Pendahuluan Edema Paru Akut
Edema paru akut merupakan penyebab yang umum dan fatal dari gagal napas akut dan merupakan suatu kedaruratan medis. Edema paru akut merupakan istilah untuk menggambarkan adanya akumulasi cairan ekstravaskuler pada jaringan parenkim paru. Kondisi ini ditandai dengan dyspnea dan hipoksia sekunder akibat gangguan pertukaran gas dan komplians paru. Edema paru akut dapat terjadi pada kasus COVID-19 dan meningkatkan risiko mortalitas pasien.[1]
Penyebab edema paru akut dapat dibagi menjadi penyebab kardiogenik dan nonkardiogenik. Faktor pencetus yang paling umum dari edema paru akut adalah sindrom koroner akut, aritmia awitan baru, atau etiologi pasca operasi.[2] Potensi penyebab lain dari edema paru akut adalah disfungsi katup akut, overload cairan, emboli paru, anemia. stenosis arteri ginjal, ataupun iatrogenik.[1]
Gejala utama pada edema paru akut adalah sesak napas berat, dapat disertai kegelisahan, kecemasan, dan pasien tampak lemas. Batuk berdahak, pucat, sianosis, dan diaforesis juga bisa terjadi.
Temuan pemeriksaan fisik yang paling sering tampak adalah ronkhi pada basal paru. Pasien juga bisa menunjukkan tanda-tanda kegagalan ventrikel kanan seperti distensi vena jugular dan edema perifer. Pemeriksaan jantung mungkin menunjukkan suara jantung tambahan.
Pemeriksaan penunjang awal yang penting dilakukan adalah rontgen toraks, dimana akan tampak edema interstisial paru yang jelas. Pemeriksaan pulse oximetry, EKG, penanda jantung, fungsi ginjal, ataupun analisis gas darah mungin diperlukan sesuai indikasi. Echocardiography dapat membantu menentukan penyebab edema paru akut. Sementara itu, kadar serum BNP/NT-proBNP dapat membedakan edema paru akut dari penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).[3-5]
Tujuan penatalaksanaan edema paru akut adalah untuk meredakan gejala, meningkatkan oksigenasi, mempertahankan curah jantung dan perfusi organ vital, serta mengurangi kelebihan cairan ekstraseluler. Penyebab yang mendasari harus diidentifikasi dan diatasi sesuai skenario klinis masing-masing pasien. Secara umum, obat-obatan yang mungkin diperlukan dalam penatalaksanaan edema paru akut antara lain nitrat, diuretik, morfin, dan inotropik. Pasien juga mungkin memerlukan dukungan ventilasi mekanik.[1]
Edema paru akut memiliki angka mortalitas yang tinggi. Jika menangani pasien dengan kondisi ini, dokter perlu bersiap untuk menyampaikan berita buruk pada pasien dan keluarganya. Meskipun hal ini merupakan tugas berat dan dapat membebani mental dokter, usahakan untuk menyampaikan kabar duka dengan empati. Jangan tergesa-gesa dan beri ruang untuk berduka.[1,7,8,10]
Penulisan pertama oleh: dr.Gold SP Tampubolon