Edukasi dan Promosi Kesehatan Luka Bakar
Edukasi dan promosi kesehatan luka bakar diperlukan terkait cara perawatan luka dan pencegahan komplikasi. Minta pasien untuk tidak menggaruk luka atau menyentuh bagian luka dengan tangan yang kotor. Sampaikan untuk jaga kebersihan luka dan kontrol dengan teratur.[1,7,8]
Edukasi Pasien
Edukasi pasien yang utama adalah terkait perawatan luka bakar. Minta pasien menjaga kebersihan luka. Sampaikan tanda infeksi yang perlu dikenali dan kapan pasien harus menemui petugas kesehatan kembali.
Menjaga Kebersihan
Pasien dengan luka bakar harus tetap mandi minimal 1 kali per hari untuk menjaga kebersihan kulit dan mencegah kolonisasi bakteri. Usap dengan lembut permukaan kulit ketika mandi.
Gunakan air hangat dan lakukan pemeriksaan suhu air mandi sebelum membilasnya ke kulit. Lepaskan balutan sebelum mandi. Apabila balutan menempel, minta pasien untuk melepasnya di bawah air hangat. Ketika mandi, gunakan sabun yang lembut dengan wangi yang tidak menyengat.[7]
Kenali Tanda Infeksi
Edukasi pasien untuk mengenali tanda infeksi seperti kemerahan, luka bakar semakin bengkak, terdapat produksi cairan, dan teraba hangat. Anjurkan pasien untuk pergi ke dokter apabila terdapat tanda infeksi.[7]
Jaga Kulit Agar Tetap Lembab
Anjurkan pasien untuk menggunakan losion water-based tanpa alkohol setelah mandi untuk menjaga kelembaban kulit. Hindari penggunaan losion dengan pengharum karena berpotensi menyebabkan iritasi kulit. Hindari produk losion yang mengandung lapisan lilin, lanolin, petroleum, vitamin E atau tea tree oil karena berpotensi merusak lapisan balutan.[7]
Edukasi Pasien untuk Tidak Menggaruk Luka
Anjurkan pasien melakukan beberapa hal yang dapat mengurangi timbulnya gatal pada kulit, seperti mandi dengan air hangat dan sabun tanpa pewangi, berikan pelembab untuk mencegah kulit kering, serta jangan gunakan pakaian ketat. Minta pasien menghindari berkeringat berlebih dan gunakan deterjen tanpa pewangi untuk mencuci pakaian.[7]
Gunakan Sunscreen
Gunakan sunscreen dengan sun protection factor (SPF) minimal 30 sebelum pasien keluar rumah untuk mencegah timbulnya lepuh dan sunburn pada lapisan kulit baru yang sensitif.[7]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Di area rumah tangga, pencegahan dapat dilakukan dengan menutup api dan membatasi ketinggian api terbuka. Gunakan kompor yang lebih aman dan bahan bakar yang kurang berbahaya. Perhatikan desain kompor, terutama yang berkaitan dengan stabilitas dan pencegahan akses oleh anak-anak. Tindakan lain yang dapat dilakukan di lingkungan rumah tangga adalah menurunkan suhu di keran air panas.
Promosikan pendidikan keselamatan kebakaran dan penggunaan detektor asap, alat penyiram api, dan sistem penyelamatan diri dari kebakaran di rumah dan tempat publik seperti sekolah. Promosikan juga pengenalan dan kepatuhan terhadap peraturan keselamatan industri, terutama untuk pekerjaan yang berkaitan dengan paparan zat yang bisa menimbulkan luka bakar.
Hindari merokok di tempat tidur. Di lingkungan keluarga, korek api yang digunakan haruslah jenis yang tidak bisa dinyalakan anak.[8]
Penulisan pertama oleh: dr. Maria Rossyani