Diagnosis Tinea Versicolor
Diagnosis tinea versicolor atau pityriasis versicolor dapat ditegakkan berdasarkan temuan klinis lesi makulopapular hipopigmentasi, hiperpigmentasi, putih, atau kuning/kecoklatan dengan skuama halus di daerah seboroik. Pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan mikroskopis dengan KOH akan menunjukkan gambaran spaghetti and meatballs.
Anamnesis
Pasien tinea versicolor umumnya datang dengan keluhan bercak pada kulit yang disertai pruritus. Lesi umumnya muncul di dada dan punggung, namun juga bisa melibatkan wajah, leher, dan lengan atas. Pada pasien dengan warna kulit yang cerah, lesi depigmentasi dapat berwana putih hingga merah-kecoklatan. Pada pasien berkulit gelap, area yang terkena bisa mengalami hipopigmentasi atau hiperpigmentasi.
Pasien akan mengeluhkan lesi yang bertambah banyak seiring waktu. Lesi juga akan dirasakan lebih gatal ketika pasien berkeringat atau berada di tempat yang panas dan lembap.[1,8]
Pemeriksaan Fisik
Pada pasien dengan tinea versicolor dapat dijumpai makula hipopigmentasi atau hiperpigmentasi, disertai skuama halus.
Dengan melakukan Zireli’s propedeutic maneuver, suatu manuver dengan cara meregangkan kulit yang terinfeksi dengan kedua ibu jari tangan membuat pelepasan pada sisik korneum, membuat tinea versicolor lebih mudah diidentifikasi.[3,9]
Diagnosis Banding
Tinea versicolor harus dibedakan dari pitiriasis alba, vitiligo, dan dermatitis seboroik.
Pitiriasis Alba
Pitiriasis alba merupakan penyakit kulit yang sering timbul pada anak-anak dan remaja. Lesi awalnya berupa makula berskuama dengan warna kemerahan dan batas tidak tegas, yang kemudian menghilang dan meninggalkan bekas hipopigmentasi. Predileksi pityriasis alba adalah di wajah, lengan atas, leher, dan bahu.[10]
Vitiligo
Vitiligo merupakan penyakit gangguan pigmen yang ditandai dengan perkembangan bercak putih tanpa pigmen. Secara mikroskopis, vitiligo disebabkan tidak adanya melanosit. Pemeriksaan dengan menggunakan lampu wood menunjukkan daerah depigmentasi berwarna lebih cerah. Pada biopsi didapatkan amelanosit pada kulit.[11]
Dermatitis seboroik
Dermatitis seboroik adalah chronic papulosquamous dermatosis yang sering ditemukan pada usia bayi dan dewasa yang disebabkan peningkatan aktivitas kelenjar seboroik. Dermatitis seboroik sering mengenai kulit kepala, wajah, dan telinga. Manifestasi klinis berupa plak eritema berbatas tegas, disertai skuama berminyak disertai dengan krusta.[12]
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang pada tinea versicolor jarang dilakukan, karena diagnosis pada umumnya mudah ditegakkan berdasarkan manifestasi klinis. Namun, bila pada beberapa kasus dengan manifestasi klinis yang tidak jelas dapat dilakukan pemeriksaan penunjang seperti dengan pemeriksaan lampu wood dan pemeriksaan sediaan langsung dengan mikroskop.[13]
Pemeriksaan dengan Lampu Wood
Pemeriksaan lampu wood sebaiknya dilakukan di ruangan yang gelap. Pada pemeriksaan ini, kulit yang terkena tinea versicolor akan berfluoresensi menjadi kuning keemasan dengan batas lesi yang jelas.[13,14]
Pemeriksaan Sediaan Langsung dengan Mikroskop
Preparat sediaan dibuat dari kerokan kulit yang terinfeksi yang diletakkan pada gelas objek dan ditetesi kalium hidroksida 10%. Pada pemeriksaan ini akan ditemukan sel yeast-like yang berkumpul seperti anggur dan memiliki pseudohifa yang pendek dan tebal, atau disebut gambaran “spaghetti and meatballs.”[6]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja