Penatalaksanaan Pruritus
Penatalaksanaan pruritus yang diinduksi histamin, seperti urtikaria atau dermatitis alergi, adalah obat antihistamin. Antihistamin yang disukai adalah antihistamin generasi kedua, seperti cetirizine, loratadine, dan fexofenadine.[1-4]
Penatalaksanaan Pruritus Pruritoseptif
Pada jenis ini, hidrasi kulit merupakan pilihan terapi yang utama.
Hidrasi Kulit
Pada kasus dermatologis, kebanyakan pruritus disebabkan oleh xerosis dan dermatitis atopik.
Xerosis terjadi akibat adanya perubahan komposisi lipid epidermal dan peningkatan transepidermal water loss (TEWL). Oleh karena itu, pasien disarankan untuk menggunakan emolien yang mengandung ceramide untuk menghidrasi stratum korneum, mengembalikan fungsi barier kulit, serta membantu mengurangi rasa gatal. Selain itu, penggunaan sabun mandi yang ringan juga disarankan untuk mencegah iritasi pada kulit.[1,10,12]
Terapi Topikal
Dalam praktik klinis, preparat topikal sering digunakan untuk mengurangi rasa gatal terutama pada kasus pruritus lokal. Doxepin merupakan golongan antidepresan trisiklik, namun bila diberikan secara topikal dan memiliki efek antihistamin karena kemampuannya untuk memblokir reseptor H1.
Meskipun tidak memiliki efek antipruritik secara langsung, kortikosteroid topikal mampu memperbaiki peradangan dan pruritus yang disebabkan oleh dermatosis akibat inflamasi. Perlu diingat bahwa, kortikosteroid lokal jangka panjang tidak disarankan karena dapat menyebabkan efek samping seperti, telangiektasis, atrofi kulit, dan striae.
Imunosupresan topikal, seperti pimecrolimus dan tacrolimus, memiliki efektivitas yang mirip dengan kortikosteroid topikal tapi efek sampingnya lebih minimal.[1,4,10]
Terapi Oral
Histamin merupakan mediator pruritus yang paling konsisten. Oleh karena itu, antihistamin merupakan terapi oral yang sering digunakan karena tersedia secara luas dan relatif aman.
Terdapat beberapa macam golongan antihistamin, namun antihistamin H1 merupakan terapi utama karena pruritus dimediasi oleh reseptor H1. Kemudian, antihistamin H1 dibagi lagi menjadi generasi pertama dan kedua.
Contoh obat yang termasuk antihistamin H1 generasi pertama, yaitu diphenhydramine dan chlorpheniramine. Di sisi lain, antihistamin H1 generasi kedua contohnya adalah cetirizine dan loratadine. Di antara keduanya, antihistamin H1 generasi kedua menjadi lini pertama karena memiliki efek sedasi yang lebih sedikit dan efek antikolinergik dan interaksi obat yang lebih minimal.[1,12,13]
Penatalaksanaan Pruritus Neurogenik
Prinsip terpenting dalam penatalaksanaan pruritus yang disebabkan oleh penyakit sistemik adalah mengobati penyakit yang mendasarinya. Agonis κ-opioid, seperti nalfurafine hidroklorida mengurangi pruritus yang diinduksi oleh susbtansi P atau histamin pada pasien dengan penyakit ginjal kronis yang menjalani hemodialisis. Selain itu, antagonis μ-opioid, seperti naloxone dan naltrexone, dapat digunakan untuk pruritus akibat kolestasis.
Obat psikotropika, seperti mirtazapine dan paroxetine, dapat digunakan terutama untuk pruritus yang disebabkan oleh penyakit neoplastik, kolestasis, dan uremia.
Fototerapi UVB mampu memberikan perbaikan yang cepat pada pasien yang mengalami pruritus parah akibat penyakit sistemik dengan cara mengurangi jumlah serabut saraf di sistem saraf tepi. Selain itu, pelembab dan antihistamin nonsedatif juga dapat digunakan pada pruritus neurogenik.[1-4,10,12]
Penatalaksanaan Pruritus Neuropatik
Analog struktural asam γ-aminobutyric, seperti gabapentin dan pregabalin, bekerja dengan cara memblokir jalur aferen neuropatik sehingga mengurangi sensitisasi sistem saraf pusat.
Selain itu, krim capsaicin juga efektif dalam mengurangi pruritus neuropatik dengan cara mencegah sintesis, transmisi, dan pelepasan substansi P. Namun, efek samping utama krim capsaicin adalah sensasi terbakar, sehingga disarankan untuk menggunakan anestesi lokal terlebih dahulu sebelum mengaplikasikan krim capsaicin di kulit.[1-4,12]
Penatalaksanaan Gatal Psikogenik
Selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI), misalnya paroxetine dan sertraline, dapat digunakan untuk mengatasi pruritus psikogenik.[12]