Epidemiologi Peritonitis
Data epidemiologi peritonitis bervariasi tergantung dengan penyebabnya, tetapi beberapa literatur menunjukkan bahwa prevalensi peritonitis meningkat pada pasien dengan asites.[2]
Global
Pada pasien dengan asites, prevalensi peritonitis dapat mencapai hingga 18%. Angka ini meningkat dibandingkan dua dekade yang lalu di mana prevalensi peritonitis hanya 8% pada pasien asites. Dahulu peritonitis bakteri spontan dianggap hanya dapat terbentuk pada pasien dengan sirosis alkoholik, namun sekarang diketahui bahwa peritonitis dapat ditemukan pada pasien dengan semua jenis sirosis.[2,8]
Peritonitis bakterial spontan adalah infeksi bakteri yang paling sering pada pasien sirosis. Peritonitis bakterial spontan dilaporkan ditemukan pada 10-30% pasien sirosis yang dirawat di rumah sakit.[9]
Sebuah penelitian oleh Ghosh et al di India menemukan bahwa selama tiga tahun, di beberapa rumah sakit besar terdapat 545 pasien dengan diagnosis peritonitis sekunder, dan 84,58% pasien tersebut adalah laki-laki.[10]
Indonesia
Belum terdapat data epidemiologi untuk peritonitis di Indonesia.
Mortalitas
Angka mortalitas peritonitis bakteri primer bervariasi antara 5% hingga 50%. Hal ini tergantung pada perkembangan komplikasi dan komorbiditas pada pasien, misalnya perdarahan gastrointestinal, disfungsi renal, dan gagal ginjal.[2,8]
Pada peritonitis sekunder, kontrol sumber infeksi melalui tindakan pembedahan dan pemberian antibiotik dapat mengurangi mortalitas menjadi 5-6%. Bila sumber infeksi tidak terkontrol, angka mortalitas pasien dapat mencapai 40%.[1]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja