Diskusi Terkait
dr. Kaleb Daud Samson Salossa
Dibalas 01 September 2024, 11:18
Paralisis neuromuskular akibat gigitan ular berbisa
Oleh: dr. Kaleb Daud Samson Salossa
5 Balasan
Pasien 57 Tahun laki-laki mengalami Gigitan Ular Berbisa saat berburu di Hutan Papua. Pasien datang ke puskesmas setelah 3 hari di hutan dan mengeluh...
dr.Adelina Siagian
Dibalas 13 Mei 2024, 07:37
Penanganan gigitan ular di PKM
Oleh: dr.Adelina Siagian
5 Balasan
Selamat sore dokter, mohon ijin dok saya ingin menanyakan sebagai dokter PKM apa saja ya dok yg bisa kita lakukan untuk tata laksana pasien dengan gigitan...
dr. Kaleb Daud Samson Salossa
Dibalas 07 Januari 2024, 10:05
Protokol penanganan gigitan ular berbisa
Oleh: dr. Kaleb Daud Samson Salossa
3 Balasan
Bagaimana protokol penanganan gigitan Ular berbisa yg benar. Saya menemukan beberapa kasus gigitan Ular Berbisa di perkebunan kelapa sawit di wilayah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.