Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Klaudikasio Intermiten general_alomedika 2022-10-28T14:54:05+07:00 2022-10-28T14:54:05+07:00
Klaudikasio Intermiten
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Klaudikasio Intermiten

Oleh :
dr. Henggar Allest Pratama
Share To Social Media:

Patofisiologi klaudikasio intermiten diawali dengan tidak adekuatnya perfusi jaringan, terutama saat pasien beraktivitas fisik. Saat melakukan aktivitas fisik, kebutuhan perfusi jaringan meningkat dan arteri normal akan berdilatasi untuk memenuhi kebutuhan oksigen. Namun, pada klaudikasio, aliran darah arteri terganggu karena aterosklerosis atau inflamasi. Akibatnya, terjadi iskemia yang menimbulkan rasa nyeri, kram otot, dan rasa lemas pada ekstremitas bawah.[7]

Aterosklerosis

Aterosklerosis adalah proses inflamasi kronis pada endotel pembuluh darah arteri yang menyebabkan penumpukan plak di tunika intima arteri. Plak yang terbentuk terdiri dari akumulasi lipid, migrasi otot polos tunika muskularis arteri, kalsium, jaringan ikat, dan sel-sel proinflamasi (makrofag dan foam cell).[8,9]

Dislipidemia dengan kadar oxidized Low Density Lipoprotein (oxLDL) yang tinggi adalah penyebab utama timbulnya plak aterosklerosis. Ketika kadar oxLDL dalam darah tinggi, tubuh akan berusaha menurunkan kadar oxLDL dengan cara fagositosis oleh makrofag. Makrofag yang telah memfagositosis oxLDL perlahan berubah menjadi foam cell dan mengendap di tunika intima arteri.[8,9]

Foam cell juga membawa kalsium dan jaringan ikat. Selain itu, foam cell akan dilindungi oleh otot polos lapisan muskularis arteri yang bermigrasi, sehingga terbentuklah plak yang semakin lama semakin membesar. Selain dislipidemia, aterosklerosis juga dapat terjadi akibat faktor lain, seperti diabetes mellitus, merokok, dan hipertensi.[8,9]

Inflamasi Kronis

Inflamasi kronis pada tunika intima arteri menyebabkan arteri kehilangan elastisitasnya, sehingga kemampuannya untuk mengalirkan darah dan menyuplai oksigen ke sel-sel otot juga menurun. Saat aktivitas fisik, perfusi jaringan yang tidak adekuat menimbulkan gejala klaudikasio intermiten.[7,9]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

7. Hamburg NM, Creager MA. Pathophysiology of intermittent claudication in peripheral artery disease. Circulation Journal. 2017;CJ-16.
8. Zarins CK, Xu C. Pathophysiology of human atherosclerosis. In Vascular Surgery. CRC Press. 2017;pp.37-60.
9. Di Pietro N, Formoso G, Pandolfi A. Physiology and pathophysiology of oxLDL uptake by vascular wall cells in atherosclerosis. Vascular Pharmacology. 2016;84:1-7.

Pendahuluan Klaudikasio Intermiten
Etiologi Klaudikasio Intermiten

Artikel Terkait

  • Peningkatan Risiko Penyakit Arteri Perifer pada Infeksi HIV
    Peningkatan Risiko Penyakit Arteri Perifer pada Infeksi HIV
  • Pemeriksaan Ankle Brachial Index untuk Diagnosis Penyakit Vaskular Perifer
    Pemeriksaan Ankle Brachial Index untuk Diagnosis Penyakit Vaskular Perifer
  • Pedoman Penanganan Penyakit Arteri Perifer pada Ekstremitas Bawah 2024 – Ulasan Guideline Terkini
    Pedoman Penanganan Penyakit Arteri Perifer pada Ekstremitas Bawah 2024 – Ulasan Guideline Terkini
  • Perbandingan Resorbable Scaffold dan Angioplasti pada Penyakit Arteri Infrapopliteal – Telaah Jurnal Alomedika
    Perbandingan Resorbable Scaffold dan Angioplasti pada Penyakit Arteri Infrapopliteal – Telaah Jurnal Alomedika
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 29 Desember 2022, 16:24
Sumbatan pembuluh darah di kaki - Jantung Ask the Expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dok, izin bertanyaApa gejala awal di curigai adanya sumbatan pada pembuluh darah perifer? Apa yg dpt di saran kan ke pasien utk mencegah...
Anonymous
Dibalas 09 Oktober 2022, 22:26
Pasien usia 48 tahun dengan tidak nyaman ketika berdiri maupun berjalan, kaki jadi dingin bila berdiri lama
Oleh: Anonymous
6 Balasan
Alo dokter, konsul pasien usia 48 tahun dengan keluhan rasa tidak nyaman bila berdiri, membaik bila duduk dan istirahat, memberat bila berjalan. Kaki pasien...
Anonymous
Dibalas 04 Maret 2022, 20:55
Posisi kaki pasien dengan penyakit arteri perifer
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Saya ingin bertanya, untuk posisi kaki pasien dengan nilai ABI 0,7 lebih baik seperti apa ya dok? Posisi kaki apakah harus datar atau...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.