Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Interaksi Obat Vaksin Rabies general_alomedika 2024-10-25T15:42:54+07:00 2024-10-25T15:42:54+07:00
Vaksin Rabies
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pedoman Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Vaksin Rabies

Oleh :
dr. Lina Yohanes, Sp.FK
Share To Social Media:

Efek samping vaksin rabies umumnya ringan dan bersifat lokal, misalnya nyeri dan indurasi pada lokasi injeksi. Interaksi obat vaksin rabies dapat terjadi dengan obat yang dapat memodulasi sistem imun dan juga serum antirabies. Interaksi obat dapat mempengaruhi efikasi vaksin rabies.Efek samping sistemik lebih jarang terjadi.

Efek Samping

Efek samping vaksin rabies secara umum bersifat ringan. Efek samping yang sering muncul biasanya lokal, namun efek samping sistemik (termasuk reaksi alergi) pernah dilaporkan

Reaksi Lokal

Reaksi lokal yang dapat terjadi adalah indurasi, nyeri, bengkak, gatal, hematoma, dan kemerahan. Purified chick embryo cell vaccine (PCECV) dan purified vero cell rabies vaccine (PVRV) menyebabkan reaksi lokal yang lebih sedikit dibandingkan vaksin jaringan saraf dan human diploid cell vaccine (HDCV). Penyuntikan secara intradermal menyebabkan efek samping yang lebih banyak dibandingkan injeksi intramuskular. Semua reaksi ringan dan membaik tanpa terapi.[2,6,7]

Reaksi Sistemik

Reaksi sistemik lebih jarang terjadi dibandingkan reaksi lokal. Contoh efek lokal yang berpotensi timbul akibat vaksin rabies adalah adenopati atau limfadenopati, demam, malaise, sakit kepala, pusing, somnolen, mual, nyeri perut, dan myalgia. Reaksi alergi juga dapat timbul, mencakup ruam, pruritus, urtikaria, dan angioedema.

Selain itu, meski sangat jarang, vaksin rabies juga bisa mencetuskan efek samping berat seperti anafilaksis, ensefalopati, kejang, dan tuli mendadak.[6,7]

Interaksi Obat

Obat yang dapat memodulasi sistem imun, seperti kortikosteroid, immunosupresan, dan kemoterapi, dapat mempengaruhi pembentukan antibodi dan menyebabkan kegagalan vaksinasi.

Serum antirabies yang berisikan immunoglobulin rabies tidak boleh dicampurkan dalam spuit yang sama atau diberikan pada area yang sama dengan vaksin rabies. Immunoglobulin harus diberikan ke dalam atau disekitar luka, sisanya diberikan pada lokasi yang jauh dari tempat pemberian vaksin.

Vaksin tidak aktif yang lain dapat diberikan bersama dengan vaksin rabies. Vaksin yang diberikan bersamaan ini harus diberikan pada area terpisah dan bila memungkinkan pada ekstremitas yang berbeda.[1,6,7]

Referensi

1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Buku Saku Petunjuk Teknis Penatalaksanaan Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies Di Indonesia. 2016. https://pspk.fkunissula.ac.id/sites/default/files/BUKU%20SAKU%20RABIES%20MODUL%20TROPIS.pdf
2. WHO. Information Sheet, Observed Rate of Vaccine Reactions, Rabies Vaccine. 2012. https://www.who.int/vaccine_safety/initiative/tools/Rabies_Vaccine_rates_information_sheet.pdf
6. MIMS. Verorab. 2021. https://www.mims.com/malaysia/drug/info/verorab?type=full
7. Chiron Behring Vaccines Pvt. Ltd. Rabipur. 2017. https://gskpro.com/content/dam/global/hcpportal/en_BD/PI/rabipur_v5.pdf

Indikasi dan Dosis Vaksin Rabies
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Protokol Profilaksis Rabies
    Protokol Profilaksis Rabies
  • Penularan Herpes B dari Gigitan Monyet
    Penularan Herpes B dari Gigitan Monyet
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:09
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
Anonymous
Dibalas 25 Maret 2025, 13:23
Penggunaan vaksin anti rabies Verorab dan Rabivax selang seling apakah diperbolehkan?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter. Bagaimana penggunaan 2 jenis VAR yang ada di Indonesia, yakni Verorab dan Rabivax? Apakah bisa dipergunakan selang seling? Apabila vaksin-1...
dr.Annisa Ratnaningtyas
Dibalas 05 Maret 2025, 14:58
Kasus Gigitan Kalajengking Pada FKTP
Oleh: dr.Annisa Ratnaningtyas
4 Balasan
Alodok, izin berdiskusi untuk kasus gigitan kalajengking pada fktp terapi apa yang disarankan dan Apakah ada indikasi khusus harus untuk dirujuk ke faskes...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.