Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Kontraindikasi dan Peringatan Anti Bisa Ular general_alomedika 2023-09-06T14:20:16+07:00 2023-09-06T14:20:16+07:00
Anti Bisa Ular
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Kontraindikasi dan Peringatan Anti Bisa Ular

Oleh :
dr.Monica
Share To Social Media:

Meskipun pemberian anti bisa ular kontraindikasi pada pasien dengan riwayat reaksi hipersensitivitas terhadap serum anti bisa ular atau komponennya, terapi ini bisa menyelamatkan nyawa sehingga potensi manfaat mungkin melebihi risikonya. Peringatan penting saat menggunakan anti bisa ular adalah untuk mengawasi adanya distres napas dan tanda vital pasien.[1,24]

Kontraindikasi

Pemberian serum anti bisa ular adalah langkah penting dalam penanganan gigitan ular berbisa. Namun, seperti setiap terapi medis, terdapat kondisi tertentu di mana penggunaan serum anti bisa ular harus dihindari atau dipertimbangkan dengan hati-hati.[1]

Riwayat Hipersensitivitas

Salah satu kontraindikasi utama adalah riwayat alergi atau reaksi hipersensitivitas terhadap serum anti bisa ular atau komponennya. Reaksi alergi ini dapat bervariasi, mulai dari reaksi kulit ringan seperti ruam atau gatal hingga reaksi sistemik yang lebih serius seperti angioedema atau anafilaksis. Pada populasi ini, penggunaan serum anti bisa ular perlu mempertimbangkan perbandingan manfaat dan risiko.

Pada kasus gigitan ular yang menimbulkan gejala sistemik tetapi disertai riwayat alergi, anti bisa ular tetap diberikan sesuai dosis dengan ditambah epinefrin 0,25-0,5 mg, dapat diulang jika hipotensi menetap, disertai antihistamin seperti cetirizine atau loratadine.[1,24]

Riwayat Serum Sickness

Pada pasien dengan riwayat penyakit autoimun atau gangguan imun lain, pemberian anti bisa ular juga perlu mendapat perhatian khusus. Penggunaan serum anti bisa ular dapat memicu respon imun yang berlebihan atau mengaktifkan respon autoimun yang memperburuk kondisi pasien.

Terapi simptomatik adalah pemberian analgesik obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) dan antihistamin. Kortikosteroid jangka pendek dapat dipertimbangkan untuk kasus yang berat.[1,24]

Ibu Hamil dan Menyusui

Ibu hamil dan menyusui juga perlu mendapat pertimbangan khusus dalam penggunaan serum anti bisa ular. Potensi efek pada janin atau bayi yang sedang menyusu harus dievaluasi secara menyeluruh sebelum memutuskan untuk memberikan terapi ini.[11,16,18-21]

Peringatan

Perhatian khusus ditujukan untuk meminimalkan potensi risiko dan komplikasi yang terkait dengan penggunaan anti bisa ular. Dokter perlu mempertimbangan riwayat medis pasien, khususnya alergi yang diketahui atau reaksi hipersensitivitas terhadap komponen anti bisa ular. Reaksi anafilaksis mungkin terjadi setelah pemberian anti bisa ular.

Pemantauan terhadap tanda vital dan respon alergi sangat penting selama dan setelah pemberian anti bisa ular. Distres pernapasan, perubahan tekanan darah, detak jantung, dan manifestasi alergi atau perdarahan pada kulit merupakan parameter penting yang membutuhkan penilaian pada pasien yang mendapat anti bisa ular.

Pasien dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya, terutama yang mempengaruhi sistem kardiovaskular dan ginjal juga perlu diawasi selama pengobatan. Gigitan ular dapat menyebabkan ketidakstabilan hemodinamik dan cedera ginjal akut.

Selain itu, risiko koagulopati yang terkait dengan bisa ular juga memerlukan perhatian. Anti bisa ular dapat menginduksi atau memperburuk koagulopati, sehingga memerlukan pemantauan yang cermat terhadap parameter perdarahan dan faktor pembekuan.[1,22,24]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. DrRiawati MMedPH

Referensi

1. World Health Organization. Guidelines for the Management of Snakebites. 2nd Edition. India: World Health Organization. 2016.
11. Drugs and Lactation Database (LactMed®). Bethesda (MD): National Institute of Child Health and Human Development; 2006-. Antivenin Micrurus Fulvius. [Updated 2021 Jul 19]. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK500598/
16. David A, Padmaja. Snake Bite in Pregnancy-Case Report and Review of Literature. Int J Pregn & Chi Birth, 2017. 2(1): p. 00010.
18. Mittal, R., et al., A rare case of pregnancy complicated by snake bite. International Journal of Reproduction, Contraception, Obstetrics and Gynecology, 2016. Vol 5, No 1. doi 10.18203/2320-1770.ijrcog20151635, 2016.
19. Vikrant, S. and A. Parashar, Snake Bite-Induced Acute Kidney Injury: Report of a Successful Outcome During Pregnancy [Abstract]. Am J Trop Med Hyg, 2017. 96(4): p. 885-886.
20. Valvi, D., et al., Snake Bite During Pregnancy. JPGO, 2014. 1(5).
21. Vasheghani-Farahani, M., and Marashi, S.M., When to restart breastfeeding in a lactating mother after a snakebite? Arh Hig Rada Toksikol. 2016 Mar;67(1):71. PMID: 27092643. doi: 10.1515/aiht-2016-67-2781.
22. Adiwinata, R. and E.J. Nelwan, Snakebite in Indonesia. Acta Medica Indonesia: The Indonesian J of Int Med, 2015. 47(4): p. 358-365.
24. Kementerian Kesehatan RI. Buku Pedoman Penanganan Gigitan, Sengatan Hewan Berbisa dan Keracunan Tumbuhan dan Jamur. 2023. https://p2pm.kemkes.go.id/storage/informasi-publik/content/KEN8EV0rUs9Nqwmvw0ClXu903uRITK-metaQnVrdSBQZWRvbWFuIFBlbmFuZ2dhbmFuIEhld2FuIEJlcmJpc2EgZGFuVHVtYnVoYW4gZWRpdDEucGRm-.pdf

Penggunaan Pada Kehamilan dan Ib...
Pengawasan Klinis Anti Bisa Ular

Artikel Terkait

  • Pertolongan Pertama dan Penanganan Pre-Hospital Gigitan Ular
    Pertolongan Pertama dan Penanganan Pre-Hospital Gigitan Ular
Diskusi Terkait
dr. Kaleb Daud Samson Salossa
Dibalas 01 September 2024, 11:18
Paralisis neuromuskular akibat gigitan ular berbisa
Oleh: dr. Kaleb Daud Samson Salossa
5 Balasan
Pasien 57 Tahun laki-laki mengalami Gigitan Ular Berbisa saat berburu di Hutan Papua. Pasien datang ke puskesmas setelah 3 hari di hutan dan mengeluh...
dr.Adelina Siagian
Dibalas 13 Mei 2024, 07:37
Penanganan gigitan ular di PKM
Oleh: dr.Adelina Siagian
5 Balasan
Selamat sore dokter, mohon ijin dok saya ingin menanyakan sebagai dokter PKM apa saja ya dok yg bisa kita lakukan untuk tata laksana pasien dengan gigitan...
dr. Kaleb Daud Samson Salossa
Dibalas 07 Januari 2024, 10:05
Protokol penanganan gigitan ular berbisa
Oleh: dr. Kaleb Daud Samson Salossa
3 Balasan
Bagaimana protokol penanganan gigitan Ular berbisa yg benar. Saya menemukan beberapa kasus gigitan Ular Berbisa di perkebunan kelapa sawit di wilayah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.