Pendahuluan Diabetes Gestasional
Diabetes gestasional adalah kondisi hiperglikemia kronis pada ibu hamil, yang sebelum kehamilannya tidak pernah terdiagnosa diabetes melitus. Diabetes gestasional umumnya muncul pada usia kehamilan minggu ke-24.[1-4]
Diabetes gestasional terjadi akibat peningkatan hormon-hormon kehamilan seperti kortisol, human placental lactogen, estrogen, dan progesteron yang dapat meningkatkan resistensi insulin dan mengganggu fungsi sel-β pankreas. Selain itu, terdapat keterlibatan hormon turunan jaringan adiposa yang mempengaruhi kontrol gula dalam darah.[5]
Skrining diabetes gestasional dilakukan pada usia kehamilan 24‒28 minggu, dan diagnosis dapat ditegakkan jika terdapat peningkatan kadar gula darah puasa dan 2 jam post prandial.[1-4]
Penatalaksanaan diabetes gestasional kurang lebih sama dengan penatalaksanaan diabetes mellitus tipe 2. Namun, penggunaan obat antidiabetes oral pada kehamilan masih diperdebatkan. Studi klinis menunjukkan efikasi obat antidiabetes oral tidak kalah dengan terapi insulin sebagai terapi diabetes gestasional, di mana masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.[6-9]
Komplikasi diabetes gestasional dapat mempengaruhi ibu maupun bayinya. Pada ibu, berisiko persalinan secara sectio caesarea, preeklampsia, serta timbulnya diabetes melitus tipe 2 pada usia lanjut. Sedangkan risiko pada bayi di antaranya makrosomia, hiperbilirubinemia, dan hipoglikemia.[3,10]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini