Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Luka Bakar general_alomedika 2024-05-10T09:03:17+07:00 2024-05-10T09:03:17+07:00
Luka Bakar
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Luka Bakar

Oleh :
dr. Dyah Ayu Kusumoputri Buwono
Share To Social Media:

Etiologi luka bakar mencakup suhu dingin, panas, radiasi, kimiawi, gesekan, atau tegangan listrik. Namun demikian, mayoritas luka bakar disebabkan oleh panas dari cairan, padatan, atau api panas.[2]

Etiologi

Suhu dan lama paparan akan mempengaruhi keparahan dari luka bakar. Nekrosis transepidermal dapat terjadi pada suhu 700°C dalam sedetik, sedangkan paparan suhu 47°C dapat menyebabkan nekrosis transepidermal adalah 45 menit.

Lebih lanjut, luka bakar dapat dikelompokkan sebagai termal, kimia, listrik, dan radiasi. Luka bakar termal dapat terjadi akibat paparan langsung dari nyala api dengan tingkat panas yang tinggi, kontak dengan benda panas, cairan panas, atau uap panas. Luka bakar kimia terjadi karena paparan asam atau garam alkali yang menimbulkan efek korosif pada kulit. Selain itu, luka bakar juga dapat berkembang karena arus listrik, radiasi, ultraviolet, dan sinar laser.[4]

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyebutkan bahwa penyebab terbanyak luka bakar pada dewasa adalah api (53,1%). Penyebab selanjutnya adalah air panas (19,1%), listrik (14%), dan kimia (3%). Pada anak, luka bakar disebabkan oleh air panas (52%), api (26%), listrik (6%), dan kimia (1%).[1]

Faktor Risiko

Faktor yang mempengaruhi risiko luka bakar mencakup usia, jenis kelamin, dan pekerjaan.

Usia

Kelompok usia anak dan lanjut usia dilaporkan lebih berisiko mengalami luka bakar. Terdapat studi yang menunjukkan bahwa hampir separuh kasus luka bakar terjadi pada anak, dimana sekitar 19% terjadi pada usia di bawah 5 tahun.[4]

Jenis Kelamin

Wanita memiliki tingkat kematian akibat luka bakar yang sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan pria. Risiko yang lebih tinggi untuk wanita dikaitkan dengan kegiatan memasak menggunakan api terbuka, serta penggunaan api terbuka untuk pemanasan atau penerangan.[8]

Faktor Sosioekonomik

Luka bakar dilaporkan lebih berisiko terjadi pada orang yang tinggal di negara berpenghasilan rendah hingga menengah.[8]

Pekerjaan

Pekerjaan yang memaparkan pasien terhadap sumber luka bakar, misalnya api atau zat kimia, juga akan meningkatkan risiko. Contoh pekerjaan ini adalah chef dan pemadam kebakaran.[8]

Faktor Risiko Lain

Faktor risiko lain mencakup penyalahgunaan zat, seperti alkohol. Luka bakar juga lebih berisiko terjadi pada pasien epilepsi, neuropati perifer, dan cacat fisik dan kognitif.[8]

Faktor Risiko Terbentuknya Jaringan Parut

Sementara itu, faktor risiko terbentuknya jaringan parut pada luka bakar mencakup lokasi luka bakar pada dinding dada anterior, lengan, dan bahu; usia remaja; ibu hamil; dan pasien dengan hipertensi.[4]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Maria Rossyani

Referensi

1. Kementerian Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.01.07/Menkes/555/2019 Tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Luka Bakar. Kemenkes RI, 2019.
2. Jeschke MG, van Baar ME, Choudhry MA, Chung KK, Gibran NS, Logsetty S. Burn injury. Nat Rev Dis Primers. 2020 Feb 13;6(1):11. doi: 10.1038/s41572-020-0145-5. PMID: 32054846; PMCID: PMC7224101.
4. Kara YA. Burn Etiology and Pathogenesis. In: Kartal SP, Bayramgürler D, editors. Hot Topics in Burn Injuries. London: IntechOpen; 2018. https://www.intechopen.com/chapters/57336 doi: 10.5772/intechopen.71379
8. WHO. Burns. 2018. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/burns

Patofisiologi Luka Bakar
Epidemiologi Luka Bakar

Artikel Terkait

  • Perawatan yang Sia-Sia di ICU
    Perawatan yang Sia-Sia di ICU
  • Efektivitas Madu dalam Perawatan Luka
    Efektivitas Madu dalam Perawatan Luka
  • Silver Dressing untuk Tata Laksana Rawat Jalan pada Luka Bakar Anak
    Silver Dressing untuk Tata Laksana Rawat Jalan pada Luka Bakar Anak
  • Bullae Luka Bakar: Apakah Harus Dipecahkan?
    Bullae Luka Bakar: Apakah Harus Dipecahkan?
  • Mencegah dan Mengobati Kontraktur Akibat Luka Bakar
    Mencegah dan Mengobati Kontraktur Akibat Luka Bakar

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
drg.SARAFINA GHASANI
Dibalas 15 April 2025, 11:08
Pengobatan pertama pada bula agar tidak membesar
Oleh: drg.SARAFINA GHASANI
2 Balasan
Alo dokter. Pengobatan pertama yang dapat saya lakukan apa ya dok untuk mencegah biar tidak membesar, apakah ini bahaya atau tidak?
Anonymous
Dibalas 10 April 2025, 11:06
Konsul perawatan pasien luka bakar akibat minyak panas 4 hari yang lalu
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo DokterPasien post terkena minyak panas pada hari jumat (07 april 2025) pada bagian betis kiri hingga paha, diawal luka tidak timbul bula. 6 jam post...
Anonymous
Dibalas 10 Februari 2025, 08:54
Penggunana salep luka bakar karena tersiram air panas pada ibu menyusui
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, saya mendapatkan pasien ibu menyusui bayi 4 bln, mengalami luka bakar karna tersiram air panas. Pertanyaannya kapan ibu tersebut bisa menyusui...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.