Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Myiasis Kutan annisa-meidina 2024-10-01T09:40:25+07:00 2024-10-01T09:40:25+07:00
Myiasis Kutan
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Myiasis Kutan

Oleh :
dr. Utari Nur Alifah
Share To Social Media:

Penatalaksanaan myiasis kutan adalah pengeluaran larva lalat dari kulit dengan metode noninvasif seperti memakai material oklusif atau dengan metode invasif berupa bedah. Selain itu, terapi sistemik atau topikal dengan ivermectin bisa dipertimbangkan. Pasien juga perlu menjalani perawatan luka yang baik untuk mencegah infeksi sekunder.[1,12]

Pengeluaran Larva Secara Noninvasif

Untuk mengeluarkan larva lalat dari lesi secara noninvasif, dokter dapat menggunakan materi oklusif yang menyebabkan larva mengalami suffocation. Contohnya adalah jelly petroleum, paraffin cair, beeswax, atau minyak kental yang ditempatkan di punctum lesi. Oklusi punctum lesi ini akan memaksa larva keluar dengan sendirinya dari lesi karena larva memerlukan oksigen.[1,5]

Larva dilaporkan dapat keluar dalam 3–24 jam setelah oklusi punctum lesi. Pada saat larva keluar, larva ditangkap dan diambil dengan pinset atau forceps. Untuk membantu memudahkan pengeluaran larva dari lesi, lubang punctum dapat diperbesar sebelum diberikan bahan oklusif. Hindari menggunakan bahan oklusif yang restriktif seperti cat kuku, karena bisa membuat larva mengalami asfiksia dan mati tanpa keluar dari lesi. Jika hal ini terjadi, larva harus dikeluarkan secara bedah.[1,5]

Pengeluaran Larva Secara Invasif

Ekstraksi mekanik dapat dilakukan dengan menginjeksi lidocaine ke dasar luka. Cairan yang berlebih dapat mendorong larva ke atas dan keluar melalui punctum. Ekstraksi secara paksa melalui punctum lesi tidak dianjurkan karena bentuk larva meruncing dan adanya duri serta kait yang menyulitkan larva untuk keluar secara utuh bila diekstraksi secara paksa.[1]

Ekstraksi secara bedah dapat dilakukan dengan cara membuat sayatan sekitar 4-5 mm melewati punctum dan sekitar kulit untuk mendapat akses yang baik dan menemukan larva dengan mudah. Setelah ditemukan, larva dapat diekstraksi secara hati-hati agar tetap utuh dengan menggunakan forsep.[1]

Saat melakukan ekstraksi, sebisa mungkin hindari laserasi pada larva atau adanya bagian tubuh larva yang tertinggal karena dapat memicu reaksi benda asing. Setelah ekstraksi larva, berikan antiseptik, bersihkan lesi atau luka sekitar secara menyeluruh dan lakukan debridemen bila perlu. Apabila terdapat tanda-tanda infeksi sekunder, pemberian antibiotik sistemik dapat dilakukan.[1]

Pada myiasis perlukaan, lakukan debridemen dan irigasi untuk mengeliminasi larva. Aplikasi chloroform dan pengambilan larva dengan bantuan agen anestesi lokal telah disarankan untuk myiasis perlukaan. Pastikan semua bagian larva telah dieliminasi dan tidak ada bagian yang tertinggal di lapisan jaringan lebih dalam.[1,6,7]

Terapi Medikamentosa

Terapi topikal yang diberikan adalah ivermectin 1%. Terapi sistemik dengan ivermectin oral juga dapat diberikan pada kasus yang memiliki komplikasi seperti lesi multipel atau adanya keterlibatan organ atau kavitas lain, seperti orbita dan kavitas oral.[1,6,7]

Referensi

1. Blechman AB. Myiasis. Medscape. 2019. https://emedicine.medscape.com/article/1491170-overview
5. Nassar A, et al. A dermoscopic study of cutaneous myiasis: other findings. Int J Dermatol. 2021 Jul;60(7):840-843.
6. Jallow BJJ, et al. Human myiasis in Sub-Saharan Africa: A systematic review. PLOS Neglected Tropical Diseases. 2024;18(3):e0012027. https://doi.org/10.1371/journal.pntd.0012027
7. Solomon M, et al. Curr Infect Dis Rep. 2016 Sep;18(9):28.
12. Hazratian T, et al. A Review of Human Myiasis in Iran With an Emphasis on Reported Cases. Malaysian Journal of Medicine & Health Sciences. 2020 May 1;16(2).

Diagnosis Myiasis Kutan
Prognosis Myiasis Kutan

Artikel Terkait

  • Agen Pembunuh Serangga dan Kutu dalam Kanal Telinga
    Agen Pembunuh Serangga dan Kutu dalam Kanal Telinga
  • Insect Bite – Panduan E-Prescription Alomedika
    Insect Bite – Panduan E-Prescription Alomedika
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 04 Maret 2024, 12:02
Terapi untuk keluhan luka berair di kaki
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin diskusi pasien usia 8 tahun dengan keluhan muncul luka berair sudah 1 minggu awalnya kemudian gatal dan digaruk sehingga pecah dan menyebar....
Anonymous
Dibalas 05 Februari 2024, 08:17
Gatal pada kedua lengan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dokter, saya punya pasien laki2 usia 16 th dengan keluhan gatal pada lengan bawah kanan dan kiri sejak 7 hari yang lalu. Gatal terus menerus. Demam...
Anonymous
Dibalas 03 Januari 2024, 08:11
Gatal dan perih di area mata
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Pasien datang dengan keluhan gatal, panas, perih area mata sejak +-1 hari, riwayat penggunaan kosmetik/skincare disangkal, demam(-), riwayat keluhan serupa...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.