Penatalaksanaan Ulkus Peptikum
Penatalaksanaan ulkus peptikum melibatkan modifikasi gaya hidup dan pemberian terapi medikamentosa untuk mengurangi produksi asam lambung. Namun, terapi perlu disesuaikan dengan etiologi tiap kasus. Misalnya, untuk kasus yang disebabkan oleh infeksi Helicobacter pylori, triple therapy yang memadukan proton pump inhibitor dan dua antibiotik diperlukan. Pasien dengan perdarahan atau perforasi membutuhkan tata laksana gawat darurat dengan stabilisasi, endoskopi, atau pembedahan.[5,12]
Penatalaksanaan Perdarahan dan Perforasi
Pasien ulkus peptikum yang datang dengan perdarahan atau dicurigai mengalami perforasi harus diberikan tata laksana kegawatdaruratan terlebih dulu. Setelah pasien stabil, dapat dilakukan pemeriksaan untuk menentukan apakah terjadi peritonitis atau tidak, serta apakah dibutuhkan tindakan operatif atau tidak.[5,12]
Eradikasi Helicobacter pylori
Eradikasi merupakan kunci keberhasilan terapi ulkus peptikum yang disebabkan infeksi H. pylori. Penelitian membuktikan bahwa triple therapy lebih baik daripada pemberian antisecretory agent dalam mencegah perdarahan berulang pada ulkus peptikum.[5,12]
Triple Therapy
Triple therapy terdiri dari proton pump inhibitor (PPI) berupa omeprazole 20 mg 2 kali sehari atau lansoprazole 30 mg 2 kali sehari, yang dipadukan dengan amoxicillin 1.000 mg 2 kali sehari + clarithromycin 500 mg 2 kali sehari. Terapi ini diberikan selama 7–10 hari dan dapat diteruskan hingga 14 hari. Terapi ini dinilai sangat baik dengan tingkat eradikasi mencapai 80–90%.[5,12]
Pada pasien yang alergi amoxicillin, regimen dapat diganti menjadi PPI 2 kali sehari + clarithromycin 500 mg 2 kali sehari + metronidazole 500 mg 2 kali sehari. Terapi ini diberikan selama 7–10 hari dan dapat diteruskan hingga 14 hari.[5,12]
Pilihan alternatif lainnya adalah terapi kombinasi bismut selama 7–14 hari. Kombinasi ini terdiri dari PPI 2 kali sehari + bismut 240 mg 2 kali sehari + metronidazole 400 mg 2–3 kali sehari + tetrasiklin 400 mg 4 kali sehari. Keberhasilan eradikasi H. pylori dengan kombinasi terapi ini mencapai >80%.[5,12]
Penatalaksanaan Ulkus Peptikum yang Tidak Disebabkan oleh H. pylori ataupun NSAID
Ulkus peptikum yang tidak disebabkan oleh H. pylori ataupun NSAID dan aspirin adalah kejadian yang jarang. Pada keadaan ini, pemeriksa harus benar-benar memastikan bahwa ulkus peptikum tidak disebabkan oleh infeksi H. pylori dan tidak ada riwayat penggunaan NSAID ataupun obat lain yang meningkatkan risiko ulkus peptikum. Kultur dan anamnesis riwayat medis yang lengkap harus dilakukan.[5,12]
Ulkus peptikum idiopatik dapat ditata laksana menggunakan proton pump inhibitor (PPI). Dosis lebih tinggi diduga akan lebih efektif pada keadaan ini, tetapi belum ada konsensus yang menyatakan berapa dosis yang lebih efektif. Dokter perlu mengingat bahwa penggunaan PPI jangka panjang meningkatkan risiko kanker. Oleh sebab itu, utilisasi berlebih dari PPI harus dihindari.[12]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur