Efek Samping dan Interaksi Obat Vaksin Rabies
Efek samping vaksin rabies umumnya ringan dan bersifat lokal, misalnya nyeri dan indurasi pada lokasi injeksi. Interaksi obat vaksin rabies dapat terjadi dengan obat yang dapat memodulasi sistem imun dan juga serum antirabies. Interaksi obat dapat mempengaruhi efikasi vaksin rabies.Efek samping sistemik lebih jarang terjadi.
Efek Samping
Efek samping vaksin rabies secara umum bersifat ringan. Efek samping yang sering muncul biasanya lokal, namun efek samping sistemik (termasuk reaksi alergi) pernah dilaporkan
Reaksi Lokal
Reaksi lokal yang dapat terjadi adalah indurasi, nyeri, bengkak, gatal, hematoma, dan kemerahan. Purified chick embryo cell vaccine (PCECV) dan purified vero cell rabies vaccine (PVRV) menyebabkan reaksi lokal yang lebih sedikit dibandingkan vaksin jaringan saraf dan human diploid cell vaccine (HDCV). Penyuntikan secara intradermal menyebabkan efek samping yang lebih banyak dibandingkan injeksi intramuskular. Semua reaksi ringan dan membaik tanpa terapi.[2,6,7]
Reaksi Sistemik
Reaksi sistemik lebih jarang terjadi dibandingkan reaksi lokal. Contoh efek lokal yang berpotensi timbul akibat vaksin rabies adalah adenopati atau limfadenopati, demam, malaise, sakit kepala, pusing, somnolen, mual, nyeri perut, dan myalgia. Reaksi alergi juga dapat timbul, mencakup ruam, pruritus, urtikaria, dan angioedema.
Selain itu, meski sangat jarang, vaksin rabies juga bisa mencetuskan efek samping berat seperti anafilaksis, ensefalopati, kejang, dan tuli mendadak.[6,7]
Interaksi Obat
Obat yang dapat memodulasi sistem imun, seperti kortikosteroid, immunosupresan, dan kemoterapi, dapat mempengaruhi pembentukan antibodi dan menyebabkan kegagalan vaksinasi.
Serum antirabies yang berisikan immunoglobulin rabies tidak boleh dicampurkan dalam spuit yang sama atau diberikan pada area yang sama dengan vaksin rabies. Immunoglobulin harus diberikan ke dalam atau disekitar luka, sisanya diberikan pada lokasi yang jauh dari tempat pemberian vaksin.
Vaksin tidak aktif yang lain dapat diberikan bersama dengan vaksin rabies. Vaksin yang diberikan bersamaan ini harus diberikan pada area terpisah dan bila memungkinkan pada ekstremitas yang berbeda.[1,6,7]