Edukasi dan Promosi Kesehatan Edema Paru Akut
Edukasi dan promosi kesehatan pada edema paru akut menyesuaikan dengan jenis pemicu edema paru akut yang dialami masing-masing pasien, baik itu etiologi kardiogenik ataupun nonkardiogenik. Bagian yang paling sensitif adalah dengan tingkat kematian yang tinggi baik untuk edema paru akut kardiogenik maupun nonkardiogenik, dokter harus bersiap untuk menyampaikan berita kematian kepada keluarga pasien.
Dokter perlu menjelaskan bahwa sesak napas yang dialami pasien adalah sebab dari kondisi edema parunya dan bukan dari penyakit lain yang sama-sama punya keluhan utama sesak seperti asthma, infark miokard, atau penyakit paru kronik. Hal ini dilakukan agar dapat lebih mudah mengarahkan pasien dalam mencegah dan mengantisipasi edema paru akut yang dapat terjadi berulang di masa mendatang.
Edukasi Pasien
Edukasi edema paru akut pada pasien mencakup menjelaskan pada pasien secara singkat mengenai definisi penyakit, penyebab, dan target pengobatannya. Sampaikan pada pasien bahwa sesak napas yang dirasakan pasien akibat edema paru akut merupakan dampak dari penyakit lain yang mendasari, sehingga harus dilakukan pemeriksaan komprehensif untuk mengetahui etiologi yang mendasari.
Sampaikan juga pada pasien terkait target pengobatan penyakit berupa mengurangi keluhan sekaligus menghilangkan pemicu timbulnya keluhan.
Edukasi Spesifik Edema Paru Akibat Gagal Jantung
Pada pasien edema paru akut yang disebabkan gagal jantung kongestif, perlu ditekankan pentingnya menjaga fungsi normal jantung supaya dapat tetap bekerja optimal. Pasien juga disarankan untuk menjaga kadar biokimia darah seperti trigliserida, kolesterol, gula, dan asam urat dalam rentang normal sehingga tidak menambah beban pada jantung dan pembuluh darah.
Perlu ditekankan manfaat menjaga diet rendah garam sehingga kadar natrium darah tetap stabil dan tidak menimbulkan dampak negatif. Selain itu, pasien yang sedang dalam kondisi akut pada edema paru, perlu mendapat edukasi terkait asupan cairan.
Edukasi Spesifik Edema Paru pada Kasus Kardiogenik Lain
Perlu disampaikan pada pasien yang memiliki penyakit hipertensi kronik, disfungsi katup, atau disritmia jantung untuk menjalani pengobatan rutin yang optimal agar tidak terjadi perburukan yang akan menambah beban kerja jantung dan memperbesar kemungkinan terjadinya edema paru akut di waktu lain. Dokter perlu menyampaikan pentingnya kepatuhan terapi dan apa yang akan terjadi bila tidak dilakukan pasien. Sikap empati yang relevan perlu diperlihatkan oleh dokter dalam berkomunikasi dengan pasien.
Edukasi Spesifik Edema Paru Nonkardiogenik
Pada pasien edema paru akut yang disebabkan proses nonkardiogenik seperti dataran tinggi tanpa penyesuaian fisiologi pendaki terlebih dahulu, perlu ditekankan mengenai dampak apa saja yang mungkin muncul pada proses pendakian gunung dan langkah apa saja untuk mengantisipasinya, termasuk mengusahakan obat-obatan yang penting dalam mencegah High Altitude Pulmonary Edema, misalnya nifedipine.
Pada pasien edema paru akut yang disebabkan proses peradangan akibat infeksi, baik paru maupun sistemik, dokter perlu menyampaikan edukasi terkait pentingnya menjaga imunitas tubuh dan menghilangkan kebiasaan yang dapat memicu menurunnya fungsi imunitas pada organ paru, seperti misalnya, merokok. Hanya mengkonsumsi makanan yang bersih, sehat, dan bergizi, memastikan kecukupan tidur yang berkualitas, serta melakukan olahraga secara rutin diharapkan dapat membantu memperbaiki imunitas tubuh.
Pada pasien edema paru akut yang disebabkan kondisi malnutrisi atau protein loss melalui mekanisme lain perlu disampaikan mengenai pentingnya konsumsi makanan berprotein guna menggantikan komponen protein yang hilang. Hal ini terutama berlaku bagi pasien anak-anak. Kecukupan gizi tidak hanya berpengaruh terhadap berat badan tapi juga mempengaruhi kesehatan sistem organ tubuh secara keseluruhan.
Pada pasien dengan penyakit hati kronik perlu dilakukan manajemen terapi rutin agar tidak terjadi komplikasi edema paru akut. Sementara pada penyakit ginjal kronik, pasien perlu diedukasi mengenai pentingnya kepatuhan melakukan hemodialisis rutin.[3,8,13,28,30,31,32]
Menyampaikan Berita Kematian Kepada Keluarga Pasien
Mengingat tingginya angka kematian akibat edema paru akut kardiogenik (sekitar 15-20%) dan acute respiratory distress syndrome (ARDS) yang merupakan penyebab paling sering dari edema paru akut nonkardiogenik (sekitar 40%), dokter perlu mempersiapkan diri untuk menyampaikan berita kematian kepada keluarga pasien. Menyampaikan berita kematian kepada keluarga pasien harus dilakukan dengan sikap empati. Sampaikan berita secara perlahan, jangan tergesa, dan berikan keluarga pasien ruang untuk berduka.
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya pencegahan dan pengendalian edema paru akut yang dapat dilakukan adalah menjaga fungsi jantung secara umum dan imunitas tubuh. Kepatuhan terapi rutin penyakit kronik yang ada pada pasien sangat menentukan prognosis.
Pasien yang telah memiliki riwayat penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dapat dipertimbangkan mengikuti vaksinasi pneumokokus dan influenza agar tercegah dari infeksi paru yang menyebabkan episode eksaserbasi akut.
Pasien lanjut usia dan individu imunokompromais disarankan untuk segera mencari pengobatan begitu mengalami gejala sesak napas disertai demam.[13,29,33,34]
Pasien yang pernah mengalami edema paru akut, baik yang bergejala ringan maupun berat, diedukasi untuk melakukan restriksi cairan menjadi 900-1200 ml asupan cairan per hari. Restriksi cairan dilakukan sampai terbukti tidak memberikan keuntungan klinis.
Pasien dengan obesitas atau berat badan berlebih diedukasi untuk menurunkan berat badan demi mencegah perburukan penyakit kronik yang dideritanya dan untuk meningkatkan kualitas hidup. Latihan fisik dapat mulai dilakukan ketika kondisi klinis stabil.[29]
Penulisan pertama oleh: dr.Gold SP Tampubolon