Penatalaksanaan Alopecia Androgenetik pada Pria
Penatalaksanaan alopecia androgenetik pada pria, kebotakan pria atau male pattern hair loss (MPHL), adalah pemberian minoxidil topikal, finasteride, atau dustasteride. Pasien juga dapat menjalani injeksi botox, microneedling, hingga transplantasi rambut.[1-6]
Nonmedikamentosa
Penatalaksanaan nonmedikamentosa pada alopecia androgenetik bertujuan untuk memberikan efek kosmetik pada pasien. Selain itu, juga diperlukan terapi suportif dengan pendekatan psikologi karena efek emosional dari kerontokan rambut.[37,38]
Kamuflase rambut untuk meningkatkan tampilan pasien dapat dilakukan dengan pewarnaan kulit kepala menggunakan bedak, lotion, ataupun semprotan rambut. Hal ini dapat mengurangi kontras warna antara kulit dan rambut, serta menyamarkan kulit kepala. Menutupi kepala dengan hair prostheses (wig), hair extension, dan hair pieces juga dapat memberikan efek kosmetik.[37,39]
Karena rambut memainkan peran penting dalam karakteristik citra diri, fungsi psikososial, dan persepsi sosial, bahkan kerontokan rambut ringan secara klinis dapat mempengaruhi kualitas hidup secara signifikan. Untuk itu diperlukan dukungan psikologis dan psikososial.[40,41]
Medikamentosa
Medikamentosa yang dapat diberikan pada alopecia androgenetik adalah minoxidil, finasterid atau dustasterid, dan obat antiandrogen.
Minoxidil
Minoxidil topikal digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan rambut. Agen ini dapat digunakan pada usia di atas 18 tahun. Sediaan yang dapat dipilih antara lain minoxidil solusio 2%, 5%, dan minoxidil foam 5%. Penggunaan minoxidil solusio 5% atau minoxidil foam 5% lebih efektif daripada minoxidil solusio 2%.
Cara pemakaian minoxidil solusio adalah diambil sebanyak 1 ml dengan pipet atau minoxidil foam sebanyak setengah tutup busa. Kemudian, oleskan pada kulit kepala dan rambut yang kering 1-2 kali sehari.
Efek umumnya mulai terlihat setelah 4 bulan. Penggunaan obat ini umumnya diperlukan seumur hidup. Efek samping minoxidil mencakup hipertrikosis, pedal edema, dan perubahan irama jantung.[42-44]
Finasterid dan 5-Alpha-Reductase Inhibitors
Obat golongan 5-alpha-reductase inhibitors yang dapat digunakan dalam tata laksana alopecia androgenetik adalah finasterid dan dustasterid. Finasterid merupakan agen kompetitif enzim 5 alfa-reduktase tipe II yang banyak terdapat pada akar rambut. Finasterid digunakan 1 mg/hari per oral selama 1 tahun. Finasterid harus dilanjutkan setelah pertumbuhan kembali rambut untuk mempertahankan kemanjuran. Jika tidak, efeknya akan hilang dalam 6-9 bulan setelah finasteride dihentikan. Meskipun jarang, finasterid berpotensi menyebabkan efek samping disfungsi ereksi dan depresi.[42-44]
Bila selama 1 tahun penggunaan finasterid tidak didapatkan perbaikan, maka dapat diganti dengan dustaserid. Dustasterid merupakan penghambat spesifik enzim 5 alfa reduktase tipe I dan II. Dosis pemakaiannya 0,5 mg/hari selama 6-12 bulan. Potensi efek samping yang ditimbulkan dustasterid adalah disfungsi seksual dan depresi.[13,42-44]
Penggunaan Kombinasi
Penggunaan kombinasi minoxidil dengan finasterid secara bersamaan dapat meningkatkan efektivitas obat. Dosis penggunaannya dapat dipilih salah satu dari dosis di bawah ini:
- Finasterid 1 mg/hari per oral dengan minoxidil solusio 2% dioles 2 kali sehari selama 12 bulan
- Finasterid 1 mg/hari per oral dengan minoxidil solusio/foam 5% dioles 2 kali sehari selama 12 bulan[42-44]
Kortikosteroid
Kortikosteroid dapat bermanfaat untuk meredakan inflamasi pada folikel rambut. Agen yang digunakan dapat berupa kortikosteroid topikal dan injeksi triamcinolone acetonide.
Kortikosteroid topikal dapat dipilih salah satu dari betamethasone dipropionat 0,005%, fluocinolone acetonide 0,2%, ataupun mometason dalam bentuk lotion, foam, gel,krim, atau ointment. Kortikosteroid topikal dosis 1 ml dioleskan pada kepala 2 kali sehari selama 3 bulan. Potensi efek samping penggunaan kortikosteroid topikal adalah atrofi kulit.
Cara pemakaian injeksi triamcinolone acetonide adalah disuntikkan pada area yang mengalami kebotakan dalam dosis 0,5 ml (1 mg/0,1 ml) per 1 cm2 area dengan jarak pemberian 1-2 bulan.[13]
Antiandrogen
Antiandrogen, seperti spironolactone, digunakan pada wanita untuk menghambat reseptor androgen dan juga menghambat produksi androgen ovarium.[1,13,37,42]
Tindakan Medis
Tindakan medis yang dapat dilakukan pada alopecia androgenetik antara lain low-level light therapy (LLLT), platelet-rich plasma (PRP), injeksi botox, microneedling, dan transplantasi rambut.[13,42,44]
Low-level Light Therapy (LLLT)
LLLT merupakan tindakan non-invasif, berguna untuk mengaktifkan folikel rambut yang tidak aktif, meningkatkan aliran darah, dan meningkatkan produksi faktor pertumbuhan dan adenosin trifosfat yang merangsang pertumbuhan rambut anagen. LLLT dengan 655-nm red light dan 780-nm infrared light diberikan 2 kali seminggu selama 20 menit. Durasi pemberian adalah 3-6 bulan.[13,37,42,44]
Platelet-Rich Plasma (PRP)
PRP adalah preparasi autologous plasma dengan konsentrasi tinggi trombosit. Komponen utama PRP adalah faktor pertumbuhan yang diturunkan dari trombosit, platelet-derived growth factor, transforming growth factor, dan vascular endothelial growth factor yang memiliki potensi untuk merangsang penyembuhan luka jaringan keras dan lunak.[37,42,44]
PRP disuntikan intradermal sekitar 0,1 ml/cm2 di area kulit kepala menggunakan teknik nappage (beberapa suntikan kecil dalam pola linier terpisah 1 cm hingga kedalaman 1,5-2,5 mm). Tidak diperlukan anestesi dalam tindakan PRP ini. Direkomendasikan minimal 3 sesi dengan interval 1 bulan.[45,46]
Injeksi Botox
Botox dapat menghambat transforming growth factor 1 (TGF-β1) yang merupakan hasil induksi dari DHT terhadap sel papila dermal. Sebelum digunakan, botox 100 U/ml diencerkan dengan 3 ml cairan salin normal. Lakukan sterilisasi pada area kepala menggunakan iodophor. Berikan marker dengan gentian violet pada 30 titik injeksi (terletak di otot frontal, otot temporal, otot periaurikular, dan otot oksipital). Setiap tempat injeksi berjarak 1,5-2 cm.
Dosis injeksi total 100 U/ml diberikan secara intramuskular menggunakan spuit insulin berkapasitas 40 U/ml. Konsentrasi botox yang disuntikan di setiap titik injeksi adalah 2,5 U/ml. Injeksi botox dilakukan setiap 3 bulan, total 4 kali.[47-49]
Microneedling
Microneedling digunakan untuk menginduksi pembentukan kolagen, neovaskularisasi, dan memproduksi growth factor pada area yang dirawat.[44] Pada tindakan microneedling, alat yang digunakan disebut dengan dermapen yang tersusun atas 8 jarum mikro berukuran 0,25 mm hingga 2,50 mm.
Kulit kepala dibersihkan dulu dengan povidone iodine dan cairan salin normal. Dermapen digulung secara lembut di atas area kulit kepala yang terkena dalam arah memanjang, vertikal, dan diagonal sampai terjadi eritema ringan. Setiap prosedur berlangsung sekitar 20-25 menit.
Prosedur dilakukan setiap minggu selama 4 sesi pada awalnya, dan kemudian setiap 2 minggu untuk 11 sesi berikutnya. Total durasi perawatan microneedling berlangsung selama 24 minggu.[50,51]
Transplantasi Rambut
Transplantasi rambut adalah suatu teknik memindahkan rambut dari area kulit kepala donor ke area resipien. Prosedur transplantasi rambut terdiri dari beberapa teknik antara lain punch hair grafting, mini-micrograft, dan temporo-parietooccipital flap (TPO).
Tindakan ini dikontraindikasikan pada kulit kepala yang sedang mengalami infeksi dan inflamasi, orang dengan gangguan jiwa, pendonor yang juga mengalami miniaturisasi folikel, telogen effluvium, dan trikotilomania aktif.[58-59] Komplikasi tindakan ini di antaranya edema fasial, sefalgia, rasa kebas kulit kepala sementara, dan skar.[13,52]
Terapi Suportif
Terapi suportif yang dapat diberikan pada alopecia androgenetik adalah mineral dan vitamin. Selain sebagai terapi defisiensi mineral dan vitamin yang dapat mendasari terjadinya alopecia, vitamin dan mineral juga diperlukan untuk perbaikan dan pertumbuhan rambut dan mencegah kerontokan.
Beberapa agen yang dapat diberikan adalah:
Vitamin B6 intramuskuler setiap hari selama 20-30 hari, diulang dengan interval 6 bulan.
- Biotin 150 μg/hari
Vitamin D 200-400 IU/hari
- Kombinasi kalsium pantotenat 60 mg dengan tiamin nitrat 60 mg, sistin 20 mg, keratin 20 mg, dan asam p-aminobenzoat 20 mg dengan dosis 3 kali sehari[13,53]