Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Pruritus annisa-meidina 2023-08-30T11:58:30+07:00 2023-08-30T11:58:30+07:00
Pruritus
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Pruritus

Oleh :
dr. Agnes Noveria Tjouwardi
Share To Social Media:

Patofisiologi pruritus melibatkan 2 jalur pensinyalan, yaitu histaminergik dan nonhistaminergik.[5,6]

Gatal Akut

Gatal akut (<6 minggu) diinduksi oleh jalur histaminergik. Selama episode gatal akut, epidermis sering mengalami kerusakan akibat patogen, sehingga menyebabkan sel mast mengalami degranulasi dan melepaskan histamin. Reseptor H1 dan H4 pada saraf histaminergik akan mengikat histamin dan mengaktifkan TRPV1. Selain itu, neuropeptida seperti substansi P juga akan tereksitasi sehingga menyebabkan peradangan neurogenik.[5,6]

Gatal Kronik

Gatal kronik (>6 minggu) diinduksi oleh jalur nonhistaminergik. Neuron nonhistaminergik disebabkan oleh pruritogen selain histamin. Reseptor ini akan mengaktifkan TRPV1 atau TRPA1 melalui sistem fosfolipase atau kinase.[6]

Peran Histamin dalam Patogenesis Pruritus

Histamin merupakan salah satu pruritogen yang paling sering dipelajari. Ketika terdapat rangsangan eksogen dan endogen, maka sel mast akan melepaskan histamin. Meskipun histamin terutama berasal dari sel mast, namun histamin juga dapat disintesis oleh beberapa jenis sel lain, seperti basofil, neuron, dan keratinosit.

Ketika dilepaskan, histamin akan menyebabkan vasodilatasi lokal, menimbulkan kemerahan dan bengkak yang khas, serta menyebabkan sensasi gatal yang intens. Terdapat empat reseptor histamin, taitu H1R, H2R, H3R, dan H4R. Namun, H1R dan H4R yang berperan dalam menyebabkan pruritus.[2,5,7]

Peran Serotonin / 5-Hydroxytrptamne dalam Patogenesis Pruritus

Serotonin merupakan neurotransmiter penting di sistem saraf pusat, namun juga dapat dilepaskan oleh sel mast secara independent. Meskipun demikian, serotonin menimbulkan sensasi gatal yang lebih lemah bila dibandingkan dengan histamin. Serotonin akan merangsang aksi potensial pada serat-C kulit manusia.[2,5]

Peran Substansi P dalam Patogenesis Pruritus

Substansi P merupakan neuropeptida yang berikatan dengan reseptor neurokinin NKR1, NKR2, dan NKR3. Substansi P mempengaruhi respon vaskular dan imun yang mengarah ke proses peradangan neurogenik.[2,7]

Peran Interleukin-31 (IL-31) dalam Patogenesis Pruritus

IL-31 diproduksi terutama oleh limfosit Th2 dan berkaitan erat sebagai mediator pruritus pada pasien dermatitis atopik dan prurigo nodularis. Meskipun mekanismenya belum diketahui secara pasti, namun diduga efek pruritogeniknya akibat berikatan langsung dengan reseptor IL-31 pada saraf di kulit.[7]

Referensi

2. Satoh T, Yokozeki H, Murota H, Tokura Y, Kabashima K, Takamori K, Shiohara T, Morita E, Aiba S, Aoyama Y, Hashimoto T, Katayama I. 2020 guidelines for the diagnosis and treatment of cutaneous pruritus. J Dermatol. 2021 Sep;48(9):e399-e413. doi: 10.1111/1346-8138.16066. Epub 2021 Jul 20. PMID: 34288036.
5. Dong X, Dong X. Peripheral and Central Mechanism of Itch. Neuron. 2018 May 2; 98(3): 482 – 494. Doi: 10.1016/j.neuron.2018.03.023
6. Yosipovitch G, Rosen JD, Hashimoto T. Itch: From Mechanism to (Novel) Therapeutic Approaches. J Allergy Clin Immunol. 2018 Nov; 142(5): 1375 – 1390. doi: 10.1016/j.jaci.2018.09.005
7. Kang SY, Um JY, Chung BY, Kim JC, Park CW, Kim HO. Differential Diagnosis and Treatment of Itching in Children and Adolescents. Biomedicines. 2021 Jul 30;9(8):919. doi: 10.3390/biomedicines9080919. PMID: 34440123; PMCID: PMC8389554.

Pendahuluan Pruritus
Etiologi Pruritus

Artikel Terkait

  • Enterobius vermicularis pada Kasus Appendicitis
    Enterobius vermicularis pada Kasus Appendicitis
  • Gambaran Kelainan Kulit pada Penderita Diabetes Melitus tipe 2
    Gambaran Kelainan Kulit pada Penderita Diabetes Melitus tipe 2
  • Terapi Antifungal Oral yang Aman untuk Pasien Lanjut Usia
    Terapi Antifungal Oral yang Aman untuk Pasien Lanjut Usia
  • Pengelolaan Tinea Kapitis Karier Asimptomatik
    Pengelolaan Tinea Kapitis Karier Asimptomatik
Diskusi Terkait
dr. Mutiara Putri Camelia
Dibalas 19 Juli 2024, 22:56
Tata laksana enterobiasis yang aman untuk ibu hamil trimester 1
Oleh: dr. Mutiara Putri Camelia
2 Balasan
Alo dokter,izin tanya jika ada pasien ibu hamil Trimester 1 dengan enterobiasis, lini tatalaksana yang aman apa ?karena beberapa obat tsb baru bisa diberikan...
dr. Kaleb Daud Samson Salossa
Dibalas 27 Juli 2022, 23:42
Pasien balita 3,6 tahun dengan keluhan muntah dan riwayat sering gatal di pantat dan minta buka pempers setiap malam
Oleh: dr. Kaleb Daud Samson Salossa
3 Balasan
Pasien balita 3,6 thn dengan keluhan muntah dan riwayat sering gatal di pantat dan minta buka pempers setiap malam.Hasil leukosit normal, Hb normal, DDR (-),...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.