Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Klaudikasio Intermiten general_alomedika 2022-10-28T14:59:08+07:00 2022-10-28T14:59:08+07:00
Klaudikasio Intermiten
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Klaudikasio Intermiten

Oleh :
dr. Henggar Allest Pratama
Share To Social Media:

Etiologi klaudikasio intermiten adalah aterosklerosis yang mengganggu aliran darah arteri dan mengurangi perfusi jaringan. Hal ini menyebabkan kebutuhan oksigen untuk ekstremitas bawah tidak terpenuhi, sehingga muncul rasa tidak nyaman, kram, atau nyeri pada betis, hamstring, atau gluteus. Gejala-gejala ini terutama muncul ketika pasien melakukan aktivitas fisik.[10]

Risiko aterosklerosis berkaitan dengan kebiasaan merokok, dislipidemia, gaya hidup sedentary, dan diabetes mellitus. Dislipidemia dengan konsentrasi oxidized Low Density Lipoprotein yang tinggi merupakan penyebab utama timbulnya aterosklerosis.[10]

Faktor Risiko

Faktor risiko klaudikasio intermiten umumnya serupa dengan faktor risiko peripheral arterial disease (PAD) yang lain dan faktor risiko aterosklerosis.[2,10]

Kebiasaan Merokok

Penelitian menunjukkan bahwa perokok berisiko 3 kali lebih tinggi untuk mengalami klaudikasio intermiten daripada orang yang bukan perokok. Bahkan, hubungan antara kebiasaan merokok dan klaudikasio intermiten serta PAD lain diperkirakan lebih kuat daripada hubungan antara kebiasaan merokok dan penyakit jantung koroner.[2,10]

Diabetes Mellitus

Studi menunjukkan bahwa diabetes mellitus meningkatkan risiko klaudikasio intermiten 2 kali lipat. Penambahan kadar HbA1C sebanyak 1% meningkatkan risiko klaudikasio intermiten dan PAD lain sebanyak 26%.[2,10]

Hasil studi menunjukkan bahwa resistensi insulin merupakan faktor risiko gangguan kardiometabolik, seperti hiperglikemia, dislipidemia, hipertensi, dan obesitas. Resistensi insulin memicu pengeluaran mediator proinflamasi. Jika disertai dengan dislipidemia, resistensi insulin dapat mempercepat pembentukan plak aterosklerosis.[2,10]

Hipertensi

Hipertensi berhubungan dengan risiko terjadinya bermacam penyakit kardiovaskular termasuk klaudikasio intermiten. Namun, risiko klaudikasio intermiten akibat hipertensi dinilai tidak lebih tinggi daripada risiko klaudikasio intermiten akibat diabetes mellitus dan kebiasaan merokok.[2,10]

Dislipidemia

Menurut studi Framingham, pasien dengan kadar kolesterol puasa >270 mg/dl memiliki risiko 2 kali lipat lebih tinggi untuk menderita klaudikasio intermiten. Pasien klaudikasio intermiten umumnya memiliki LDL (low density lipoprotein) dan trigliserida yang tinggi tetapi HDL (high density lipoprotein) yang rendah. Terapi dislipidemia bisa menurunkan insiden klaudikasio intermiten dan menghambat progresivitas PAD yang lain.[2,10]

Obesitas

Obesitas berkorelasi positif dengan PAD. Obesitas sangat sering terjadi bersamaan dengan sindrom metabolik yang lain, yaitu dengan resistensi insulin, hiperlipidemia, dan hipertensi. Obesitas yang terjadi dengan sindrom metabolik yang lain meningkatkan risiko PAD hingga 40–50%.[2,10]

Jenis Kelamin

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa laki-laki lebih berisiko mengalami klaudikasio intermiten daripada perempuan. Namun, hal ini mungkin berhubungan dengan lebih banyaknya laki-laki yang merokok daripada perempuan.[10]

Usia

Menurut berbagai studi, risiko terjadinya klaudikasio intermiten berbanding lurus dengan peningkatan usia. Insiden dilaporkan meningkat seiring bertambahnya usia.[10]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

2. Norgren L, Hiatt WR, Dormandy JA, et al. Inter-society consensus for the management of peripheral arterial disease (TASC II). Journal of Vascular Surgery. 2007;45(1):S5-S67.
10. Beverly JK, Budoff MJ. Atherosclerosis: Pathophysiology of insulin resistance, hyperglycemia, hyperlipidemia, and inflammation. Journal of Diabetes. 2019.

Patofisiologi Klaudikasio Interm...
Epidemiologi Klaudikasio Intermiten

Artikel Terkait

  • Peningkatan Risiko Penyakit Arteri Perifer pada Infeksi HIV
    Peningkatan Risiko Penyakit Arteri Perifer pada Infeksi HIV
  • Pemeriksaan Ankle Brachial Index untuk Diagnosis Penyakit Vaskular Perifer
    Pemeriksaan Ankle Brachial Index untuk Diagnosis Penyakit Vaskular Perifer
  • Pedoman Penanganan Penyakit Arteri Perifer pada Ekstremitas Bawah 2024 – Ulasan Guideline Terkini
    Pedoman Penanganan Penyakit Arteri Perifer pada Ekstremitas Bawah 2024 – Ulasan Guideline Terkini
  • Perbandingan Resorbable Scaffold dan Angioplasti pada Penyakit Arteri Infrapopliteal – Telaah Jurnal Alomedika
    Perbandingan Resorbable Scaffold dan Angioplasti pada Penyakit Arteri Infrapopliteal – Telaah Jurnal Alomedika
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 29 Desember 2022, 16:24
Sumbatan pembuluh darah di kaki - Jantung Ask the Expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dok, izin bertanyaApa gejala awal di curigai adanya sumbatan pada pembuluh darah perifer? Apa yg dpt di saran kan ke pasien utk mencegah...
Anonymous
Dibalas 09 Oktober 2022, 22:26
Pasien usia 48 tahun dengan tidak nyaman ketika berdiri maupun berjalan, kaki jadi dingin bila berdiri lama
Oleh: Anonymous
6 Balasan
Alo dokter, konsul pasien usia 48 tahun dengan keluhan rasa tidak nyaman bila berdiri, membaik bila duduk dan istirahat, memberat bila berjalan. Kaki pasien...
Anonymous
Dibalas 04 Maret 2022, 20:55
Posisi kaki pasien dengan penyakit arteri perifer
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Saya ingin bertanya, untuk posisi kaki pasien dengan nilai ABI 0,7 lebih baik seperti apa ya dok? Posisi kaki apakah harus datar atau...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.