Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Emfisema Subkutis general_alomedika 2023-06-09T09:51:55+07:00 2023-06-09T09:51:55+07:00
Emfisema Subkutis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Emfisema Subkutis

Oleh :
dr. Nurul Falah
Share To Social Media:

Patofisiologi emfisema subkutis diduga berkaitan dengan beberapa mekanisme seperti cedera pada pleura parietal, trauma, penyebaran udara dari alveolus, dan pembentukan gas lokal dari infeksi.[1,3]

Secara lebih lengkap, beberapa kemungkinan patofisiologi emfisema subkutis adalah sebagai berikut:

  • Cedera pada pleura parietal yang memungkinkan aliran udara ke jaringan pleura dan subkutan (pneumothorax)
  • Udara dari alveolus yang menyebar ke selubung endovaskular dan hilus paru ke fasia endotoraks
  • Udara di mediastinum yang menyebar ke visera serviks (leher) dan area jaringan lain yang terhubung (pneumomediastinum)
  • Udara yang berasal dari sumber luar seperti trauma atau komplikasi tindakan operatif
  • Pembentukan gas secara lokal oleh infeksi, khususnya infeksi nekrotik atau gangrene[1,3]

Patogenesis Emfisema Subkutis

Emfisema subkutis umumnya merupakan hasil dari peningkatan tekanan di dalam paru akibat rupturnya alveoli. Udara kemudian masuk ke mediastinum dan retroperitoneum dan menyebar ke jaringan lunak pada area kepala-leher melalui interstitium.[5]

Daerah jaringan lunak di kepala dan leher memiliki rongga yang memungkinkannya untuk terisi udara. Daerah ini dibatasi oleh fasia otot, organ, dan struktur lainnya. Udara yang masuk ke daerah leher kemudian dapat masuk ke retrofaringeal yang terletak di antara dinding posterior dan kolumna vertebra.[5]

Udara lalu berlanjut ke posterior fasial, kemudian ke celah fasia yang berhubungan langsung ke posterior mediastinum. Jika udara yang masuk ke daerah ini cukup masif, vena trunkus akan tertekan dan bisa terjadi gagal jantung atau asfiksia akibat tekanan di trakea.[5]

Patogenesis Emfisema Subkutis Iatrogenik

Emfisema subkutis iatrogenik biasanya terjadi akibat malfungsi pada sirkuit ventilator, penutupan yang kurang baik dari pop-off valve, manuver Valsava yang meningkatkan tekanan toraks, dan trauma pada saluran napas.[1,2]

Udara juga dapat masuk ke rongga subkutan melalui cedera mukosa pada trakea atau faring selama proses intubasi traumatik ataupun overinflasi dari cuff pipa endotrakeal. Cedera pada esofagus selama pemasangan pipa nasogastrik juga dapat memicu celah di mana udara masuk.[1,6]

Udara juga dapat memasuki jaringan subkutan melalui jaringan lunak leher selama trakeostomi, melalui dinding dada selama operasi bahu artroskopi, melalui ekstremitas sebagai akibat kecelakaan industri, melalui perforasi usus atau esofagus tanpa cedera paru, melalui jalur kanul torakostomi, atau selama prosedur akses vena sentral.[1,6]

Emfisema subkutis juga telah dilaporkan terjadi melalui insuflasi udara selama tindakan laparoskopi dan melalui saluran genital wanita selama pemeriksaan panggul, douche, atau olahraga postpartum.[1,7]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

1. Kukuruza K, Aboeed A. Subcutaneous Emphysema.StatPearls Publishing. 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK542192/
3. Aghajanzadeh M, Dehnadi A, Ebrahimi H, Fallah Karkan M, Khajeh Jahromi S, Amir Maafi A, Aghajanzadeh G. Classification and Management of Subcutaneous Emphysema: a 10-Year Experience. Indian J Surg. 2015 Dec;77(Suppl 2):673-7.
5. Pandey S, Sahu AK, Sreenivasan R, Ekka M. Spontaneous subcutaneous emphysema: An uncommon presentation of a common disease. Am J Emerg Med. 2020 Sep;38(9):1990.e1-1990.e2. doi: 10.1016/j.ajem.2020.05.034
6. Carboni F, Corona F, Esposito L, Valle M. Diffuse subcutaneous emphysema: a clinical challenge. ANZ J Surg. 2020 Dec 15. doi: 10.1111/ans.16495
7. Berdai MA, Benlamkadem S, Labib S, Harandou M. Spontaneous Pneumomediastinum in Labor. Case Rep Obstet Gynecol. 2017;2017:6235076.

Pendahuluan Emfisema Subkutis
Etiologi Emfisema Subkutis

Artikel Terkait

  • Interpretasi Rontgen Toraks
    Interpretasi Rontgen Toraks
  • Penggunaan Chest Tube Drainage VS Aspirasi Jarum Pada Kasus Primary Spontaneous Pneumothorax
    Penggunaan Chest Tube Drainage VS Aspirasi Jarum Pada Kasus Primary Spontaneous Pneumothorax
  • Rontgen vs USG Toraks untuk Diagnosis Pneumothorax
    Rontgen vs USG Toraks untuk Diagnosis Pneumothorax
  • Chest Tube Bukan Terapi Lini Pertama pada Pneumotoraks Spontan Primer
    Chest Tube Bukan Terapi Lini Pertama pada Pneumotoraks Spontan Primer
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 19 Agustus 2021, 10:54
Terapi nonfarmakologis untuk pasien emfisema - Paru Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo DR. dr. Harsini, Sp.PSaya ingin bertanya dok, untuk pasien yang mengalami emfisema, apakah ada tata laksana nonfarmakologis yang perlu diberikan kepada...
dr.Sukmawati Kusuma Dewi
Dibalas 23 Juli 2021, 13:39
Pasien severe Covid 19 dengan emfisema subcutis - Bedah Ask the Expert
Oleh: dr.Sukmawati Kusuma Dewi
2 Balasan
ALO dr. Sony Sp.B, izin tanya dok, saya beberapa kali menemukan pasien severe COVID dengan emfisema subcutis, apakah bisa dicegah dok dan jika sudah terjadi,...
dr. Nurul Falah
Dibalas 26 Mei 2020, 19:07
Pasien pria 35 tahun dengan keluhan bengkak pada punggung area bekas operasi
Oleh: dr. Nurul Falah
6 Balasan
Seorang pria mengeluhkan pembengkakan besar di punggung.Pada bulan oktober operasi thorax karena ada paru sebelah kanan mengalami kebocoran dan kolaps. Bulan...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.