Prognosis Pruritus
Pruritus bukan merupakan gejala yang berbahaya, sehingga prognosis terkait mortalitas adalah baik. Pruritus tidak secara langsung berkaitan dengan kematian, tetapi dapat menyebabkan komplikasi berupa gangguan mood dan gangguan tidur yang menurunkan kualitas hidup pasien.[1-3]
Komplikasi
Ketika timbul rasa gatal, maka secara fisiologis, tubuh akan mengaktifkan refleks menggaruk. Tujuan dari refleks ini adalah untuk mengurangi rasa gatal yang dialami oleh pasien. Namun, menggaruk secara berulang justru dapat memperparah rasa gatal dan menyebabkan kerusakan pada lapisan kulit.
Komplikasi yang dapat terjadi akibat menggaruk adalah eritema, ekskoriasi, laserasi, dan likenifikasi. Selanjutnya, barier kulit yang rusak dapat menjadi pintu masuk bagi patogen untuk melakukan inokulasi dan menyebabkan infeksi.
Insomnia juga merupakan komplikasi yang sering dialami oleh pasien yang mengalami pruritus. Hal ini disebabkan karena pada malam hari suhu kulit sirkadian lebih tinggi dan terjadi penurunan kadar antiinflamasi yang akan memperburuk pruritus. Rasa gatal yang tidak terkendali kemudian menyebabkan gangguan tidur pada pasien.[1-3,8]
Prognosis
Pruritus yang terjadi secara kronik dapat berdampak negatif terhadap kondisi psikologis pasien. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pruritus dapat memperburuk insomnia, depresi, dan kualitas hidup pasien secara keseluruhan.[1-3,14]