Epidemiologi Pruritus
Belum ada data epidemiologi pasti untuk pruritus meskipun kondisi ini merupakan salah satu gejala yang paling sering ditemukan di praktik. Angka kejadian pruritus diperkirakan berkisar 8-15% pada pasien dengan penyakit kulit.[1,2,7]
Global
Meskipun pruritus merupakan keluhan yang sangat sering dijumpai di praktik, belum ada data epidemiologi global mengenai kondisi ini.[1-3]
Dalam survei potong lintang orang dewasa yang dilakukan di Oslo, Norwegia, gatal adalah gejala yang paling umum pada pasien dengan penyakit kulit. Dalam studi ini, gatal ditemukan pada 8,4% pasien.
Dalam studi percontohan yang melibatkan 200 orang di Jerman, prevalensi titik pruritus adalah 13,9%. Prevalensi seumur hidup ditemukan sebesar 22,6%.
Dalam survei kuesioner yang dilakukan di 65 rumah sakit universitas di Jepang, persentase rata-rata pasien rawat jalan dengan pruritus generalisata adalah 1,89%. Pruritus generalisata didapatkan pada 1,6-4,6% wanita hamil, 13% pasien HIV, 21,3% pasien hepatitis C, dan 10-77% pasien penyakit uremik.[2]
Indonesia
Belum ada data epidemiologi mengenai kejadian pruritus di Indonesia.
Mortalitas
Pruritus bukanlah suatu penyakit melainkan suatu gejala. Oleh sebab itu, angka mortalitas akan bergantung pada penyakit yang menyebabkan pruritus.
Gejala pruritus sendiri tidak menimbulkan mortalitas secara langsung. Meski demikian, pruritus dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien dengan mempengaruhi suasana hati, tingkat stres, dan tidur.[1]