Pendahuluan Azoospermia
Azoospermia didefinisikan sebagai tidak adanya spermatozoa pada semen atau ejakulat. Azoospermia berbeda dengan aspermia, yaitu tidak adanya cairan ejakulat sama sekali. Azoospermia ditemukan pada 1% dari populasi laki-laki dan 10-15% merupakan penyebab infertilitas pada laki-laki.[1,2]
Berdasarkan ada atau tidaknya obstruksi pada duktal di sepanjang saluran reproduksi laki-laki, azoospermia diklasifikasikan menjadi dua tipe yaitu azoospermia obstruktif yang ditemukan pada 40% kasus dan azoospermia non-obstruktif yang merupakan 60% dari kasus azoospermia. Selanjutnya, berdasarkan letak kelainan azoospermia dapat dibagi menjadi pre-testicular, testikular (non-obstruktif), dan post-testicular (obstruktif).[1-3]
Azoospermia non-obstruktif didefinisikan sebagai tidak adanya sperma pada analisis semen setelah sentrifugasi, dengan volume ejakulasi normal. Pemeriksaan harus dikonfirmasi setidaknya 2 kali berturut-turut dengan interval sampel 1-3 minggu.
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)