Epidemiologi Tinea Versicolor
Pada data epidemiologi mengenai tinea versicolor atau pityriasis versicolor didapatkan bahwa infeksi jamur ini lebih tinggi pada area beriklim tropis dan kelembapan yang tinggi.
Global
Angka kejadian tinea versicolor di negara dengan iklim panas seperti Samoa Barat memiliki angka tinggi yaitu 50%. Sedangkan pada negara beriklim dingin seperti Swedia, angka kejadian tinea versicolor rendah dengan angka 1,1%.
Di Amerika, tingkat kejadian tinea versicolor sekitar 2-8% dari total populasi. Angka kejadian di Amerika ini belum pasti karena banyak orang yang terkena tinea versicolor tidak berobat.[2]
Indonesia
Di Indonesia, tinea versicolor merupakan penyakit dermatomikosis terbanyak kedua di antara dermatofitosis lain (tinea corporis dan tinea pedis). Lingkungan yang hangat dan lembap diperkirakan menjadi salah satu faktor pencetus. Indonesia terletak pada garis ekuator dengan temperatur sepanjang tahun sekitar 30oC dan kelembapan 70%.[7]
Mortalitas
Tinea versicolor tidak menyebabkan mortalitas.
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja