Prognosis Dislipidemia
Prognosis pasien dengan dislipidemia dapat diperkirakan melalui perhitungan kemungkinan terjadinya komplikasi penyakit kardiovaskuler 10 tahun kemudian.[1]
Komplikasi
Dislipidemia merupakan faktor risiko mayor terjadinya penyakit kardiovaskuler aterosklerotik seperti penyakit jantung koroner, penyakit serebrovaskuler, penyakit jantung rematik, infark miokard, angina stabil, dan angina tidak stabil.[32-33]
Terbentuknya aterosklerosis diawali dengan LDL yang masuk ke barrier endotel yang rusak dan berakumulasi di intima arteri. Kemudian LDL akan teroksidasi sehingga memicu kaskade inflamasi yang menyebabkan migrasi monosit.
LDL yang teroksidasi akan difagositosis oleh makrofag membentuk foam cell. Pembersihan sel-sel inflamasi dan foam cell yang tidak adekuat menyebabkan terbentuknya inti lipid nekrotik di subendotel yang menjadi komponen plak atherosklerosis.[32,34]
Prognosis
Dislipidemia yang ditangani dengan komprehensif memiliki prognosis yang baik. Sebagian besar pasien merespon baik terhadap terapi penurun kolesterol. Hanya saja, perubahan gaya hidup dan modifikasi asupan nutrisi memiliki peranan penting dalam kesuksesan terapi dislipidemia.
Prognosis pasien dengan dislipidemia salah satunya diperkirakan dengan cara mengetahui risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler 10 tahun kemudian. Risiko tersebut dapat diperkirakan menggunakan beberapa macam sistem skoring seperti skor Framingham, Systematic Coronary Risk Estimation (SCORE), ataupun pooled cohort equations.[1,6]
Penulisan pertama oleh: dr. Afiffa Mardhotillah