Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Peritonitis general_alomedika 2022-10-11T09:08:45+07:00 2022-10-11T09:08:45+07:00
Peritonitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Peritonitis

Oleh :
Graciella N T Wahjoepramono
Share To Social Media:

Patofisiologi peritonitis dapat dibagi menjadi dua, sesuai dengan dua cabang utama etiologi peritonitis yaitu primer dan sekunder. Pada peritonitis yang disebabkan oleh infeksi bakteri, respon fisiologis tubuh ditentukan oleh tingkat virulensi bakteri, ukuran inokulasi, status imun pasien, juga kondisi lingkungan sekitar seperti ada tidaknya jaringan nekrotik, darah, atau cairan empedu.

Peritonitis Primer

Penyebab utama peritonitis primer atau yang dapat disebut juga sebagai peritonitis spontan belum diketahui secara pasti, namun diduga melibatkan penyebaran organisme secara hematogen. Penyebaran seringkali terjadi pada pasien dengan penyakit hepar dan gangguan sirkulasi porta hepatis yang merubah fungsi filtrasi normal. Pada pasien dengan gangguan fungsi hepar, terdapat gangguan fungsi fagosit dari neutrofil. Selain itu, pasien dengan penyakit hepar umumnya juga mengalami asites yang merupakan medium yang baik bagi pertumbuhan organisme patogen.[2,5]

Peritonitis Sekunder

Patofisiologi peritonitis sekunder adalah saat peritoneum terkontaminasi oleh isi dari ruptur viskus intra abdomen, contohnya pada perforasi ulkus peptikum, diverticulitis, appendicitis, dan perforasi iatrogenik.

Peritonitis sekunder dapat disebabkan oleh iritasi kimia maupun infeksi bakteri. Bakteri yang ditemukan tergantung dari bagian organ yang ruptur. Jumlah bakteri di ulkus gaster atau duodenum jauh lebih sedikit dibandingkan dengan ruptur apendiks.

Organisme yang sering ditemukan pada peritonitis sekunder adalah campuran bakteri gram-negatif dan anaerob. Endotoksin dari bakteri gram-negatif dapat menyebabkan pelepasan sitokin yang menginduksi kaskade seluler dan humoral, sehingga menyebabkan kerusakan sel, syok sepsis dan sindrom disfungsi organ multipel (MODS).[2,5]

Peritonitis sekunder yang disebabkan oleh iritasi kimia dapat disebabkan oleh ruptur ulkus gaster yang mengeluarkan cairan pH rendah.[5]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

 

Referensi

2. Daley B. Peritonitis and Abdominal Sepsis. Medscape. 2019. https://emedicine.medscape.com/article/180234-overview
5. Barshak MB, Kasper DL. Intraabdominal Infections and Abscesses. In: Harrison’s Principles of Internal Medicine. 16th ed. McGraw-Hill; 2017.http://accessmedicine.mhmedical.com/content.aspx?aid=1154243510

Pendahuluan Peritonitis
Etiologi Peritonitis

Artikel Terkait

  • Red Flag Nyeri Epigastrium
    Red Flag Nyeri Epigastrium
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 20 Juli 2023, 20:21
Pemberian terapi antinyeri pada pasien GI tract bleeding
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, ijin bertanya bila pasien di IGD ada keluhan nyeri misal pada pasien peritonitis sangat nyeri perut vas scale 7-8, tapi pasien tersebut OT PT...
dr. Adi Nugraha
Dibalas 12 Maret 2019, 17:17
Konsul tatalaksana pasien suspek peritonitis e.c ulkus/perforasi gaster
Oleh: dr. Adi Nugraha
4 Balasan
Alo dokter, mohon konsul dok (cito). Sy baru mendapat pasien suspek peritonitis e.c ulkus gaster. Pasien 71 thn Status generalisata pasien somnolen. Vital...
dr. Wiji Hastuti
Dibalas 27 Oktober 2018, 17:19
Konsultasi pasien dengan distensi abdomen pasca diare
Oleh: dr. Wiji Hastuti
1 Balasan
dok, minta pendapat, ada anak usia 1 tahun dikeluhan perut membesar dalam sehari. tidak bisa BAB sehari. sebelumnya riwayat diare sekitar 10x sehari tetapi...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.