Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Tinea Versicolor general_alomedika 2023-06-13T09:14:00+07:00 2023-06-13T09:14:00+07:00
Tinea Versicolor
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan e-Prescription Alomedika

Diagnosis Tinea Versicolor

Oleh :
dr. Diana Atmaja
Share To Social Media:

Diagnosis tinea versicolor atau pityriasis versicolor dapat ditegakkan berdasarkan temuan klinis lesi makulopapular hipopigmentasi, hiperpigmentasi, putih, atau kuning/kecoklatan dengan skuama halus di daerah seboroik.  Pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan mikroskopis dengan KOH akan menunjukkan gambaran spaghetti and meatballs.

Anamnesis

Pasien tinea versicolor umumnya datang dengan keluhan bercak pada kulit yang disertai pruritus. Lesi umumnya muncul di dada dan punggung, namun juga bisa melibatkan wajah, leher, dan lengan atas. Pada pasien dengan warna kulit yang cerah, lesi depigmentasi dapat berwana putih hingga merah-kecoklatan. Pada pasien berkulit gelap, area yang terkena bisa mengalami hipopigmentasi atau hiperpigmentasi.

Pasien akan mengeluhkan lesi yang bertambah banyak seiring waktu. Lesi juga akan dirasakan lebih gatal ketika pasien berkeringat atau berada di tempat yang panas dan lembap.[1,8]

Pemeriksaan Fisik

Pada pasien dengan tinea versicolor dapat dijumpai makula hipopigmentasi atau hiperpigmentasi, disertai skuama halus.

Dengan melakukan Zireli’s propedeutic maneuver, suatu manuver dengan cara meregangkan kulit yang terinfeksi dengan kedua ibu jari tangan membuat pelepasan pada sisik korneum, membuat tinea versicolor lebih mudah diidentifikasi.[3,9]

Diagnosis Banding

Tinea versicolor harus dibedakan dari pitiriasis alba, vitiligo, dan dermatitis seboroik.

Pitiriasis Alba

Pitiriasis alba merupakan penyakit kulit yang sering timbul pada anak-anak dan remaja. Lesi awalnya berupa makula berskuama dengan warna kemerahan dan batas tidak tegas, yang kemudian menghilang dan meninggalkan bekas hipopigmentasi. Predileksi pityriasis alba adalah di wajah, lengan atas, leher, dan bahu.[10]

Vitiligo

Vitiligo merupakan penyakit gangguan pigmen yang ditandai dengan perkembangan bercak putih tanpa pigmen. Secara mikroskopis, vitiligo disebabkan tidak adanya melanosit. Pemeriksaan dengan menggunakan lampu wood menunjukkan daerah depigmentasi berwarna lebih cerah. Pada biopsi didapatkan amelanosit pada kulit.[11]

Dermatitis seboroik

Dermatitis seboroik adalah chronic papulosquamous dermatosis yang sering ditemukan pada usia bayi dan dewasa yang disebabkan peningkatan aktivitas kelenjar seboroik. Dermatitis seboroik sering mengenai kulit kepala, wajah, dan telinga. Manifestasi klinis berupa plak eritema berbatas tegas, disertai skuama berminyak disertai dengan krusta.[12]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang pada tinea versicolor jarang dilakukan, karena diagnosis pada umumnya mudah ditegakkan berdasarkan manifestasi klinis. Namun, bila pada beberapa kasus dengan manifestasi klinis yang tidak jelas dapat dilakukan pemeriksaan penunjang seperti dengan pemeriksaan lampu wood dan pemeriksaan sediaan langsung dengan mikroskop.[13]

Pemeriksaan dengan Lampu Wood

Pemeriksaan lampu wood sebaiknya dilakukan di ruangan yang gelap. Pada pemeriksaan ini, kulit yang terkena tinea versicolor akan berfluoresensi menjadi kuning keemasan dengan batas lesi yang jelas.[13,14]

Pemeriksaan Sediaan Langsung dengan Mikroskop

Preparat sediaan dibuat dari kerokan kulit yang terinfeksi yang diletakkan pada gelas objek dan ditetesi kalium hidroksida 10%. Pada pemeriksaan ini akan ditemukan sel yeast-like yang berkumpul seperti anggur dan memiliki pseudohifa yang pendek dan tebal, atau disebut gambaran “spaghetti and meatballs.”[6]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

 

Referensi

1. Hudson A, Sturgeon A, Peiris A. Tinea versicolor. JAMA. 2018; 320(13):1396. DOI : 10.1001/jama.2018.12429
3. Renati S, CUkras A, Bigby M. Pityriasis versicolor. BMJ. 2015; 350: h 1394. https://doi.org/10.1136/bmj.h1394
6. Mendez-Tovar LJ. Pathogenesis of dermatophytosis and tinea versicolor. Clinic in dermatology . 2010;28:185-189
8. He SM, Du WD, Yang S, et al. the genetic epidemiology of tinea versicolor in China. Mycoses. 2008; 51(1):55-62
9. Framil VMS, Melhem MS, Szeszs MW, Zaitz C. New aspects in the clinical course of pityriasis versicolor. An Bras Dermatol. 2011. 86(6):1135–1140
10. Pinney SS. Pityriasis alba. 2018. https://emedicine.medscape.com/article/910770-overview
11. Pahwa, P, et al. The psychosocial impact of vitiligo in Indian patients. Indian J Dermatol Venereol Leprol. 2013; 79(5): 679-685
12. Kems Q DR. adult seborrheic dermatitis : a status report on practical tropical management. the journal of clinical and aesthetic dermatology. 2011; 4(5)
13. Klatte JL, van der Beek N, Kemperman PM. 100 years of Wood's lamp revised. J Eur Acad Dermatol Venereol. 2015;29:842–847
14. Veasey JV, Avila RB, Miguel BAF, Muramatu LH. White piedra, black piedra, tinea versicolor, and tinea nigra: contribution to the diagnosis of superficial mycosis. An Bras Dermatol. 2017. 92(3):413-416.

Epidemiologi Tinea Versicolor
Penatalaksanaan Tinea Versicolor

Artikel Terkait

  • Terapi Profilaksis Rekurensi Tinea Versicolor
    Terapi Profilaksis Rekurensi Tinea Versicolor
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 12 September 2024, 19:24
Pasien anak dengan makula hipopigmentasi seluruh tubuh yang gatal-gatal
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dok! Saya ada kasus pasien kulit dokter datang dengan keluhan gatal2 diseluruh tubuh disertai bercak keputihan. Berdasarkan keterangan ibunya bercaknya...
Anonymous
Dibuat 05 Juli 2024, 08:13
Hipopigmentasi pasca tinea versikolor
Oleh: Anonymous
0 Balasan
Alo dokter. Izin bertanya penanganan lesi hipopigmentasi pada tinea versikolor apakah dapat berangsur hilang sendiri ataukah ada terapi khusus ya dok? Pasien...
Anonymous
Dibalas 09 April 2023, 08:10
Hiperpigmentasi kulit di punggung sampai pinggang
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter. Saya memiliki seorang teman yang pada suatu ketika muncul lesi hiperpigmentasi di bagian punggung sampai ke pinggang. Tidak ada rasa gatal atau...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.