Edukasi dan Promosi Kesehatan Prolaktinoma
Edukasi dan promosi kesehatan prolaktinoma berkaitan dengan observasi kadar prolaktin dan MRI otak, terapi medikamentosa seperti agonis dopamin, maupun kemungkinan tindakan operasi seperti kraniotomi maupun endonasal transsphenoidal.
Edukasi Pasien
Pasien dan keluarga perlu dijelaskan bahwa penyakit ini merupakan tumor yang jinak, umumnya terjadi secara spontan dengan penyebab yang belum diketahui sepenuhnya. Pengobatan dimulai dengan obat agonis dopamin yang dapat menimbulkan efek samping berupa mual dan muntah.
Pasien perlu dijelaskan pentingnya mengonsumsi obat dengan teratur. Pasien dan keluarga perlu dilibatkan dalam diskusi pemilihan tindakan operasi dan radioterapi jika terapi medikamentosa tidak berhasil. Tingkat keberhasilan, rekurensi, dan komplikasi dari masing-masing tindakan seperti juga perlu dijelaskan.[5,14]
Edukasi untuk Pasien Hamil
Penggunaan agonis dopamin dalam kehamilan sangat dibatasi. Maka dari itu, kehamilan sebaiknya ditunda sampai pasien selesai menjalani pengobatan. Pasien wanita usia subur disarankan menggunakan alat kontrasepsi mekanik selama masa pengobatan.
Pasien dapat merencanakan kehamilan setelah kadar prolaktin kembali normal. Jika terjadi kehamilan, pasien harus segera berkonsultasi dengan dokter untuk menghentikan atau menyesuaikan dosis obat.[5,14]
Follow Up
Kontrol rutin diperlukan untuk menilai keberhasilan terapi melalui pengukuran kadar prolaktin dan ukuran tumor. Pada tahap awal pengobatan, penyesuaian dosis umumnya dilakukan setiap 4 minggu sekali. Setelah dinyatakan sembuh, pasien tetap perlu melakukan pemeriksaan kadar prolaktin dan pencitraan berkala untuk mengantisipasi kemungkinan rekurensi dari tumor.
Pasien perlu mendapat penjelasan tentang gejala-gejala yang mungkin timbul, dan diingatkan untuk berkonsultasi ke dokter apabila muncul gejala baru. Jika pasien mengalami nyeri kepala hebat, perburukan penglihatan mendadak, penurunan kesadaran (dapat diukur menggunakan glasgow coma scale), dan kejang, pasien harus segera ke unit gawat darurat.[2,9]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Pencegahan primer tumor otak secara umum adalah dengan melakukan penelusuran faktor risiko. Akan tetapi, hal tersebut masih sulit dilakukan pada kasus prolaktinoma karena sebagian besar faktor risikonya yang tidak dapat dikendalikan (unmodifiable).[4,17]
Uji penapisan direkomendasikan pada pasien dengan faktor risiko tinggi terjadinya tumor otak sebagai upaya deteksi dini. Untuk kasus tumor hipofisis, uji penapisan dilakukan dengan pemeriksaan kadar hormon prolaktin pada individu dan keluarga yang diketahui memiliki kelainan genetik seperti familial isolated prolactinoma (FIPA) dan multiple endocrine neoplasia type 1 (MEN1).[4,17]
Sebagai upaya promosi kesehatan, dapat dilakukan sosialisasi terhadap tanda dan gejala umum dari prolaktinoma. Sehingga, kesadaran masyarakat untuk mencari pertolongan medis meningkat dan tumor dapat terdeteksi lebih awal.[4,17]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli