Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Hipertensi Perioperatif general_alomedika 2024-06-07T17:27:38+07:00 2024-06-07T17:27:38+07:00
Hipertensi Perioperatif
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Hipertensi Perioperatif

Oleh :
dr.Dizi Bellari Putri
Share To Social Media:

Etiologi hipertensi perioperatif tergantung pada faktor risiko individu dan jenis operasi yang dilakukan. Faktor-faktor yang berkontribusi termasuk peningkatan aktivitas saraf simpatis akibat stres operasi, respon neuroendokrin terhadap perubahan hemodinamik, seperti peningkatan katekolamin dan aktivitas renin-angiotensin-aldosteron, serta efek samping obat anestesi.

Selain itu, kondisi preoperatif seperti riwayat hipertensi esensial atau penyakit vaskular yang mendasari juga dapat mempengaruhi respons hipertensi perioperatif.[5,12]

Etiologi Preoperatif

Hipertensi preoperatif dapat disebabkan karena kecemasan, riwayat hipertensi sebelumnya, dan karena induksi anestesi, terutama pada pasien yang tidak mendapat terapi analgesik opioid sebelum tindakan operasi. Pasien dengan riwayat hipertensi sebelumnya, walau terkontrol, akan lebih berisiko untuk mengalami hipertensi perioperatif akibat induksi anestesi.[5,12]

Etiologi Intraoperatif

Etiologi intraoperatif dapat terjadi akibat nyeri akut saat operasi, inhibisi saraf simpatik, dan hilangnya kontrol refleks baroreseptor tekanan arterial. Individu dengan riwayat hipertensi sebelumnya akan lebih berisiko untuk mengalami hipertensi intraoperatif.[3,5]

Etiologi pasca Operatif

Nyeri saat operasi, hipoksia, hipotermia, penghentian obat antihipertensi jangka panjang, dan pemberian cairan berlebih saat operasi dapat menyebabkan hipertensi pascaoperatif.[12]

Faktor Risiko

Faktor risiko klinis pada pasien yang dapat menyebabkan terjadinya hipertensi perioperatif dan kejadian kardiovaskular saat operasi antara lain usia >65 tahun, obesitas, riwayat penyakit kardiovaskular, dan jenis operasi yang dijalani.

Penyakit Kardiovaskular

Penyakit kardiovaskular yang meningkatkan risiko terjadinya hipertensi perioperatif dan kejadian kardiovaskular meliputi penyakit jantung koroner, gagal jantung kronik, disfungsi ventrikel kiri jantung, penyakit katup jantung, aritmia, penyakit pulmonal, penyakit jantung bawaan pada dewasa, penyakit perikardial, penyakit arteri perifer, penyakit serebrovaskuler, dan penyakit ginjal kronik.[1,6,11]

Jenis Operasi

Jenis prosedur yang dilakukan juga mempengaruhi risiko terjadinya hipertensi perioperatif dan komplikasinya. Operasi yang berhubungan dengan kardiovaskuler umumnya meningkatkan risiko terjadi hipertensi perioperatif dibandingkan operasi nonkardiak. Jenis prosedur operasi dibagi menjadi dua berdasarkan risikonya.

Prosedur Risiko Rendah:

Prosedur risiko rendah (low risk procedure) merupakan gabungan dari jenis operasi dan karakteristik pasien yang dapat diprediksi menimbulkan gangguan kardiovaskuler (Major Adverse Cardiac Events / MACE) ≤ 1%. Contohnya adalah operasi katarak dan operasi plastik pada pasien yang tidak memiliki riwayat hipertensi sebelumnya

Prosedur Risiko Tinggi:

Prosedur risiko tinggi (high risk procedure) merupakan gabungan dari jenis operasi dan karakteristik pasien yang dapat diprediksi menimbulkan gangguan kardiovaskuler. Contohnya adalah operasi vaskuler perifer, operasi intraabdomen, dan operasi intratorakal.[8,15]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Yelvi Levani

Referensi

1. Gill R, Goldstein S. Evaluation and Management of Perioperative Hypertension. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557830/
3. Storozh V, et al. Postoperative Hypertension: When Blood Pressure Cuff and Arterial Line Disagree. Journal of Clinical Anesthesia and Pain Management, 2019. 3. 10.36959/377/327.
5. Mohseni S, et al. Perioperative Hypertension Etiologies in Patients Undergoing Noncardiac Surgery in University Health Network Hospitals-Canada from 2015-2020. Integr Blood Press Control. 2022; 15:23-32. doi: 10.2147/IBPC.S347395
6. Halvorsen S, Mehilli J, Cassese S, et al. 2022 ESC Guidelines on cardiovascular assessment and management of patients undergoing non-cardiac surgery: Developed by the task force for cardiovascular assessment and management of patients undergoing non-cardiac surgery of the European Society of Cardiology (ESC) Endorsed by the European Society of Anaesthesiology and Intensive Care (ESAIC). European Heart Journal, 2022. Volume 43, Issue 39, Pages 3826–3924, https://doi.org/10.1093/eurheartj/ehac270
8. Mahendran S, Thiagalingam A, Hillis G, Halliwell R, Pleass HC, Chow CK. Cardiovascular risk management in the peri-operative setting. Med J Aust. 2023; 219(1):30-39. doi: 10.5694/mja2.51988.
11. Singh S, Zeltser R. Cardiac Risk Stratification. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK507785/
12. Zhou Y, Luo D, Shao L, et al. Risk factors for acute postoperative hypertension in non-cardiac major surgery: a case control study. BMC Anesthesiol, 2023. 23, 167. https://doi.org/10.1186/s12871-023-02121-0
15. Lobo SA, Fischer S. Cardiac Risk Assessment. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537146/

Patofisiologi Hipertensi Periope...
Epidemiologi Hipertensi Perioper...

Artikel Terkait

  • Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
    Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
  • Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
    Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
  • Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
    Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
  • Waktu Optimal Konsumsi Obat Antihipertensi: Pagi atau Malam?
    Waktu Optimal Konsumsi Obat Antihipertensi: Pagi atau Malam?
  • Pedoman Penatalaksanaan Hipertensi ESC 2024 – Ulasan Guideline Terkini
    Pedoman Penatalaksanaan Hipertensi ESC 2024 – Ulasan Guideline Terkini

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 29 Maret 2025, 19:48
Apakah pasien HT terkontrol dg tensi >180/90 boleh dilakukan vaksinasi meningitis?
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter, izin bertanya apakah pasien dengan tensi >180/90 boleh dilakukan vaksin meningitis? Atau harus dilakukan penundaan terlebih dahulu, jika iya...
Anonymous
Dibalas 15 Maret 2025, 13:59
Apakah dokter umum boleh memberikan obat hipertensi pada ibu hamil
Oleh: Anonymous
8 Balasan
Alo Dokter. Saya izin bertanya, ada pasien ibu hamil tensi 150/80mmHgDicek protein urine negatifSebaiknya kami sebagai dokter umum memberikan rujukan poli...
Anonymous
Dibalas 24 Februari 2025, 10:12
CAPTOPRIL SUBLINGUAL VS ORAL
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya pada kasus HT urgensi dengan dispepsia. TD 198/122. Keluhan menyesak di dada. EKG normal. Tatalaksana awal utk menurunkan TD nya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.