Pendahuluan Peritonitis
Peritonitis adalah infeksi intra-abdominal atau kontaminasi bakteri di rongga peritoneum. Peritonitis dapat diklasifikasikan sesuai dengan etiologinya menjadi peritonitis primer, sekunder, tersier, dan abses intraperitoneal.[1,2]
Berdasarkan mekanisme etiologinya, peritonitis dapat dikategorisasikan menjadi peritonitis primer, dan sekunder. Peritonitis primer adalah peritonitis yang disebabkan oleh infeksi yang tersebar melalui penyebaran hematogen. Sedangkan peritonitis sekunder adalah peritonitis yang disebabkan oleh adanya perforasi organ berongga di abdomen, atau iritasi steril yang disebabkan oleh benda asing atau cairan steril yang tumpah dari perforasi organ.[1,2]
Diagnosis peritonitis umumnya dapat ditegakan secara klinis melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik, namun dapat ditunjang melalui pemeriksaan darah dan cairan intraperitoneum, serta pemeriksaan imaging. Pemeriksaan kultur darah atau cairan intraperitoneum penting pada peritonitis karena menentukan regimen antibiotik yang dapat diberikan.[2,3]
Penatalaksanaan peritonitis dapat menggunakan medikamentosa berupa antibiotik, tindakan operatif, atau gabungan keduanya. Terapi suportif lain yang diperlukan dapat mencakup tata laksana nutrisi dan perawatan intensif.[2,4]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja