Patofisiologi Emfisema Subkutis
Patofisiologi emfisema subkutis diduga berkaitan dengan beberapa mekanisme seperti cedera pada pleura parietal, trauma, penyebaran udara dari alveolus, dan pembentukan gas lokal dari infeksi.[1,3]
Secara lebih lengkap, beberapa kemungkinan patofisiologi emfisema subkutis adalah sebagai berikut:
- Cedera pada pleura parietal yang memungkinkan aliran udara ke jaringan pleura dan subkutan (pneumothorax)
- Udara dari alveolus yang menyebar ke selubung endovaskular dan hilus paru ke fasia endotoraks
- Udara di mediastinum yang menyebar ke visera serviks (leher) dan area jaringan lain yang terhubung (pneumomediastinum)
- Udara yang berasal dari sumber luar seperti trauma atau komplikasi tindakan operatif
- Pembentukan gas secara lokal oleh infeksi, khususnya infeksi nekrotik atau gangrene[1,3]
Patogenesis Emfisema Subkutis
Emfisema subkutis umumnya merupakan hasil dari peningkatan tekanan di dalam paru akibat rupturnya alveoli. Udara kemudian masuk ke mediastinum dan retroperitoneum dan menyebar ke jaringan lunak pada area kepala-leher melalui interstitium.[5]
Daerah jaringan lunak di kepala dan leher memiliki rongga yang memungkinkannya untuk terisi udara. Daerah ini dibatasi oleh fasia otot, organ, dan struktur lainnya. Udara yang masuk ke daerah leher kemudian dapat masuk ke retrofaringeal yang terletak di antara dinding posterior dan kolumna vertebra.[5]
Udara lalu berlanjut ke posterior fasial, kemudian ke celah fasia yang berhubungan langsung ke posterior mediastinum. Jika udara yang masuk ke daerah ini cukup masif, vena trunkus akan tertekan dan bisa terjadi gagal jantung atau asfiksia akibat tekanan di trakea.[5]
Patogenesis Emfisema Subkutis Iatrogenik
Emfisema subkutis iatrogenik biasanya terjadi akibat malfungsi pada sirkuit ventilator, penutupan yang kurang baik dari pop-off valve, manuver Valsava yang meningkatkan tekanan toraks, dan trauma pada saluran napas.[1,2]
Udara juga dapat masuk ke rongga subkutan melalui cedera mukosa pada trakea atau faring selama proses intubasi traumatik ataupun overinflasi dari cuff pipa endotrakeal. Cedera pada esofagus selama pemasangan pipa nasogastrik juga dapat memicu celah di mana udara masuk.[1,6]
Udara juga dapat memasuki jaringan subkutan melalui jaringan lunak leher selama trakeostomi, melalui dinding dada selama operasi bahu artroskopi, melalui ekstremitas sebagai akibat kecelakaan industri, melalui perforasi usus atau esofagus tanpa cedera paru, melalui jalur kanul torakostomi, atau selama prosedur akses vena sentral.[1,6]
Emfisema subkutis juga telah dilaporkan terjadi melalui insuflasi udara selama tindakan laparoskopi dan melalui saluran genital wanita selama pemeriksaan panggul, douche, atau olahraga postpartum.[1,7]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur