Pengawasan Klinis Anti Bisa Ular
Pengawasan klinis ketat diperlukan pada pasien yang mendapat serum anti bisa ular, utamanya terkait reaksi alergi dan respon klinis pasien terhadap terapi. Pemberian anti bisa ular yang tepat waktu merupakan landasan utama pengobatan gigitan ular berbisa. Meski begitu, pemberian anti bisa ular juga memiliki potensi risiko yang memerlukan pemantauan komprehensif untuk memastikan luaran klinis yang optimal.[1,5,18,22,24]
Penilaian Tanda Vital
Pemantauan tanda vital pasien merupakan aspek penting perawatan gigitan ular berbisa. Parameter seperti detak jantung, tekanan darah, laju pernapasan, dan suhu tubuh harus terus dievaluasi. Penilaian tanda vital juga bisa mendeteksi adanya reaksi alergi seperti angioedema atau anafilaksis. Deteksi dini efek samping, termasuk hipotensi atau takikardia, dapat mencegah komplikasi yang berpotensi mengancam nyawa.[1,5,18,22,24]
Reaksi Alergi dan Anafilaksis
Lakukan pengawasan untuk gejala seperti urtikaria, angioedema, bronkospasme, dan hipotensi. Akses cepat ke tindakan resusitasi, termasuk epinefrin, oksigen, serta perawatan jalan napas harus tersedia untuk mengelola reaksi hipersensitivitas berat apabila terjadi.[1,5,18,22,24]
Parameter Hematologi dan Koagulasi
Bisa ular seringkali mengandung komponen yang mengganggu kaskade pembekuan dan menyebabkan koagulopati. Pemantauan parameter laboratorium yang diperlukan mencakup waktu protrombin (PT), waktu tromboplastin parsial teraktivasi (aPTT), dan kadar fibrinogen. Pemantauan serial dapat membantu mengidentifikasi komplikasi perdarahan dan memandu intervensi, termasuk pemberian produk darah.[1,5,18,22,24]
Fungsi Ginjal dan Keseimbangan Elektrolit
Bisa ular tertentu dapat memengaruhi fungsi ginjal dan keseimbangan elektrolit akibat hemolisis dan mioglobinuria. Pemantauan yang mungkin diperlukan antara lain kreatinin serum, blood urea nitrogen (BUN), dan elektrolit untuk mendeteksi cedera ginjal akut atau ketidakseimbangan elektrolit.[1,5,18,22,24]
Efek Lokal dan Nekrosis Jaringan
Untuk beberapa kasus bisa ular, kerusakan jaringan lokal dan nekrosis dapat terjadi. Pemantauan bisa diperlukan pada ekstremitas, termasuk adanya tanda pembengkakan yang memburuk, eritema, nekrosis, dan sindrom kompartemen. Deteksi dini memungkinkan intervensi bedah segera jika diperlukan serta mencegah kerusakan jaringan yang luas.[1,5,18,22,24]
Penulisan pertama oleh: dr. DrRiawati MMedPH