Patofisiologi Dislipidemia
Patofisiologi terjadinya dislipidemia didasari oleh adanya gangguan pada metabolisme lipid. Beberapa pasien dislipidemia mengalami produksi berlebihan very low-density lipoprotein (VLDL) yang berhubungan dengan peningkatan kadar trigliserida (TG), low-density lipoprotein (LDL), dan penurunan high-density lipoprotein (HDL).[1,7-8]
Lipid dan Lipoprotein
Lipid, seperti trigliserida dan kolesterol, bersifat tidak larut air sehingga harus diangkut menggunakan protein (lipoprotein) di dalam sirkulasi. Berdasarkan densitasnya, lipoprotein dikelompokkan menjadi lipoprotein densitas rendah dengan kandungan lipid lebih tinggi dan lipoprotein densitas tinggi dengan kandungan protein lebih tinggi.
Lipoprotein densitas rendah memiliki ukuran lebih besar dibandingkan lipoprotein densitas yang lebih tinggi. Urutan lipoprotein dari densitas terendah dan ukuran terbesar yaitu kilomikron (CHY), VLDL, intermediate-density lipoproteins (IDL), LDL, dan HDL. Peningkatan LDL merupakan faktor risiko terbentuknya aterosklerosis yang menyebabkan penyakit kardiovaskuler.[9-12]
Metabolisme Lipid
Metabolisme lipid terbagi menjadi 3 tahap yaitu jalur eksogen, jalur endogen, dan transportasi balik kolesterol. Pada jalur eksogen, lipid diperoleh dari makanan sedangkan pada jalur endogen lipid disintesis oleh hepar.[9,12]
Jalur Eksogen
Jalur eksogen diawali dari usus. Lipid dari usus akan diangkut menuju hepar dan jaringan lain. Trigliserida dari makanan dihidrolisis oleh lipase intestinal menjadi asam lemak bebas dan monoasilgliserol yang kemudian bergabung dengan garam empedu, fosfolipid, dan kolesterol bebas membentuk misel. Setelah itu misel tersebut diabsorpsi melalui mukosa intestinal.[10,12]
Di dalam enterosit, asam lemak bebas dan monoasilgliserol membentuk trigliserida sedangkan kolesterol diesterifikasi oleh acyl-CoA cholesterol acyl transferase (ACAT) menjadi kolesterol ester. Trigliserida dan kolesterol ester dikemas oleh microsomal triglyceride transfer protein (MTP) menjadi kilomikron di retikulum endoplasma enterosit.[10,12-13]
Kilomikron disekresikan ke dalam sistem limfatik dan melalui ductus thoracicus menuju sirkulasi sistemik. Kemudian di dalam darah kilomikron mendapat Apo E dan Apo C-II dari HDL. Apo C-II mengaktivasi lipoprotein lipase (LPL) jaringan yang akan menghidrolisis trigliserida menjadi asam lemak. Adiposit dan sel otot akan menangkap asam lemak tersebut untuk digunakan sebagai sumber energi atau untuk disimpan.[10,12-13]
Kilomikron yang tersisa berkurang ukurannya menjadi kilomikron remnant. Apo E pada kilomikron remnant memungkinkannya untuk dikenali oleh reseptor Apo E di hepar. Setelah menempel pada reseptor, kilomikron remnant akan dihancurkan dan kandungan kolesterol di dalamnya digunakan untuk membentuk VLDL, garam empedu atau disekresikan kembali ke dalam usus.[10,12-13]
Jalur Endogen
Jalur endogen dimulai dengan pembentukan VLDL oleh retikulum endoplasma di hepar. Struktur inti VLDL terdiri dari trigliserida dan kolesterol ester. Sedangkan permukaannya terdapat Apo B100, Apo C-II, dan Apo E.
VLDL imatur disekresikan ke sirkulasi oleh badan golgi dan memerlukan MTP. Setelah berada di plasma, VLDL membutuhkan lebih banyak Apo C-II dan Apo E dari HDL untuk menjadi matur. Kolesterol ester dari HDL diangkut ke VLDL dengan bantuan cholesteryl ester transfer protein (CETP).[9,12]
Proses selanjutnya sama seperti yang terjadi dengan kilomikron, LPL menghidrolisis trigliserida dalam VLDL menjadi asam lemak yang akan digunakan oleh adiposit dan sel otot. VLDL remnant yang terbentuk bernama IDL dengan kandungan trigliserida dan fosfolipid lebih sedikit.
Sekitar setengah dari partikel IDL akan tertangkap oleh reseptor Apo B/E di hepar dan akan mengalami degradasi. Sementara itu, partikel IDL yang tertinggal menjadi LDL melalui proses yang diperantarai hepatic lipase (HL). Kandungan utama LDL adalah kolesterol ester dan Apo B-100. Peran LDL ialah untuk menghantarkan kolesterol ke sel termasuk jaringan perifer dan hepar.[9-10,12-13]
Transportasi Balik Kolesterol
Sebagian besar HDL disintesis di hepar dan sebagian kecil di usus. Sekitar 20% kandungan HDL adalah kolesterol ester, 60% fosfolipid, dan sisanya trigliserida. Proses transportasi balik kolesterol melibatkan mobilisasi kolesterol dari membran plasma sel di sepanjang dinding arteri dan pengangkutan kolesterol ke hepar dalam bentuk kolesterol ester. Oleh karena itu kadar kolesterol di perifer berkurang sehingga menurunkan inflamasi.[12-13]
Pada makrofag dinding pembuluh darah, kolesterol ester dihidrolisis oleh cholesterol ester hydrolase (CEH) menjadi kolesterol bebas yang diangkut keluar makrofag oleh adenosine triphosphate-binding cassette transporter A1 (ABCA1) ke Apo A1 membentuk HDL nascent. Selanjutnya kolesterol bebas diesterifikasi oleh lecithin-cholesterol acyltransferase (LCAT) membentuk HDL matur.[12-13]
Kolesterol secara langsung ditangkap oleh hepatosit melalui ikatan HDL matur dengan scavenger receptor B1 (SR B1) yang mengenali Apo A1. Kolesterol ester kemudian diambil oleh hepatosit dan diekskresikan ke empedu.
Selain itu, kolesterol juga ditangkap oleh hepatosit secara tidak langsung dengan cara pertukaran kolesterol ester di HDL dengan trigliserida di LDL dan VLDL. Cara tersebut diperantarai oleh CEPT. HDL kaya trigliserida kurang efisien dalam menangkap kolesterol dari perifer sedangkan LDL kaya kolesterol lebih atherogenic.[10,12-13]
Penulisan pertama oleh: dr. Afiffa Mardhotillah