Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Pruritus annisa-meidina 2023-08-30T11:58:02+07:00 2023-08-30T11:58:02+07:00
Pruritus
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Pruritus

Oleh :
dr. Agnes Noveria Tjouwardi
Share To Social Media:

Pruritus adalah sensasi gatal yang dapat disebabkan oleh kondisi dermatologis seperti tinea korporis, dan kondisi sistemik seperti enterobiasis. Etiologi pruritus dapat mencakup pelepasan histamin, serotonin, dan neuropeptida, disertai transmisi sinyal gatal neuronal. Faktor risiko meliputi usia tua, memiliki penyakit dermatologis, kulit yang kering, dan komorbiditas sistemik seperti disfungsi ginjal dan hati.[1-3]

Diagnosis banding pruritus sangat luas dan mencakup presentasi akut dan kronis. Pruritus dapat disebut kronis jika gejala terjadi selama setidaknya 6 minggu. Adanya lesi kulit primer dan sekunder, serta riwayat paparan atau keluhan sistemik bisa menunjukkan etiologi pruritus.[1]

Pruritus

Pruritus akut biasanya berkaitan dengan kondisi dermatologi, misalnya dermatitis atopik, dermatitis kontak, maupun tinea. Pruritus generalisata bisa berkaitan dengan kondisi sistemik, misalnya alergi makanan, kolestasis, atau alergi obat. Pruritus juga telah dilaporkan diamati pada wanita hamil, pasien HIV, hepatitis C, dan penyakit uremik.[1,2]

Pemeriksaan fisik perlu mencakup pemeriksaan lesi kulit, dengan atau tanpa visualisasi jaring jari, daerah anogenital, kuku, dan kulit kepala sesuai arah diagnosis yang dicurigai. Jika penyebab sistemik dicurigai, pemeriksaan penunjang awal mungkin mencakup hitung darah lengkap, kreatinin, kadar nitrogen urea, uji fungsi hati, kadar zat besi, kadar glukosa puasa atau HbA1C, dan uji hormon tiroid. Pada lansia dengan pruritus generalisata kronis dan tidak ada lesi kulit primer, dokter harus mempertimbangkan evaluasi keganasan.

Penatalaksanaan pruritus meliputi menghindari paparan pencetus, penggunaan emolien, dan pemberian antihistamin oral. Jika hasil pemeriksaan etiologi pruritus tidak konklusif, dokter dapat mempertimbangkan etiologi psikogenik.[1]

Referensi

1. Rupert J, Honeycutt JD. Pruritus: Diagnosis and Management. Am Fam Physician. 2022 Jan 1;105(1):55-64. PMID: 35029946.
2. Satoh T, Yokozeki H, Murota H, Tokura Y, Kabashima K, Takamori K, Shiohara T, Morita E, Aiba S, Aoyama Y, Hashimoto T, Katayama I. 2020 guidelines for the diagnosis and treatment of cutaneous pruritus. J Dermatol. 2021 Sep;48(9):e399-e413. doi: 10.1111/1346-8138.16066. Epub 2021 Jul 20. PMID: 34288036.
3. Roh YS, Choi J, Sutaria N, et al. Itch: Epidemiology, Clinical Presentation, and Diagnostic Workup. J Am Acad Dermatol. 2022 Jan; 86(1): 1 – 14. doi: 10.1016/j.jaad.2021.07.076

Patofisiologi Pruritus

Artikel Terkait

  • Enterobius vermicularis pada Kasus Appendicitis
    Enterobius vermicularis pada Kasus Appendicitis
  • Gambaran Kelainan Kulit pada Penderita Diabetes Melitus tipe 2
    Gambaran Kelainan Kulit pada Penderita Diabetes Melitus tipe 2
  • Terapi Antifungal Oral yang Aman untuk Pasien Lanjut Usia
    Terapi Antifungal Oral yang Aman untuk Pasien Lanjut Usia
  • Pengelolaan Tinea Kapitis Karier Asimptomatik
    Pengelolaan Tinea Kapitis Karier Asimptomatik
Diskusi Terkait
dr. Mutiara Putri Camelia
Dibalas 19 Juli 2024, 22:56
Tata laksana enterobiasis yang aman untuk ibu hamil trimester 1
Oleh: dr. Mutiara Putri Camelia
2 Balasan
Alo dokter,izin tanya jika ada pasien ibu hamil Trimester 1 dengan enterobiasis, lini tatalaksana yang aman apa ?karena beberapa obat tsb baru bisa diberikan...
dr. Kaleb Daud Samson Salossa
Dibalas 27 Juli 2022, 23:42
Pasien balita 3,6 tahun dengan keluhan muntah dan riwayat sering gatal di pantat dan minta buka pempers setiap malam
Oleh: dr. Kaleb Daud Samson Salossa
3 Balasan
Pasien balita 3,6 thn dengan keluhan muntah dan riwayat sering gatal di pantat dan minta buka pempers setiap malam.Hasil leukosit normal, Hb normal, DDR (-),...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.