Edukasi dan Promosi Kesehatan Diabetes Gestasional
Edukasi pasien dan promosi kesehatan diabetes gestasional dilakukan saat antenatal care, termasuk penjelasan mengenai evaluasi gula darah dan rekomendasi pertambahan berat badan ideal. Ibu hamil perlu diberikan edukasi terkait komplikasi dan prognosis diabetes melitus, di antaranya risiko kondisi yang sama pada kehamilan berikutnya.[1,7]
Edukasi Pasien
Edukasi utama untuk ibu hamil dengan diabetes gestasional adalah untuk rutin melakukan kontrol untuk terapi hiperglikemia. Terapi komprehensif harus dilakukan dengan tepat, baik terapi nonfarmakologi maupun farmakologi. Ibu hamil juga harus melakukan pemantauan ulang kadar gula darah secara rutin, pada usia kehamilan 24‒28 minggu.[7]
Pada pasien dengan riwayat diabetes gestasional juga dianjurkan untuk memberikan ASI eksklusif pada bayinya untuk membantu penurunan berat badan masa nifas. Selain itu, pemberian ASI merupakan upaya untuk menurunkan risiko progresi menjadi diabetes melitus tipe 2.[10]
Upaya Pengendalian Penyakit
Dengan semakin meningkatnya morbiditas diabetes melitus di dunia, termasuk di Indonesia, maka pada saat antenatal care, semua ibu hamil perlu disarankan untuk melakukan pemeriksaan skrining gula darah.
Berbagai faktor diketahui menjadi risiko terjadinya diabetes gestasional, sehingga beberapa upaya pencegahan kondisi ini adalah:
- Menjaga berat badan ibu hamil agar tidak overweight atau obesitas
- Menjaga tekanan darah ibu hamil agar normal
- Melakukan aktivitas dan olahraga rutin[1,4,6]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini