Etiologi Azoospermia
Berdasarkan etiologi, azoospermia dibagi menjadi obstruktif dan non-obstruktif. Contoh azoospermia obstruktif adalah azoospermia setelah vasektomi atau obstruksi pascainflamasi akibat uretra-prostatitis. Di sisi lain, azoospermia non-obstruktif dapat disebabkan oleh sindrom Klinefelter, varikokel, dan kriptorkismus.[1-3]
Etiologi Non-Obstruktif
Etiologi azoospermia non-obstruktif dapat dibagi menjadi kegagalan testis primer dan sekunder. Kegagalan testis primer mengacu pada patologi yang terlokalisasi ke testis, termasuk kelainan kromosomal atau genetik seperti sindrom Klinefelter.
Penyebab lain adalah tumor testis, kriptorkismus, hipogonadotropik, dan hipogonadisme. yang berkontribusi pada rendahnya stimulasi sel Leydig dan sel Sertoli. Etiologi non-obstruktif lainnya adalah torsio testis dan orchitis mumps.[1-3]
Etiologi Obstruktif
Azoospermia obstruktif disebabkan oleh sumbatan mekanis di sepanjang saluran reproduksi, yaitu, vas deferens, epididimis, atau saluran ejakulasi.
Obstruksi vas deferens terjadi setelah dilakukan vasektomi. Penyebab kongenital obstruksi vas deferens adalah congenital bilateral absence of vas deferens (CBAVD).
Obstruksi epididimis merupakan penyebab tersering dari azoospermia obstruktif. Penyebab obstruksi epididimis adalah epididimitis karena infeksi, serta obstruksi akibat trauma dan pembedahan. Penyebab kongenital obstruksi epididimis adalah CBAVD, serta sindrom Young yang memiliki trias sinusitis kronis, bronkiektasis, dan azoospermia obstruktif.
Obstruksi duktus ejakulatorius kistik biasanya bersifat kongenital seperti kista saluran Mullerian. Obstruksi duktus ejakulatorius pascainflamasi biasanya bersifat sekunder akibat uretra-prostatitis.[1-5]
Faktor Risiko
Beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan menurunnya kualitas sperma adalah:
- Faktor gaya hidup: Konsumsi alkohol, merokok, obesitas
- Faktor pekerjaan: Pekerjaan yang berhubungan dengan panas, radiasi sinar-X, logam dan pestisida
- Obat-obatan seperti sulfasalazin, kolkisin, allopurinol, cimetidine, kemoterapi, dan steroid anabolik
- Penyakit sistemik: diabetes mellitus, kanker, gagal ginjal, infeksi saluran reproduksi
- Riwayat trauma testis
Riwayat pembedahan di pelvis, retroperitoneal, kandung kemih, riwayat pembedahan hernia.[1-5]
Penulisan pertama oleh: dr.Della Puspita Sari
Direvisi oleh: dr. Bedry Qhinta