Pendahuluan Hemoroid
Hemoroid, disebut juga wasir atau ambeien, adalah penyakit yang disebabkan oleh peningkatan tekanan dan dilatasi abnormal pleksus vaskular hemoroid di rektum dan anus. Hemoroid diduga terjadi ketika drainase vena mengalami gangguan, sehingga pleksus vena serta jaringan sekitarnya mengalami dilatasi, menyebabkan mukosa anus menyembul keluar dari dinding rektum. Akan tetapi, patofisiologi hemoroid secara pasti belum diketahui.[1,2]
Hemoroid dapat terjadi di atas atau di bawah linea dentata di mana terdapat transisi epitel kolumnar di sisi proksimal menjadi epitel skuamosa di sisi distal. Linea dentata terletak pada sisi tengah anus yang berukuran sekitar 4 cm pada orang dewasa.
Hemoroid yang berada di atas linea dentata disebut hemoroid internal. Umumnya hemoroid tipe ini tidak nyeri. Sementara itu, hemoroid yang berkembang di bawah linea dentata disebut dengan hemoroid eksternal dan umumnya akan terasa nyeri saat bengkak.[2,3]
Faktor risiko hemoroid meliputi cara buang air besar yang tidak benar, diet rendah cairan dan serat, serta peningkatan tekanan intra abdomen dalam jangka lama misalnya hamil atau ada tumor intraabdomen. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, serta anoskopi atau kolonoskopi. Gejala yang sering dikeluhkan adalah perdarahan saat buang air besar, rasa sakit saat buang air besar, benjolan, serta gatal pada anus.[1-3]
Penatalaksanaan hemoroid yang utama adalah perubahan perilaku untuk mendukung bowel habit yang lebih baik dan mencegah konstipasi. Ini meliputi perubahan diet tinggi serat dan cukup cairan. Manfaat pengobatan farmakologis masih menjadi kontroversi karena basis bukti yang mendukungnya masih minim. Sementara itu, pilihan tindakan non-bedah dapat mencakup ligase dan skleroterapi. Kasus hemoroid dengan derajat yang lebih berat mungkin memerlukan pembedahan.[1,4]
Penulisan pertama oleh: dr. Debtia Rahmah